The Weeknd Merayap ke Indonesia, "Dancing In The Flames" Bakar Bundaran HI
Penyelenggara acara Apple It’s Glowtime dan pendengar setia di seluruh dunia baru saja disuguhi cuplikan eksklusif video musik terbaru The Weeknd, "Dancing In The Flames". Ini merupakan tanda penting menjelang rilis album barunya, "Hurry Up Tomorrow," yang dijadwalkan menjadi penutup dari trilogi yang dimulai dengan "After Hours" (2020) dan "Dawn FM" (2022).
Video musik tersebut telah menciptakan buzz di kalangan penggemar The Weeknd, terungkap bahwa video ini seluruhnya direkam menggunakan iPhone 16 Pro, sebuah kejutan bagi banyak orang. Anton Tammi, sang sutradara, dengan kreatif menggunakan teknologi iPhone terbaru untuk menciptakan visual yang memukau.
Akhir Satu Era
"Hurry Up Tomorrow" lebih dari sekadar album musik baru bagi The Weeknd, yang memiliki nama asli Abel Tesfaye. Penafsiran banyak pihak menyatakan bahwa album ini akan menjadi penutup resmi dari perjalanan artistiknya sebagai The Weeknd. Tesfaye sendiri telah merapatkan pelukannya dengan mengejutkan penggemar dengan pernyataan bahwa ini akan menjadi album terakhir dengan nama artis itu.
Namun, tanggapan dari para penggemar sangat beragam. Ada yang merasa sedih atas berakhirnya era artistik The Weeknd, tapi sebagian juga antusias menantikan karya terbaru ini. Gebrakan ini memberimu waktu untuk menyoroti perjalanan The Weeknd, melihat kolaborasinya, lagu-lagu yang berhasil memikat hati dunia, dan seperti apa gambaran masa depan yang ditungganginya setelah "Hurry Up Tomorrow".
Menyusuri Tema Eksistensial
Album ini secara signifikan dikenali sebagai ajang untuk merangkum perjalanan tematik The Weeknd. Ia menjelajahi tema-tema eksistensial dan refleksi diri yang pernah menjadi ciri khasnya, yang selama ini telah memikat jutaan penggemar.
"Hurry Up Tomorrow" diharapkan menjadi wadah yang sempurna untuk mengambil kesimpulan dari trilogi dimulai dari "After Hours" dan "Dawn FM". Suara The Weeknd yang menjadi objek referensi bagi banyak musisi, dipadukan dengan tema-tema yang ia geluti, tentu akan membawa kisah semakin puitis dan bermakna.
The Blooming Fire: Pengorbanan Lola
Singel "Dancing In The Flames" memunjukkkan sisi gelap The Weeknd. Video musiknya menampilkan Lola, karakter metamoph dari aksi seorang pelacur yang kembali kecewa di kehidupan.
"Dancing In The Flames" adalah representasi simbolis tentang upaya Lola untuk lepas dari perbudakan dan menemukan cahaya di tengah kegelapan. Namun, sanggul dan perjuangannya penuh dengan bahaya, menyiratkan pengorbanan dan penderitaan. Klien-kliennya yang terdiri dari para petinggi terlihat arogan dan tak Abhishek.
Penghormatan yang Berbeda di Jakarta
The Weeknd bukan hanya mengeluarkan karya baru untuk dunia. Ia juga menarik perhatian langsung kepada Indonesia dengan mempromosikannya di sini. Bukan tak terduga jika foto-foto dari artwork "Dancing In The Flames" dilampirkan di billboard ikonik Bundaran HI, Jakarta.
Langkah ini adalah langkah berani bagi The Weeknd, menunjukkan bahwa ia ingin merangkul pasar musik Indonesia dimanapun. Langkah ini juga menjadi langkah awal bagi industri musik Indonesia.
Penggemar The Weeknd di Jakarta, terutama para pecinta musik alternativa, pastinya akan merasakan momen spesial ini.