Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Kamis, 31 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    8 Rekomendasi Anime Terbaik: Sinopsis Lengkap dan Tidak Membosankan

    Oleh Rany Nasution

    Operasi Yustisi di Rawa Buaya Jaring 24 Pelanggar Masker

    Oleh Angga Maulana

    Aktivitas Tujuh Gedung Pemda di DKI Dihentikan Sementara

    Oleh Angga Maulana

    Dibilang Kalah oleh Kakaknya, Begini Jawaban Alex Marquez

    Oleh Rany Nasution

    Penambahan Covid-19 dI Probolinggo Catat Rekor, 145 Kasus

    Oleh Angga Maulana

    Pengacara Keluarga Debora: Kami Hanya Tuntut RS Akui Salah

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Krisis Populasi Bikin Pening, China 'Kebanjiran' Susu

    Anjloknya Konsumsi Susu di China: Surplus dan Turbulensi di Pasar

    Oleh cris a jeni putri
    'Perang' China VS Eropa Masuki Babak Baru, Mau Damai?

    Kepala Perdagangan UE dan China Diskusikan Tarif Kendaraan Listrik

    Oleh cris a jeni putri
    PT Pertamina International Shipping (PIS) melalui kantor cabang PIS Middle East (PIS ME) melakukan kerja sama bisnis dengan pemain global untuk empat kapal milik PIS sekaligus. Kapal tersebut adalah kapal Gas Walio, Gas Widuri, Gas Arjuna, dan Gas Ambalat.

    Hadiri Pertemuan Eksklusif PBB, PIS Ungkap Roadmap Bisnis Berkelanjutan

    Oleh Angga Maulana
    6 Juta Data NPWP Warga RI Bocor, Pakar Ungkap Petaka Besar

    Waspada Kebocoran Data NPWP: tips Keamanan dan Respon DJP

    Oleh cris a jeni putri
    Bagaimana Membersihkan Catatan Kredit yang Jelek?

    Cara Membersihkan Catatan Kredit yang Jelek

    Oleh Panggih Suseno
    Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Makassar yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021). Pemerintah melalui Kementerian BUMN memutuskan untuk mengintegrasi seluruh BUMN Kepelabuhan yaitu PT Pelindo I, II, III dan IV (Persero) yang dijadwalkan pada 1 Oktober 2021 guna meningkatkan kinerja pelabuhan, konektivitas maritim dan ekonomi nasional.

    Pelindo Siap Berintegrasi demi Tekan Biaya Logistik

    Oleh Angga Maulana
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > foreign policy > Rusia Minta Ukraina Jadi Negara Netral dalam Perjanjian Damai
foreign policyinternational relationsmilitarynewspolitics

Rusia Minta Ukraina Jadi Negara Netral dalam Perjanjian Damai

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 23 Maret 2025 7:24 am
Rany Nasution
Bagikan
AA1tWILk
Bagikan


MOSKWA, Voxnes.com

Rusia berencana untuk mendapatkan jaminan kuat di dalam setiap perjanjian perdamaian tentang Ukraine, dengan tujuan agar negara-negara NATO tidak menjadikannya sebagai anggotanya serta mencegahnya dari menjadi suatu negara non-berpihak. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Urusan Luar Negeri Rusia, Alexander Grushko, pada pengumuman resmi yang dirilis Selasa (18/3/2025).

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat ini tengah mencoba untuk mengamankan dukungan dari Presiden Russia, Vladimir Putin, atas usulan gencatan senjata selama 30 hari yang sebelumnya sudah disetujui oleh Ukraina. Akan tetapi, Putin menegaskan bahwa perjanjian tersebut hanya bisa dipertimbangkan jika mematuhi beberapa persyaratan krusial tertentu.

Duta besar Amerika Serikat untuk masalah Ukraina, Steve Witkoff, menyampaikan hal tersebut.

CNN

Pada hari Minggu lalu disebutkan bahwa Trump direncanakan untuk berbicara dengan Putin pekan ini tentang bagaimana menyelesaikan konflik yang sudah berjalan selama tiga tahun di Ukraina. Witkoff menyampaikan informasi tersebut usai pulang dari pertemuan yang ia deskripsikan sebagai “sangat positif” dengan Putin di Moscow.

Pada suatu percakapan dengan pers asal Rusia,

Izvestia

, tanpa menyebutkan proposal gencatan senjata, Alexander Grushko menekankan bahwa setiap perjanjian perdamaan jangka panjang terkait dengan Ukraina harus sesuai dengan keinginan Moscow.

