Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Senin, 16 Jun 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    UMS Lantik 22 Dokter Gigi Secara Daring

    Oleh Angga Maulana

    Beralih ke Swiss Open, Leo/Bagas Fokuskan Energi Pasca Juara Runner-Up All England 2025

    Oleh Rany Nasution

    Jadwal Imsak & Subuh Hari ke-17 Ramadan di Bali Senin (17/3), Semua Ada Di Sini!

    Oleh Rany Nasution

    Perjalanan Satu Jam dari Manado: Nikmati Kecantikan Danau Vulkanik Tomohon hanya dengan Rp 40.000

    Oleh Rany Nasution

    Jepang Berkomitmen Hancurkan Mimpi Bahrain, Targetkan Kualifikasi Langsung ke Piala Dunia

    Oleh Rany Nasution

    Metro Ho Chi Minh Baru Dibuka, Segera Masuk Daftar Tempat Terbaik Dunia 2025

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    Dorong Penggunaan SAF, Pertamina Patra Niaga Gandeng Perusahaan Ini!

    Pertamina Patra Niaga, SGI dan Bell Textron Gunakan SAF di Helikopter Pertama di Indonesia

    Oleh cris a jeni putri
    PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mengantongi pendapatan Rp 7,8 triliun di semester I 2023 atau tumbuh lima persen  dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

    Bukukan Pendapatan Rp 7,8 Triliun, CSAP Ekspansi Segmen Ritel Modern

    Oleh Angga Maulana
    PIS Tambah Enam Armada Tanker Baru

    PIS Perkuat Kapasitas dengan 6 Armada Tanker Baru

    Oleh Adi Ariyanto
    Demi Susu Ikan, Kemenkop UKM & BPOM Sepakat Janji Lakukan Ini

    Kemenkop UKM dan BPOM Sepakat Percepat Proses Izin Edar Susu Ikan

    Oleh cris a jeni putri
    Jokowi Happy RI Ketiban Durian Runtuh Rp 510 Triliun

    Presiden Jokowi bongkar kenaikan nilai ekspor nikel

    Oleh cris a jeni putri
    Respons Aksi Mogok Kerja, Boeing Akan Rumahkan Puluhan Ribu Karyawan

    Boeing Merumahkan Sementara Ribuan Karyawan

    Oleh Panggih Suseno
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Lingkungan Lestari > Resolusi Banda Naira 2024: Masyarakat Pesisir Tolak Eksploitasi, Minta Jaminan Hak Bagi Negeri Timur
Lingkungan Lestari

Resolusi Banda Naira 2024: Masyarakat Pesisir Tolak Eksploitasi, Minta Jaminan Hak Bagi Negeri Timur

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 20 September 2024 10:49 am
Rany Nasution
Bagikan
Jaring Nusa Serukan Resolusi Banda Naira 2024 untuk Keadilan Lingkungan di Kawasan Timur Indonesia – Beritalingkungan.com
Bagikan

Sembilan belas organisasi masyarakat sipil dari Kawasan Timur Indonesia melalui Jaring Nusa menggelar Coastal and Small Islands People Summit 2024 pada tanggal 12 September 2024. Pertemuan ini menjadi momen krusial untuk menyuarakan aspirasi dan tuntutan masyarakat pesisir, khususnya dalam menghadapi dinamika kepemimpinan nasional yang sedang berlangsung.

Jaring Nusa menuntut pengakuan dan perlindungan terhadap wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil di kawasan tersebut. Pertemuan ini dihelat sebagai respon atas transisi kepemimpinan nasional menuju pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam pernyataan resmi, Jaring Nusa mengkritik penerapan kebijakan Presiden Joko Widodo selama satu dekade terakhir. Mereka menilai kepemimpinan Jokowi cenderung berpihak pada investasi skala besar yang mengakibatkan eksploitasi berlebihan terhadap wilayah pesisir dan pulau kecil, terutama pada Kawasan Timur Indonesia.

