Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Rabu, 20 Agu 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Bentrokan Ormas di Limo, Tiga Orang Terkena Bacokan

    Oleh Angga Maulana

    Perkiraan Biaya Perjalanan Mudik dari Jakarta ke Surabaya dengan Hyundai Stargazer

    Oleh Rany Nasution

    Jadwal Imsak dan Shalat di Medan Tanggal 17 Maret 2025: Waktu yang Perlu Anda Ketahui

    Oleh Rany Nasution

    Kasus PMK di Pasuruan Terus Melandai

    Oleh Angga Maulana

    Presiden Kirim Bantuan Jagung untuk Suroto

    Oleh Angga Maulana

    Krisis Tenis Tunggal Putra Malaysia Terkuak Pasca Kegagalan Di All England Open 2025; Pelatih Jadi Sorotan Utama

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat megikuti Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Rapat tersebut membahas mengenai Progres PT Bank Syariah Indonesia Tbk menjadi Bank BUMN. Republika/Prayogi

    Bos BSI Ungkap Dampak Merger bagi Kinerja Perusahaan

    Oleh Angga Maulana
    Bandara IKN Siap Didarati Pesawat Kepresidenan

    Bandara IKN Siap Didairati Pesawat Kepresidenan

    Oleh cris a jeni putri
    Bahlil Resmi Angkat Tri Winarno Jadi Dirjen Minerba

    Bahlil Lahadalia Resmi Gandeng Tri Winarno di Posisi Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara

    Oleh cris a jeni putri
    Pengamat: Masyarakat Bisa Tolak dan Gugat Kenaikan Tarif Jalan Tol ke Ranah Hukum, Jika...

    Kenaikan Tarif Tol: Masyarakat Berhak Menggugat ke Ranah Hukum

    Oleh Panggih Suseno
    Kisruh Kepemimpinan Kadin Bikin Kabur Investor

    Ketegangan Internal Kadin Ancam Investasi Indonesia

    Oleh Adi Ariyanto
    Hadapi Tiongkok, Astra Optimistis Kuasai Pasar Kendaraan Listrik Nasional

    Astra Incar Dominasi Pasar Kendaraan Listrik Nasional

    Oleh Adi Ariyanto
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Islam Digest > Menelusuri Sejarah Marga Arab Badjideh dan Keturunan Arab Lainnya di Indonesia
Islam DigestKabarNusantaraSosial

Menelusuri Sejarah Marga Arab Badjideh dan Keturunan Arab Lainnya di Indonesia

Seftia Madiana
Terakhir diperbarui: 22 September 2024 10:35 am
Seftia Madiana
Bagikan
Menelusuri Sejarah Marga Arab Badjideh dan Keturunan Arab Lainnya di Indonesia
Menelusuri Sejarah Marga Arab Badjideh dan Keturunan Arab Lainnya di Indonesia
Bagikan

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa banyak orang Indonesia memiliki marga yang terdengar asing, seperti Al-Habsyi, Assegaf, atau Badjideh? Jawabannya terletak pada sejarah panjang migrasi dan akulturasi budaya Arab di Nusantara. Mari kita telusuri bersama perjalanan menarik ini, dari gurun pasir Hadramaut hingga ke pelosok Indonesia.

Jejak Awal Kedatangan Arab di Indonesia

Ketika kita berbicara tentang sejarah Islam di Indonesia, tidak lengkap rasanya jika tidak membahas peran penting komunitas Arab. Namun, tahukah Anda bahwa kedatangan mereka ke Nusantara dimulai jauh sebelum Islam menjadi agama mayoritas di negeri ini?

Awal Mula Migrasi: Abad ke-12 Sebagai Titik Awal

Sejarah mencatat bahwa gelombang pertama migrasi Arab ke Indonesia terjadi sekitar abad ke-12. Ini adalah periode yang menarik, mengingat saat itu Nusantara masih didominasi oleh kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Lalu, apa yang mendorong mereka untuk berlayar jauh ke timur?

  1. Faktor Ekonomi: Perdagangan rempah-rempah yang menggiurkan menjadi daya tarik utama.
  2. Ekspansi Dakwah: Keinginan untuk menyebarkan ajaran Islam ke wilayah baru.
  3. Kondisi Politik: Situasi politik di Timur Tengah yang tidak stabil mendorong sebagian masyarakat untuk mencari “tanah baru”.

Dari Mana Mereka Berasal?