Baca Juga:Perbedaan Antara Film Adaptasi dan Asli: Mana yang Lebih Menarik?

“Kami akan meminta untuk mengamankan ketahanan dalam sistem perlindungan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut,” ujar Grushko, sebagaimana dilaporkan

Izvestia

.

Beberapa bagian dari kesepakatan tersebut perlu menjamin posisi netral Ukraina dan penolakan negara-negara NATO untuk mengikutkan mereka ke dalam aliansi.

Moskwa dengan tegas melawan ide penempatan pengawas NATO di Ukraina, menyatakan Grushko, sambil mengulangi kembali pendirian Kremlin.

Inggris dan Prancis sudah menunjukkan kesiapan mereka untuk mengirim tentara sebagai pemantau gencatan senjata di Ukraina. Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyampaikan bahwa negerinya siap merespon tuntutan serupa jika dibutuhkan.

Baca Juga:Tren Busana Lebaran yang Minimalis: Temukan 5 Inspirasi untuk Tampilan Sederhanamu yang Elegan!

“Nama apa pun yang digunakan untuk pasukan NATO yang dipersenjatai ke daerah Ukraina tidak masalah, entah itu sebagai bagian dari Uni Eropa, NATO, atau secara nasional,” kata Grushko.

Bila mereka hadir di tempat tersebut, maka artinya mereka diposisikan di area pertempuran dan tentunya hal ini membawa dampak pada satuan tugas mereka sebagai bagian dari perselisihan.

Grushko menyebutkan bahwa pemasangan pengawas yang tak berpersenjata pasca-perang baru bisa di bicarakan setelah kesepakatan perdamaian tercapai.

Kami dapat mendiskusikan pengawas non-bersenjata, misi sipil yang bertugas memantaunya implementasi beberapa elemen dalam perjanjian tersebut, atau mekanisme penjaminannya,” kata Grushko. “Tetapi pada dasarnya hal itu hanyalah janji kosong.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dalam pernyataan yang dirilis minggu lalu menyampaikan bahwa keputusan tentang penempatan pasukan pengawas perdamaian di Ukraina adalah kewenangan Kiev, bukan Moscow.

Grushko mementahkan, mitra Eropa Kiev perlu menyadari bahwa jalan tunggal menuju stabilisasi dalam area tersebut adalah dengan mendiskualifikasi keikutsertaan Ukraina di NATO serta meruntuhkan peluang penempatan tentara luar negeri di daerahnya.

“Selanjutnya, keamanan Ukraina serta wilayah sekitarnya secara keseluruhan akan dipastikan, karena salah satu sumber utama dari perseteruan ini akan dieliminasi,” kata Grushku.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1B2HQH Erick Thohir: Timnas Indonesia Siap Tempur saat Menghadapi Australia
Artikel Berikutnya AA1Auvw7 Yamaha Gear Ultima: Dapatkan Layanan dan Suku Cadang Gratis Seumur Hidup dengan Pembelian Anda!

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Seorang Narapidana Desersi TNI Kabur dari Penjara

VOXNES.com, TARAKAN — Seorang narapidana desersi TNI dilaporkan kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Tarakan,…

Oleh Angga Maulana

Ini Tanda Berkembangnya Dakwah Islam di Inggris

VOXNES.com,  JAKARTA -- Gedung British Muslim Heritage Lancashire, Whalley, Inggris, menyimpan banyak informasi mengenai Islam.…

Oleh Angga Maulana

Anggaran 7 Beasiswa Kemendikbud: Peningkatan Tahun 2025

Anggaran Kemendikbud Naik Rp10,4 Triliun: Fokus pada Kesejahteraan Guru dan Beasiswa VOXNES - Kementerian Pendidikan,…

Oleh Dina Fadilah

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Ruben Amorim Rela Melepaskan Rasmus Hojlund Setelah Manchester United Pecahkan Leicester

Oleh Rany Nasution
AA1AdLnk 1
governmentgovernment regulationsnewspolitics and lawpublic policy

Mengapa Reklamasi RUU TNI Ditentang dan Konsekuensinya Jika Diloloskan?

Oleh Rany Nasution
AA1B1g5w 1
commerceIndonesiainfrastructurenewstransportation

54 Kapal Penyeberangan Siap Layani Pemudik Lebaran dan Nyepi di Ketapang-Gilimanuk

Oleh Rany Nasution
AA1B3w23 1
communitylocal newsnewssocial issuestragedies

Keluarga 15 Jiwa di Bekasi Hidup dalam Gubuk Tidak Layak, Putus Sekolah dan Makan Bersama untuk Bertahan

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?