Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Senin, 7 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Maling Motor di Citeureup Bogor Dikejar Korban, Akhirnya Dihakimi Massa

    Oleh Angga Maulana

    Polres Sukabumi Ciduk Buronan Kasus Pencurian di Puskesmas

    Oleh Angga Maulana

    Tak Perlu Ke Bali, Klaten Sajikan Surga Air Seperti Pulau Dewata, Hanya 1 Jam dari Solo

    Oleh Rany Nasution

    Pemkab Malang Dorong Inovasi di Sektor Pertanian

    Oleh Angga Maulana

    14.500 Pelajar di DIY Terima Kartu Cerdas

    Oleh Angga Maulana

    Polisi: Kasus Pornografi Hasilkan Rp 50 Juta per Bulan

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Ini Waktu CPNS Terima Gaji Pertama Setelah Lolos Seleksi

    Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS): Gaji dan Proses Penerimaan

    Oleh Panggih Suseno
    Pentingnya pengendalian OPT cabai ramah lingkungan berawal dari kesadaran buruknya pengaruh negatif residu pestisida. Budidaya ramah lingkungan memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian

    Teknis Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Kampung Cabai

    Oleh Angga Maulana
    Bahlil Optimistis Hilirisasi Tambang Tetap Dilanjutkan di Era Prabowo

    Bahlil: Hilirisasi Tetap Dilanjutkan di Era Prabowo

    Oleh cris a jeni putri
    Segini Nilai Ambang Batas Atau Passing Grade Tes SKD CPNS 2024

    Nilai Ambang Batas SKD CPNS 2024: Syarat dan Rincian untuk Setiap Kelompok Peserta

    Oleh Panggih Suseno
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
    Harta Kekayaan Bos LVMH Menguap Rp 815,4 Triliun

    Kekayaan Bernard Arnault Tergerus, Posisi di Daftar Orang Terkaya Bergeser

    Oleh cris a jeni putri
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Lingkungan Lestari > Resolusi Banda Naira 2024: Masyarakat Pesisir Tolak Eksploitasi, Minta Jaminan Hak Bagi Negeri Timur
Lingkungan Lestari

Resolusi Banda Naira 2024: Masyarakat Pesisir Tolak Eksploitasi, Minta Jaminan Hak Bagi Negeri Timur

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 20 September 2024 10:49 am
Rany Nasution
Bagikan
Jaring Nusa Serukan Resolusi Banda Naira 2024 untuk Keadilan Lingkungan di Kawasan Timur Indonesia – Beritalingkungan.com
Bagikan

Sembilan belas organisasi masyarakat sipil dari Kawasan Timur Indonesia melalui Jaring Nusa menggelar Coastal and Small Islands People Summit 2024 pada tanggal 12 September 2024. Pertemuan ini menjadi momen krusial untuk menyuarakan aspirasi dan tuntutan masyarakat pesisir, khususnya dalam menghadapi dinamika kepemimpinan nasional yang sedang berlangsung.

Jaring Nusa menuntut pengakuan dan perlindungan terhadap wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil di kawasan tersebut. Pertemuan ini dihelat sebagai respon atas transisi kepemimpinan nasional menuju pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam pernyataan resmi, Jaring Nusa mengkritik penerapan kebijakan Presiden Joko Widodo selama satu dekade terakhir. Mereka menilai kepemimpinan Jokowi cenderung berpihak pada investasi skala besar yang mengakibatkan eksploitasi berlebihan terhadap wilayah pesisir dan pulau kecil, terutama pada Kawasan Timur Indonesia.

“Kebijakan Jokowi yang berorientasi pada investasi ekstraktif telah merampas ruang laut dan hak masyarakat lokal,” tegas pernyataan Jaring Nusa.

Baca Juga:Word Cleanup Day, ISS Kumpulkan Tiga Kwintal Sampah

Kepemimpinan baru di bawah Prabowo dan Gibran, menurut Jaring Nusa, masih melanjutkan pola kebijakan Jokowi yang berfokus pada investasi besar. Hal ini terlihat dari rencana pembangunan jangka panjang dan menengah yang terkesan mengabaikan keadilan ekologis dan iklim bagi masyarakat pesisir dan pulau kecil.

Resolusi Banda Naira 2024: Tuntutan Kesetaraan dan Perlindungan

Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, Jaring Nusa menyerukan Resolusi Banda Naira 2024 yang berisi sejumlah tuntutan kepada pemerintahan baru. Tuntutan ini merupakan hasil dari pemikiran kolektif masyarakat pesisir dan pulau kecil di Kawasan Timur Indonesia yang ingin memastikan keberlangsungan hidup mereka serta lingkungan sekitar.

Berikut adalah poin penting dalam Resolusi Banda Naira 2024:

1. Krisis Iklim:

Baca Juga:Pengendalian Karhutla di Indonesia Undang Perhatian Norwegia

Pemerintah diminta untuk memastikan keselamatan masyarakat pesisir dari dampak krisis iklim.

Tuntutan ini mencakup evaluasi undang-undang yang memperparah krisis iklim, seperti UU Cipta Kerja dan UU Pertambangan Mineral dan Batubara. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa regulasi yang ada mendukung perlindungan masyarakat pesisir dari dampak perubahan iklim.

2. Pengelolaan Ruang Laut:

Jaring Nusa mendesak pemerintah untuk menghentikan pendekatan sektoralisme dalam pengelolaan ruang laut dan mengutamakan hak kelola masyarakat pesisir terhadap sumber daya laut dan pulau kecil.