Mayoritas perantau Arab ini berasal dari wilayah Hadramaut, Yaman. Namun, tidak sedikit pula yang datang dari berbagai penjuru Timur Tengah lainnya:

  • Tepian Teluk Persia
  • Suriah
  • Mesir
  • Pantai timur Afrika
Baca Juga:Gusdurian Terus Ekspos Kondisi Etnis Rohingya di Myanmar

Keragaman asal usul ini nantinya akan tercermin dalam beragamnya marga Arab yang kita temui di Indonesia saat ini.

Penyebaran Komunitas Arab di Nusantara

Seiring berjalannya waktu, komunitas Arab tidak hanya menetap di satu atau dua kota pelabuhan saja. Mereka menyebar ke berbagai penjuru Nusantara, membentuk kantong-kantong pemukiman yang hingga kini masih dapat kita temui.

Kota-kota Bersejarah dengan Komunitas Arab

  1. Jakarta: Kawasan Pekojan menjadi salah satu pusat komunitas Arab tertua di ibukota.
  2. Surabaya: Daerah Ampel tidak hanya terkenal dengan makam Sunan Ampel, tetapi juga menjadi rumah bagi banyak keturunan Arab.
  3. Surakarta: Pasar Kliwon menjadi saksi bisu akulturasi budaya Jawa-Arab yang unik.
  4. Malang: Kawasan Jagalan menyimpan banyak cerita tentang peran komunitas Arab dalam perkembangan kota.
  5. Cirebon: Kauman menjadi salah satu pusat penyebaran Islam sekaligus pemukiman Arab.
  6. Yogyakarta: Serupa dengan Cirebon, Kauman di kota ini juga menjadi basis komunitas Arab.
  7. Probolinggo: Jalan Diponegoro menjadi saksi eksistensi komunitas Arab di kota ini.

Selain kota-kota di Jawa, komunitas Arab juga menyebar ke berbagai wilayah di luar Jawa seperti Palembang, Banda Aceh, Sigli, dan Medan.

Faktor-faktor Penerimaan Komunitas Arab

Mengapa komunitas Arab bisa diterima dengan baik di berbagai daerah di Nusantara? Ada beberapa faktor yang berkontribusi:

  1. Kemampuan Berdagang: Jaringan perdagangan yang luas membuat mereka diterima di berbagai pelabuhan.
  2. Intelektualitas: Penguasaan ilmu agama dan pengetahuan umum membuat mereka dihormati.
  3. Kemahiran Berbahasa: Penguasaan bahasa dan sastra Arab menjadi nilai plus.
  4. Kesamaan Agama: Mayoritas penduduk yang telah memeluk Islam mempermudah proses akulturasi.
  5. Keterampilan Berpolitik: Kemampuan menjalin hubungan dengan penguasa lokal.

Marga-marga Arab yang Masih Eksis

Baca Juga:Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan Berujung Maut di Sukabumi

Seiring berjalannya waktu, banyak marga Arab yang tetap bertahan dan bahkan berkembang di Indonesia. Beberapa di antaranya mungkin sudah tidak asing di telinga kita:

  1. Al-Habsyi
  2. Al Hamid
  3. Al Kaf
  4. As Soyfi
  5. bin Shal
  6. Asy Syihab
  7. Al Aidid
  8. Assaggaf
  9. Al Makdali
  10. Al Bahagi
  11. Basalamah
  12. Al Katiri
  13. At Tamimi
  14. Bahweres
  15. Al Amudi

Dan masih banyak lagi marga lainnya seperti Al Kat’a, Shadaqa, Al Asus, As Siraj Al Damari, Al Basrah, Al Basam, Ar Rasyidi, Ali Yafie, Bur’i, Al Idrus, Mussalam, dan Bafagi.

Kontroversi Keturunan Rasulullah: Mitos atau Fakta?

Salah satu topik yang sering menjadi perdebatan adalah klaim beberapa marga Arab sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW. Benarkah semua keturunan Arab di Indonesia memiliki darah Rasulullah mengalir di pembuluh darah mereka?

Marga-marga Keturunan Rasulullah

Tidak semua marga Arab dapat mengklaim diri sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW. Beberapa marga yang diakui sebagai keturunan Rasulullah antara lain:

  1. Al-Attas
  2. Al-Haddad
  3. Assegaf
  4. Alaydrus
  5. Al-Habsyi
  6. Al-Jufri
  7. Syihab
  8. Syahab

Mereka yang berasal dari marga-marga ini sering disebut dengan gelar Habib, Sayyid, Syarif (untuk laki-laki), atau Syarifah/Sayyidah (untuk perempuan).

