Tidur malam yang bermutu adalah unsur vital untuk kesejahteraan total. Saat kita tertidur, tubuh melakukan perbaikan dan regenerasi pada sel-sel yang rusak, mengembangkan tulang serta otot, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Di samping itu, tidur membantu menghilangkan racun dari otak serta memperbaiki kemampuan berpikir dan fokus. Akan tetapi, pada zaman serba digital seperti sekarang, terkadang susah bagi sebagian orang untuk mendapatkan istirahat yang baik.
Lamanya paparan pada layar dapat menggangu siklus tidur dan membuatnya lebih sulit untuk mencapai kualitas istirahat yang diperlukan oleh tubuh. Berdasarkan informasi dari English Jagran, berikut adalah lima gejala umum yang bisa menunjukkan bahwa Anda kekurangan tidur.
- Kelelahan
Kebiasaan kelelahan berkelanjutan adalah indikator adanya gangguan pola tidur dan harus segera diatasi. Keletihan ini bisa muncul dalam bentuk peningkatan rasa lemah, hilangnya dorongan, serta kesulitan untuk berkonsentrasi.
Gejala-gejalanya mencakup mata serta kaki yang letih, bahu tegang, dan ketidaknyamanan. Meski sudah istirahat, keletihan persisten bisa menunjukkan adanya gangguan pada mutu tidur Anda.
- Jerawat
Walaupun pola makan dan kebiasaan merawat kulit telah diatur dengan baik, jerawat masih timbul akibat gangguan pada siklus tidur. Tidur yang tidak mencukupi bisa menimbulkan ketidakseimbangan hormonal sehingga membuat jerawat muncul. Sama seperti itu pun tak masalah jika kamu sangat teliti dalam hal dietmu, olahragamu, atau bahkan langkah-langkah pencegahan kesehatan kulit, namun kurangnya waktu tidur cukup dapat menjadi penyebab utama jerawat.
- Perubahan suasana hati
Istirahat yang cukup memiliki dampak besar pada mood dan stabilitas emosi seseorang. Kekurangan tidur bisa mengarah kepada fluktuasi suasana hati, ketidakmampuan menahan diri dari kemarahan, serta peningkatan sensitivitas terhadap hal-hal emosional. Apabila tidak mendapatkan cukup waktu untuk beristirahat, orang tersebut mungkin akan cepat merasa kesal, gelisah, atau murung sehingga menjadikan tantangan dalam menghadapi rutinitas harian mereka semakin berat.
- Sistem kekebalan tubuh lemah
Kurang tidur bisa menurunkan kemampuan sistem imun Anda, sehingga memudahkan Anda terserang penyakit seperti flu atau batuk. Jika kurang tidur ini berlangsung lama, hal tersebut akan mengurangi penghasilan sitokin—protein kuat yang membantu dalam pencegahan infeksi—dan pada gilirannya meningkatkan risiko kesehatan Anda.
- Fluktuasi berat badan
Tidur yang kurang dapat mengganggu selera makan serta proses metabolisme, sehingga menimbulkan perubahan bobot tubuh secara tidak stabil.
Sebagian orang merasakan dorongan lebih besar terhadap asupan makanan tak sehat, di saat lainnya ada pula yang benar-benar kehilangan selera makan. Ketidaktegasan hormonal tersebut bisa menyebabkan bertambah atau justru turunnya bobot tubuh.