Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Senin, 18 Agu 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Skenario Unik: Timnas Indonesia Dapat Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026

    Oleh Rany Nasution

    Yogya Gencarkan Vaksinasi Warga Hasil Penyisiran

    Oleh Angga Maulana

    Timnas Indonesia Datang ke Australia, Fokus Latihan Kebugaran Dibareksi dengan Senyum Kluivert

    Oleh Rany Nasution

    PKS Berharap M Taufik tak Dicalonkan Gerindra Jadi Wagub DKI

    Oleh Angga Maulana

    35 Kutipan Menginspirasi dari Drama Korea “When Life Gives You Tangerines”

    Oleh Rany Nasution

    10 Rekomendasi Drama China di Netflix: Romantis hingga Mengharukan

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    PMI Manufaktur Jeblok Lagi, Menperin Sebut Kebijakan Internal Jadi Biang Keladinya

    Indonesia Crisis! PMI Manufaktur Terpuruk, Kebijakan Internal Dipertanyakan

    Oleh Adi Ariyanto
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
    Krisis Populasi Bikin Pening, China 'Kebanjiran' Susu

    Anjloknya Konsumsi Susu di China: Surplus dan Turbulensi di Pasar

    Oleh cris a jeni putri
    PGN terus menambah infrastruktur gas bumi.

    Pengusaha Jateng Nantikan Pasokan Gas Bumi

    Oleh Angga Maulana
    Bank Sumsel Babel Kembali Jadi Juara di Ajang Frontliner Championship BPDSI 2024

    Bank Sumsel Babel Raih Prestasi di Frontliner Championship BPDSI 2024

    Oleh Adi Ariyanto
    Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

    Pemerintah akan Tawarkan 79 Proyek di Pertemuan IMF-WB

    Oleh Angga Maulana
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > business > Diperas Lagi! Ormas Ini Ganggu Pengusaha dengan Permintaan THR
businessgovernmentgovernment regulationsnewspolitics

Diperas Lagi! Ormas Ini Ganggu Pengusaha dengan Permintaan THR

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 17 Maret 2025 11:07 pm
Rany Nasution
Bagikan
AA1cpKmb
Bagikan


JAKARTA, Voxnes.com

Belakangan ini, sebuah surat untuk mengajukan tunjungan hari raya (THR) dari suatu organisasi masyarakat (ormas) tersebar luas di platform media sosial.

Surat itu datang dari Organisasi Kemasyarakatan Lembaga Penggerak Masyarakat (LPM) Desa Bitung Jaya, Tangerang.

Dalam surat tersebut, ormas mengharapkan agar para pengusaha dan perusahaan di daerah mereka menyediakan THR.


Surat tersebut tidak mencantumkan jumlah pasti dari pengharapan THR. Organisasi kemasyarakatan hanya mengatakan bahwa baik yang bersifat sebentar maupun panjang, bentukTHR yang mereka terima akan bervariasi.

Note: It seems like there was an error with the original sentence where “sebentar” (short) doesn’t fit well next to “panjang” (long). I have kept these as they were originally stated but please consider revising for clarity in case of specific intended meanings related to time or quantity.

The above response has been adjusted based on your feedback; here’s another attempt:

Surat itu tak memberikan detail tentang berapa besar THR yang diminta. Hanya disebutkan oleh organisasi massa bahwa sesuai dengan keadaan dan situasinya masing-masing, ukuran THR bisa lebih ringan hingga cukup signifikan yang nanti dapat diraih.

Baca Juga:Perbedaan Antara Film Adaptasi dan Asli: Mana yang Lebih Menarik?

“Dengan ini kami mengharapkan agar perusahaan dan wirausahawan dalam lingkungan kami bersedia menyumbangkan Dana THR, baik sedikit maupun banyak sumbangan tersebut akan disambut dengan gembira oleh kami,” sebagaimana dikutip dari surat yang ditandatangi Ketua Ormas Desa LPM Bitung Jaya, Jayadi.

Merespons surat permintaan komitmen untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) yang tersebar di platform media sosial oleh beberapa organisasi kemasyarakatan, Direktur Legal and External Affairs Chandra Asri Group Edi Rivai, menyampaikan harapannya terkait adanya pelaksanaan hukum serta kestabilan dalam bidang investasi.

Maka operasional perusahaan tetap berjalan lancar meski ada permintaan THR dari ormas.

“Intinya yang kita inginkan adalah adanya kejelasan hukum serta kemudahan dalam berbisnis agar aktivitas usaha tetap lancar (tanpa gangguan dari ormas menuntut THR),” ungkap Edi pada diskusi Forwin tentang Peluang dan Tantangan Industri Kimia Sebagai Proyek Strategis Nasional Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta, seperti dikabarkan Tribunnews, Jumat (14/3/2025).