Peran Rabithah Alawiyah

Untuk memastikan keabsahan klaim keturunan Rasulullah, dibentuk sebuah organisasi bernama Rabithah Alawiyah. Organisasi ini didirikan pada 8 Maret 1928 oleh Sayid Muhamad bin Abdulrahman bin Syahab dan Sayid Achmad bin Abdullah Assagaf. Meskipun baru disahkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 27 Desember 1928, Rabithah Alawiyah telah berperan penting dalam mencatat dan memverifikasi silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia.

Dua Golongan Marga Arab Hadhramaut

Marga Arab yang berasal dari Hadhramaut sebenarnya dapat dibagi menjadi dua golongan utama:

  1. Suku Arab Yaman Asli: Mereka adalah keturunan Hadhramaut bin Gahtan dengan silsilah yang terhubung hingga Nabi Nuh AS.
  2. Alawiyyin atau Ba’alawy: Golongan ini merupakan Arab pendatang di Hadhramaut. Mereka berasal dari Persia dan berhijrah ke Yaman sekitar tahun 319 H (898 M). Yang menarik, golongan ini memiliki silsilah yang terhubung hingga Nabi Muhammad SAW melalui jalur Ahmad bin Isa al-Muhajir.

Marga Badjideh: Antara Hadramaut dan Indonesia

Salah satu marga Arab yang menarik untuk dibahas adalah Badjideh. Marga ini termasuk dalam kelompok marga Arab yang berasal dari Hadramaut, namun tidak termasuk dalam daftar marga yang diklaim sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.

Asal Usul Marga Badjideh

Marga Badjideh, bersama dengan marga-marga seperti Abudan, Badaraf, Hamadah, dan Zahir, merupakan bagian dari komunitas Arab Hadramaut yang telah lama menetap di Indonesia. Meskipun tidak termasuk dalam golongan Alawiyyin, keberadaan mereka tetap menjadi bagian penting dalam mozaik keberagaman Indonesia.

Kontribusi Marga Arab dalam Pembangunan Indonesia

Terlepas dari klaim keturunan Rasulullah atau bukan, banyak tokoh keturunan Arab Hadramaut yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi Indonesia. Beberapa di antaranya:

  1. AR Baswedan: Tokoh pergerakan nasional dan diplomat.
  2. Abdurahman Saleh: Pahlawan Nasional Indonesia.
  3. Ali Alatas: Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia.
  4. Alwi Shihab: Cendekiawan Muslim dan mantan Menteri Luar Negeri.
  5. Mar’ie Muhammad: Mantan Menteri Keuangan.
  6. Quraish Shihab: Ulama dan ahli tafsir Al-Qur’an.
  7. Fuad Bawazier: Mantan Menteri Keuangan.

Kontribusi mereka membuktikan bahwa nilai seseorang tidak ditentukan oleh asal-usul atau marga, melainkan oleh sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara.

Peran Komunitas Arab dalam Perkembangan Islam di Indonesia

Kehadiran komunitas Arab di Indonesia tidak hanya membawa dampak pada aspek genealogi, tetapi juga memiliki pengaruh besar dalam penyebaran dan perkembangan Islam di Nusantara.

Dakwah dan Pendidikan Islam

Banyak ulama dan cendekiawan Muslim dari kalangan Arab yang mendirikan pesantren dan madrasah di berbagai daerah di Indonesia. Lembaga-lembaga pendidikan ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menjadi pusat pengembangan intelektual dan budaya.

Arsitektur dan Seni Islam

Pengaruh Arab juga terlihat dalam arsitektur masjid-masjid kuno di Indonesia. Gaya arsitektur dengan kubah dan menara yang khas merupakan perpaduan antara unsur lokal dan Arab. Selain itu, seni kaligrafi Arab juga berkembang pesat dan menjadi bagian integral dari kesenian Islam di Indonesia.

Literatur dan Bahasa

Banyak kitab-kitab berbahasa Arab yang diterjemahkan dan disebarluaskan di Indonesia, memperkaya khazanah keilmuan Islam di Nusantara. Bahasa Arab juga mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia, dengan banyaknya kosakata serapan dari bahasa Arab yang kita gunakan sehari-hari.

