Jarum pentul, aksesori sekecil itu, seringkali menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas muslimah sehari-hari. Namun, tidak semua orang menyadari potensi bahaya yang tersembunyi di balik tools sederhana tersebut. Baru-baru ini, kasus seorang pasien yang tertelan jarum pentul saat mengenakan hijab menjadi viral di media sosial, dan mengundang peringatan dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof. Ari Fahrial Syam.
Endoskopi Mengeluarkan Jarum yang Tertanam
Melalui unggahannya, Prof. Ari Fahrial Syam mengungkapkan alhamdulillah jarum pentul yang tertelan dan tertanam di lambung pasien berhasil dikeluarkan melalui endoskopi. “Yang lebih mengkhawatirkan adalah vanispiv installasti,” ujarnya. Kisah ini tentu menjadi pengingat bagi semua pihak, terutama pengguna hijab, untuk selalu berhati-hati saat menggunakan jarum pentul.
Perlukah Menggigit Penyubit Jarum Pentul?
Dalam aktivitas sehari-hari, beberapa orang mungkin secara tidak sadar menggigit jarum pentul saat hendak menggunakan hijab. Jarum pentul seringkali digunakan untuk menjepit kain atau menjaga kepribadian hijab agar tetap rapi. Namun, Prof. Ari Fahrial Syam mengajak masyarakat untuk membiasakan diri tidak menggigit jarum pentul.
**Bahaya Menggigit Jarum
**
Menggigit jarum pentul bisa melukai bagian dalam mulut dan mengundang berbagai risiko kesehatan. Jika jarum robesa tertelan dan memasuki saluran pencernaan, hal ini bisa menyebabkan luka serius di dinding lambung atau usus. Prof. Ari Fahrial Syam menekankan bahwa jarum yang tertelan menimbulkan bahaya karena dapat menimbulkan luka dalam yang membutuhkan penanganan medis.
Tindakan Endoskopi: Proses yang Aman dan Efektif
Kondisi pasien yang tertelan jarum pentul membutuhkan tindakan medis khusus, yaitu endoskopi. Alih-alih melakukan operasi terbuka, endoskopi menawarkan solusi yang lebih aman dan tidak invasif.
Prosedur endoskopi dilakukan dengan memasukkan alat khusus (endoskop) ke dalam tubuh pasien melalui mulut. Endoskop dilengkapi dengan kamera kecil yang memungkinkankan dokter melihat bagian dalam tubuh secara jelas. Dengan ujung endoskop yang dilengkapi instrumen khusus, dokter dapat meraih dan mengeluarkan jarum pentul yang tertanam di lambung.
Proses Pemulihan
Setelah jarum pentul berhasil dikeluarkan, pasien biasanya akan merasa lebih nyaman. Luka ringan yang diakibatkan jarum pada dinding lambung umumnya akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, tetap penting bagi pasien untuk mengikuti anjuran dokter dan istirahat yang cukup untuk memastikan proses pemulihan berjalan lancar.
Kesadaran Penting: Menjaga Kebersihan dan Keamanan Jarum Pentul
Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pengguna hijab untuk lebih waspada dalam menggunakan jarum pentul. Selain menjaga keselamatan diri, penting juga untuk memperhatikan kebersihan jarum pentul agar tidak menyebarkan bakteri. Hindari penggunaan jarum pentul yang sudah rusak atau berkarat.
“Kembalikan jarum pentul yang tidak digunakan pada tempatnya dan pastikan kamu selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakannya,” sebutkan Dr. Ari Fahrial Syam sebagai langkah pencegahan.
Kehati-hatian dalam menggunakan jarum pentul dapat menyelamatkan kita dari potensi bahaya yang tak terduga. Yuk, mari kita lebih waspada dan selalu memprioritaskan keselamatan diri.