Baca Juga:Cara Membuang Kebiasaan Buruk Sebelum Mereka Menghalangi Kesuksesan Anda

Menurutnya, sangat vital bagi kita untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan serta polisi agar dapat mengatur situasi ini (gerakan ormas yang meminta THR). Dengan begitu, kami bisa melaksanakan tugas tanpa gangguan dan para investor pun akan lebih tertarik untuk bergabung.

Harus disudahi

Edi menganjurkan agar fenomena organisasi kemasyarakatan yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) seharusnya dihentikan.

Karena tidak dimintai, para pengusaha secara alami akan terus mencoba menyumbangkan sesuatu bagi masyarakat setempat yang ada di dekat area operasional mereka.

Sebagai contoh, memberikan prioritas kepada warga setempat dalam proses perekrutan karyawan untuk berbagai jabatan tertentu.

Salah satu kontribusinya adalah mengaktifkan para pelaku usaha lokal untuk menjadi penyedia jasa atau partner.

“Sebagai bagian dari industri, tentu saja kita akan melakukan pembangunan. Ini pastinya akan membawa manfaat bagi masyarakat setempat, menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga lokal, serta memberikan peluang kepada para usahawan lokal yang memiliki keterampilan dan kemampuan sesuai,” ungkap Eddy.

Organisasi massa mengkhawatirkan para pebisnis dan investor.

Sekarang, para pemilik bisnis telah menyuarakan keluhan mereka terkait dengan kegiatan ormas dalam lingkungan area industri tersebut.

Abdul Sobur, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), menyebut bahwa kegiatan organisasi otonom ini menganggu sektor furnitur di Tanah Air.

Malahan hal ini berkontribusi pada kekalahan kompetisi antara Indonesia dan Vietnam dalam sektor perkembangan industri furnitur.

“Kami fokus saat ini adalah berperang dan berusaha menentang negara yang relatif telah bebas dari masalah semacam itu (organisasi kemasyarakatan/ormas), seperti Vietnam. Di tempat lain mungkin industri dapat berkembang, namun di sini kami masih perlu menghadapi aktivitas tersebut,” ungkap Abdul dalam acara Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025 di JiExpo Kemayoran, Jakarta pada tanggal 6 Maret 2025.

Dia juga menyatakan bahwa kegiatan organisasi kemasyarakatan tersebut terutama berfokus pada gangguan industri perabot kayu yang besar.

Oleh karena itu, HIMKI menginginkan agar pemerintah bersikeras menata organisasi masyarakat. Apalagi bila tujuannya adalah untuk meningkatkan kemajuan industri lokal.

“Ini merupakan sebuah masalah. Tindakan dari kelompok garang (ormas) atau hal serupa adalah tanggung jawab pemerintah. Jika kita ingin berkembang, maka perlu dikosongkan,” tegasnya.

Abdul Sobur kemudian menggambarkan keadaan industri di Indonesia dibandingkan dengan Vietnam, di mana tindakan gangguan oleh organisasi masyarakat umum lebih jarang terjadi.

Oleh karena itu, menjadi lebih aman bagi investasi. Vietnam sendiri kini berhasil meraih nilai ekspor furnitur hingga 20 juta dolar AS.

Di samping itu, selama dekade terakhir ini dicatat telah terjadi pindahnya 630 perusahaan furniture dari China ke Vietnam.

Vietnam pun telah mengadopsi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Amerika Serikat (AS) serta Eropa.

“Belum ada perjanjian perdagangan bebas antar kita. Sementara Vietnam telah memiliki FTA dengan AS dan Eropa sejak dua puluh tahun silam. Oleh karena itu, salah satu keunggulan negara tersebut terletak pada hal ini,” jelasnya.

Kegiatan organisasi masyarakat di area sekitar wilayah industri turut menjadi keluhannya para pemodal.

Presiden HKI (Himpunan Kawasan Industri), Sanny Iskandar, menyampaikan keprihatinan berbagai pihak yang terlibat dalam investasi selama pidato pembukaan acara Dialog Industri Nasional di Kementerian Perindustrian tanggal 6 Februari 2025.

Sanny menyatakan bahwa kegiatan ormas tersebut telah menimbulkan kerugian pada sektor investasi industri senilai ratusan triliun.

Dia menyatakan bahwa kerugiannya bukan hanya berasal dari pengeluaran anggaran yang dialokasikan oleh para investor, tetapi juga mencakup investasi yang enggan masuk ke Indonesia.