Tantangan dan Peluang Komunitas Arab di Era Modern

Seiring perkembangan zaman, komunitas Arab di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru.

Tantangan Integrasi

  1. Stereotip dan Prasangka: Masih ada stereotip tertentu yang melekat pada komunitas Arab, yang kadang menghambat proses integrasi.
  2. Isu Identitas: Beberapa generasi muda keturunan Arab mengalami dilema identitas, merasa terombang-ambing antara budaya Arab dan Indonesia.

Peluang di Era Global

  1. Hubungan Ekonomi: Posisi strategis Indonesia dalam hubungan ekonomi dengan negara-negara Timur Tengah membuka peluang bagi komunitas Arab untuk menjadi jembatan budaya dan bisnis.
  2. Diplomasi Budaya: Komunitas Arab dapat berperan sebagai duta budaya, mempromosikan keberagaman Indonesia di kancah internasional.
  3. Inovasi dalam Bisnis Halal: Tren global akan produk halal membuka peluang bagi pengusaha keturunan Arab untuk berinovasi dalam industri ini.

Kesimpulan: Menyatukan Keberagaman dalam Bingkai Indonesia

Sejarah marga Arab di Indonesia adalah kisah tentang perjumpaan budaya, adaptasi, dan kontribusi. Dari pedagang yang berlayar dari Hadramaut hingga tokoh-tokoh nasional yang ikut membangun bangsa, komunitas Arab telah menjadi bagian tak terpisahkan dari mozaik keberagaman Indonesia.

Terlepas dari perdebatan tentang siapa yang merupakan keturunan langsung Rasulullah dan siapa yang bukan, yang terpenting adalah bagaimana setiap individu, terlepas dari latar belakang marganya, dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Di era globalisasi ini, tantangan terbesar bagi kita semua, baik keturunan Arab maupun bukan, adalah bagaimana menjaga persatuan dalam keberagaman. Memahami dan menghargai sejarah leluhur kita, sambil tetap memandang ke depan sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia, adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Marga Badjideh, bersama dengan marga-marga Arab lainnya, telah menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Kisah mereka mengingatkan kita bahwa Indonesia adalah negeri yang terbentuk dari pertemuan berbagai budaya, di mana perbedaan bukan penghalang, melainkan kekuatan yang mempersatukan.

Mari kita terus menjaga dan merayakan keberagaman ini, sambil terus berkontribusi untuk kemajuan bangsa, terlepas dari marga atau asal-usul kita. Karena pada akhirnya, yang terpenting bukanlah dari mana kita berasal, tetapi ke mana kita akan melangkah bersama sebagai satu bangsa, Indonesia.

DITAG:BadjidehMarga
Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Menguak Misteri Marga Batak: Perjalanan Sejarah dan Identitas yang Mengakar Menguak Misteri Marga Batak: Perjalanan Sejarah dan Identitas yang Mengakar
Artikel Berikutnya Petinggi Indofarma Ditetapkan Tersangka, Serikat Pekerja Minta Kejaksaan Sita Aset Tiga Petinggi Indofarma Terjerat Kasus Korupsi, Serikat Pekerja Minta Tuntaskan Masalah

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Lintas Ekonomi dan Bisnis

Presiden RI, Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeljono (dua kiri),…

Oleh Angga Maulana

5 Rekomendasi Drakor Seperti When Life Gives You Tangerines, dengan Bintang Lee Min Ho hingga Shin Min Ah

Voxnes.com - Baru-baru ini penonton yang suka dengan serial drama Korea sedang heboh membahas tentang…

Oleh Rany Nasution

Presiden Jokowi Absen dalam Penutupan PON 2024 Aceh-Sumatera Utara

Medan, Sumatera Utara - Penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumatera Utara dijadwalkan berlangsung meriah…

Oleh Arsi Imam Baihaqi

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Kabar

Bojonegoro Klaim Kini Lebih Siap Hadapi Kekeringan

Oleh Angga Maulana
Cak imin
Kabar

Pengunduran Diri Gus Halim sebagai Menteri Desa Setelah Penggeledahan KPK

Oleh Aziz Riza
abc news
Kabar

Inilah 10 Stasiun Paling Sibuk di Melbourne

Oleh Angga Maulana
713 Titik Panas Karhutla Kembali Membara di Sumatra
Nusantara

Kebakaran Hutan dan Lahan Kembali Melanda Sumatra

Oleh Adi Ariyanto
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?