“Kebijakan Jokowi yang berorientasi pada investasi ekstraktif telah merampas ruang laut dan hak masyarakat lokal,” tegas pernyataan Jaring Nusa.

Baca Juga:Word Cleanup Day, ISS Kumpulkan Tiga Kwintal Sampah

Kepemimpinan baru di bawah Prabowo dan Gibran, menurut Jaring Nusa, masih melanjutkan pola kebijakan Jokowi yang berfokus pada investasi besar. Hal ini terlihat dari rencana pembangunan jangka panjang dan menengah yang terkesan mengabaikan keadilan ekologis dan iklim bagi masyarakat pesisir dan pulau kecil.

Resolusi Banda Naira 2024: Tuntutan Kesetaraan dan Perlindungan

Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, Jaring Nusa menyerukan Resolusi Banda Naira 2024 yang berisi sejumlah tuntutan kepada pemerintahan baru. Tuntutan ini merupakan hasil dari pemikiran kolektif masyarakat pesisir dan pulau kecil di Kawasan Timur Indonesia yang ingin memastikan keberlangsungan hidup mereka serta lingkungan sekitar.

Berikut adalah poin penting dalam Resolusi Banda Naira 2024:

1. Krisis Iklim:

Baca Juga:Pengendalian Karhutla di Indonesia Undang Perhatian Norwegia

Pemerintah diminta untuk memastikan keselamatan masyarakat pesisir dari dampak krisis iklim.

Tuntutan ini mencakup evaluasi undang-undang yang memperparah krisis iklim, seperti UU Cipta Kerja dan UU Pertambangan Mineral dan Batubara. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa regulasi yang ada mendukung perlindungan masyarakat pesisir dari dampak perubahan iklim.

2. Pengelolaan Ruang Laut:

Jaring Nusa mendesak pemerintah untuk menghentikan pendekatan sektoralisme dalam pengelolaan ruang laut dan mengutamakan hak kelola masyarakat pesisir terhadap sumber daya laut dan pulau kecil.

Hal ini berarti memberikan kontrol kepada masyarakat pesisir dalam mengelola sumber daya alam yang ada di wilayah mereka, bukan hanya mengizinkan perusahaan atau pemerintah pusat untuk mengambil keuntungan.

3. Kedaulatan Pangan dan Ekonomi Lokal:

Pemerintah diminta untuk memprioritaskan kedaulatan pangan, air, dan ekonomi lokal dalam agenda pembangunan di wilayah pesisir dan pulau kecil.

Fokus pada kedaulatan ini berarti memastikan bahwa masyarakat pesisir memiliki akses ke makanan, air bersih, dan sumber daya ekonomi yang memadai tanpa bergantung pada industri besar atau impor.

4. Penghentian Industri Ekstraktif:

Resolusi ini mendesak pemerintah untuk menghentikan industri ekstraktif yang beroperasi di wilayah pesisir, laut, dan pulau kecil karena merusak ekosistem yang rentan.

Industri ekstraktif seperti penambangan, pertambangan, dan pem explotación hutan seringkali menimbulkan kerusakan lingkungan yang berdampak buruk pada masyarakat pesisir dan ekosistem laut.

5. Konservasi Berbasis Keadilan:

Konservasi wilayah pesisir harus berfokus pada keadilan ekologis dan iklim, dengan menempatkan masyarakat lokal sebagai aktor utama.

Konservasi lingkungan tidak hanya semata-mata menjaga keanekaragaman hayati, melainkan juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Masyarakat lokal harus dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan konservasi agar berdampak nyata bagi mereka.

6. Penangkapan Ikan Terukur:

Kebijakan penangkapan ikan terukur dinilai mendorong eksploitasi berlebih dan menguntungkan korporasi besar. Jaring Nusa meminta pemerintah menghentikan kebijakan ini demi keberlanjutan sumber daya ikan.