“Pastinya akan mengalami kerugian besar. Menurut pendapat saya, jika kita hitung semua hal, maka perhitungan tidak hanya mencakup apa yang keluar tetapi juga apa yang seharusnya masuk namun gagal. Jumlah tersebut dapat mencapai ratusan triliun lho. Ratusan triliun,” terang Sanny.

Dia menyadari bahwa kegiatan organisasi massa merupakan hambatan utama bagi sektor industri.

Akan tetapi, hal tersebut kerap kali tak terlihat di permukaan.

Bisa dikenai pidana

Di sisi lain, Menteri Tenaga Kerja Yassierli menyebutkan bahwa apabila adanya organisasi kemasyarakatan yang melaksanakan tindakan tekan pada pebisnis dapat berpotensi mendapatkan ancaman hukuman penjara.

Itu dijelaskannya sebagai respons atas pertanyaan mengenai keluh kesah para pebisnis tentang tindakan pungli oleh organisasi kemasyarakatan.

Jadi jika melakukan pemerasan itu berarti bersifat pidana kan?

Ya berarti perlu, keterkaitan dengan pihak kepolisian atau lembaga penegakan hukum lainnya akan dibahas selanjutnya,” jelas Yassierli saat berada di Kantor Kementerian Tenaker, Jakarta, pada hari Selasa, 11 Maret 2025.

“Bila hal tersebut dianggap mengambil keuntungan berlebihan, maka memang bisa disebut sebagai pelanggaran,” tandasnya.

Yassierli juga memberikan tanggapannya terkait klaim bahwa anggota ormas mengancam pemerasan lantaran belum memiliki pekerjaan tetap.

Dia menyatakan bahwa hal itu berubah menjadi tugas rumah untuk Kementerian Tenaga Kerja.

Akan tetapi, dia berpendapat bahwa pemerintah seharusnya membuka kesempatan bagi terciptanya lapangan pekerjaan yang baru secara umum.

“Kami memiliki tugas rumah tangga dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Ini bukan hanya untuk organisasi masyarakat, tetapi bagi semua orang,” jelas Yassierli.

“Angka penganggur kami saat ini adalah 4,71%. Ini menjadi tanggung jawab kita semua agar dapat menciptakan peluang pekerjaan yang lebih baik bagi para pencari kerja di Indonesia,” jelasnya.

Mantan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pernah menyatakan bahwa kegiatan organisasi kemasyarakatan menghalangi arus investasi.

Agus juga mengungkapkan bahwa Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan instansi keamanan dalam menyelesaikan masalah organisasi masyarakat tersebut.

“Itu menghalangi investasi. Menghalangi investasi,” ungkap Agus saat berada di JiExpo Kemayoran, Jakarta pada tanggal 12 Februari 2025 kemarin.

” Kami berkoordinasi dengan polisi,” katanya.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1B2zVs Beberapa Hotel Berbintang Lima Mulai Merasakan Dampak Kebijakan Efisiensi Pemerintahan
Artikel Berikutnya Beralih ke Swiss Open, Leo/Bagas Fokuskan Energi Pasca Juara Runner-Up All England 2025

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

5 Masker Rambut Alami yang Ampuh Untuk Rambut Kering – Coba Sekarang!

Tidak hanya wajib merawat kulit wajah, namun juga penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan serta…

Oleh Rany Nasution

DPR Siap Menghadapi Gugatan Redenominasi Rupiah di Mahkamah Konstitusi

JAKARTA, Voxnes.com Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa DPR akan segera menggelar pertemuan…

Oleh Rany Nasution

Biden Ajak Miliarder Tekonologi di Tengah Keberlanjutan Kekuasaannya?

Sang Penggerak Masa Depan: Bos Teknologi Bersatu di Gedung Putih untuk Bahas Energi AI Dalam…

Oleh Bayu Utomo

Anda Mungkin Juga Menyukainya

AA1I2CJp
economic policyeconomicsnewspoliticspolitics and government

Survei LPEM UI: Keputusan Ekonomi Prabowo-Gibran Kurang Berdampak Positif

Oleh Rany Nasution

Bayern Munich Bersiap Mengajukan Penawaran untuk Anthony, Keinginan Jangka Panjang Manchester United

Oleh Rany Nasution
AA1B40Jt 1
businesscommerceIndonesianewstransportation

Pengusaha Truk Siap Mogok 21-22 Maret 2025: Inilah Alasannya

Oleh Rany Nasution

Jejak dan Kekayaan AKBP Veronica, Istri Mantan Panglima TNI, Tercatat dalam Daftar 10 Perwira Wanita Menjadi Kapolres

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?