Hal ini berarti memberikan kontrol kepada masyarakat pesisir dalam mengelola sumber daya alam yang ada di wilayah mereka, bukan hanya mengizinkan perusahaan atau pemerintah pusat untuk mengambil keuntungan.

3. Kedaulatan Pangan dan Ekonomi Lokal:

Pemerintah diminta untuk memprioritaskan kedaulatan pangan, air, dan ekonomi lokal dalam agenda pembangunan di wilayah pesisir dan pulau kecil.

Fokus pada kedaulatan ini berarti memastikan bahwa masyarakat pesisir memiliki akses ke makanan, air bersih, dan sumber daya ekonomi yang memadai tanpa bergantung pada industri besar atau impor.

4. Penghentian Industri Ekstraktif:

Resolusi ini mendesak pemerintah untuk menghentikan industri ekstraktif yang beroperasi di wilayah pesisir, laut, dan pulau kecil karena merusak ekosistem yang rentan.

Industri ekstraktif seperti penambangan, pertambangan, dan pem explotación hutan seringkali menimbulkan kerusakan lingkungan yang berdampak buruk pada masyarakat pesisir dan ekosistem laut.

5. Konservasi Berbasis Keadilan:

Konservasi wilayah pesisir harus berfokus pada keadilan ekologis dan iklim, dengan menempatkan masyarakat lokal sebagai aktor utama.

Konservasi lingkungan tidak hanya semata-mata menjaga keanekaragaman hayati, melainkan juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut. Masyarakat lokal harus dilibatkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan konservasi agar berdampak nyata bagi mereka.

6. Penangkapan Ikan Terukur:

Kebijakan penangkapan ikan terukur dinilai mendorong eksploitasi berlebih dan menguntungkan korporasi besar. Jaring Nusa meminta pemerintah menghentikan kebijakan ini demi keberlanjutan sumber daya ikan.

Penangkapan ikan terukur bisa menguntungkan perusahaan besar, tetapi seringkali merugikan nelayan kecil dan merusak ekosistem laut. Jaring Nusa meyakini bahwa perlu ada kebijakan lain untuk menjaga keberlanjutan sumber daya ikan.

Bencana Ekologis dan Ancaman di Kawasan Timur Indonesia

Kawasan Timur Indonesia, yang rentan terhadap bencana ekologis, menjadi sorotan penting dalam pertemuan ini. Jaring Nusa menekankan perlunya mitigasi bencana yang melindungi wilayah pesisir, laut, dan pulau kecil tanpa mengorbankan ekosistem lokal.

Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, diharapkan dapat memberikan perhatian serius terhadap isu ini. Keberlangsungan hidup masyarakat pesisir dan penerusfa lingkungan di Kawasan Timur Indonesia merupakan prioritas utama yang harus dijaga.

Asmar Exwar, Dinamisator Jaring Nusa, menegaskan bahwa pemerintahan mendatang harus serius melindungi wilayah pesisir dan pulau kecil serta menghentikan eksploitasi yang merugikan masyarakat. Gadri R. Attamimi dari Yayasan EcoNusa mengarisbawahi pentingnya menjaga kearifan lokal di Indonesia Timur untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Sementara itu, Parid Ridwanuddin dari WALHI menyoroti keharusan menghentikan proyek ekstraktif demi keadilan iklim bagi generasi mendatang.

Jaring Nusa berharap pemerintahan baru akan menempatkan keadilan ekologis dan hak masyarakat pesisir sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional, menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang dan menjaga keseimbangan alam di Kawasan Timur Indonesia.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Barak Tentara Mesir dan Artefak dari Era Ramses II Ditemukan Penemuan Barak Tentara dan Artefak Era Ramses II di Mesir
Artikel Berikutnya Alasan Hizbullah Masih Pakai Pager, Picu Ledakan Dahsyat di Lebanon Ledakan dahsyat Lebanon: Gara-gara Penggunaan Pager Hizbullah

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

3 Tahun Menjaga Riau Tetap Aman dan Nyaman

PEKANBARU (Voxnes.com.CO) - Irjen Pol Mohammad Iqbal telah dipindahkan ke pos baru secara resmi. Dia…

Oleh Rany Nasution

Layanan Apa Saja yang Bisa Dibayar via QRIS Tap? Cek Daftar Bank dan E-Walletnya!

Voxnes.com Beragam layanan saat ini dapat diselesaikan dengan pembayaran melalui QRIS Tap ataupun QRIS Tanpa…

Oleh Rany Nasution

Mizab Rahma: Sumber Berkat yang Mengaliripel

Kira-kira tiga puluh menit sebelum waktu Maghrib, saya mengusulkan kepada Rizki untuk beribadah salat di…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Melindungi Zona EDGE, Solusi Baru untuk Menyelamatkan Spesies Evolusioner yang Terancam – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Zona EDGE: Solusi Terkini untuk Menyelamatkan Spesies Terancam

Oleh Rany Nasution
Satwa Langka Terselamatkan! KLHK Amankan Pedagang Ilegal dengan 2 Orang Utan dan 1 Kukang – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

KLHK Gagalkan Pejualan Dua Utan dan Satu Kukang Langka

Oleh Rany Nasution
Petani Organik yang Cekatan, Kunci Pertanian Berkelanjutan di Indonesia – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Petani Organik Gelar Revolusi Berkelanjutan di Indonesia

Oleh Rany Nasution
Singapura Tingkatkan Impor Listrik Rendah Karbon dari Indonesia – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Singapura Tingkatkan Impor Listrik Hijau dari Indonesia

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?