Penangkapan ikan terukur bisa menguntungkan perusahaan besar, tetapi seringkali merugikan nelayan kecil dan merusak ekosistem laut. Jaring Nusa meyakini bahwa perlu ada kebijakan lain untuk menjaga keberlanjutan sumber daya ikan.

Bencana Ekologis dan Ancaman di Kawasan Timur Indonesia

Kawasan Timur Indonesia, yang rentan terhadap bencana ekologis, menjadi sorotan penting dalam pertemuan ini. Jaring Nusa menekankan perlunya mitigasi bencana yang melindungi wilayah pesisir, laut, dan pulau kecil tanpa mengorbankan ekosistem lokal.

Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, diharapkan dapat memberikan perhatian serius terhadap isu ini. Keberlangsungan hidup masyarakat pesisir dan penerusfa lingkungan di Kawasan Timur Indonesia merupakan prioritas utama yang harus dijaga.

Asmar Exwar, Dinamisator Jaring Nusa, menegaskan bahwa pemerintahan mendatang harus serius melindungi wilayah pesisir dan pulau kecil serta menghentikan eksploitasi yang merugikan masyarakat. Gadri R. Attamimi dari Yayasan EcoNusa mengarisbawahi pentingnya menjaga kearifan lokal di Indonesia Timur untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Sementara itu, Parid Ridwanuddin dari WALHI menyoroti keharusan menghentikan proyek ekstraktif demi keadilan iklim bagi generasi mendatang.

Jaring Nusa berharap pemerintahan baru akan menempatkan keadilan ekologis dan hak masyarakat pesisir sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional, menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang dan menjaga keseimbangan alam di Kawasan Timur Indonesia.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Barak Tentara Mesir dan Artefak dari Era Ramses II Ditemukan Penemuan Barak Tentara dan Artefak Era Ramses II di Mesir
Artikel Berikutnya Alasan Hizbullah Masih Pakai Pager, Picu Ledakan Dahsyat di Lebanon Ledakan dahsyat Lebanon: Gara-gara Penggunaan Pager Hizbullah

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Menteri Sekretaris Negara Ungkap Jadwal Pengangkatan CPNS 2024 dan PPPK 2025: Batas Waktu Penantian Anda

Voxnes.com , Jakarta - Pemerintah telah meresmikan percepatan dalam penjadwalan penerimaan calon pegawai negeri sipil…

Oleh Rany Nasution

7 Resep Alpukat Nikmat dan Praktis untuk Buka Puasa Ibu Menyusui

Berpuasa sekaligus menyusui jelas merupakan suatu tantangan bagi para ibu. Meskipun hasrat mereka untuk melaksanakan…

Oleh Rany Nasution

CPNS Ditetapkan Maksimal Juni, PPPK Agustus 2025: Jadwal Resmi Pengangkatan

JAKARTA, Voxnes.com - Pihak berwenang menyatakan bahwa proses penunjukan calon pegawai negeri akan dilakukan lebih…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Melindungi Zona EDGE, Solusi Baru untuk Menyelamatkan Spesies Evolusioner yang Terancam – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Zona EDGE: Solusi Terkini untuk Menyelamatkan Spesies Terancam

Oleh Rany Nasution
Singapura Tingkatkan Impor Listrik Rendah Karbon dari Indonesia – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Singapura Tingkatkan Impor Listrik Hijau dari Indonesia

Oleh Rany Nasution
Revitalisasi Terumbu Karang, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan PT. PTT Lakukan Transplantasi di Pulau Apimasum
Lingkungan Lestari

Pulau Apimasum Diselimuti Kembali Akar Karbits: Terumbu Karang Ditanam di Teluk Cenderawasih

Oleh Rany Nasution
Penelitian Baru Identifikasi 30 Situs Konservasi Kritis di Samudra Selatan – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Samudra Selatan: 30 Situs Konservasi Kritis Teridentifikasi

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?