Langkah Tim Catur Indonesia Terhentinya di Babak Keenam Olimpiade Catur 2024
Budapest, Hungaria – Tim catur Indonesia mengalami kendala dalam Olimpiade Catur 2024 di Budapest, Hungaria. Pada Senin waktu setempat, 16 September 2024, mereka terhenti pada babak keenam melawan Finlandia dan Estonia. Tim putra kalah dengan skor 1.5:2.5 dari Finlandia, sementara tim putri tumbang 1.5:2.5 dari Estonia.
Meskipun sebelumnya berhadapan dengan tim-tim yang sulit di babak sebelumnya, perlawanan tim Indonesia pada laga ini belum mampu mengimbangi kekuatan lawan.
Pertarungan Sengit Tim Putra
Meskipun terlihat seperti akan kalah telak, tim putra Indonesia tampil dengan gigih menghadapi tim catur Finlandia, yang di semua papan memiliki gelar dan rating yang unggul sekitar 100 hingga 200 poin.
Pertarungan di dua papan terakhir berlangsung paling dramatis. Di meja dua, Master Fide (FM) Duta Satria Cahaya (2219) berhadapan dengan International Master (IM) Mikail Agapov (2451). Agapov sempat menunjukkan keunggulan, namun Duta Satria Cahaya terus menemukan langkah yang membuat lawan kesulitan.
Pada langkah 38, saat waktu kedua pemain sudah kritis, Duta mencatatkan sebuah pancingan yang berhasil membuatnya unggul menteri lawan benteng. Sayangnya, bidak lawan yang sudah berada di baris tujuh ternyata tidak dicegah menjadi menteri, sehingga kondisi menjadi berimbang di langkah 45.
Agapov kemudian melakukan blunder, mencoba mengambil gajah dan bidak. Duta satria Cahaya kemudian membiarkan gajah lawan dan mendorong bidaknya ke petak d3 yang tak terhindarkan promosi. Agapov menyadari kesalahannya dan langsung berdiri, membanting papan notasinya.
Duta yang merasa tidak enak hati meminta maaf kepada lawan. "I am so sorry, ini harusnya remis. Dia blunder saja." Suaranya yang setengah berbisik itu tetap mengganggu meja-meja yang masih bertanding. Pemain papan 2 ini pun segera diminta keluar dari arena pertandingan.
Kapten Tim Catur Putra, Kristianus Liem, memuji semangat Duta. "Duta yang sepanjang permainan bagai satria berkuda yang tidak henti-hentinya mengayunkan pedang berlalu sambil terus tersenyum-senyum. Dengan skor pribadi 4½ dari 6 babak, Duta berpeluang besar meraih Norma IM pertamanya," ujar Kristianus.
Zacky Dhia Ulhaq (2203) berhasil menahan imbang Henri Lahdelma (2231). Sementara, FM Andrean Susilodinata (2393) dan Fabian Glen Mariano (2121) kalah dari lawan mereka IM Vilka Sipila (2462) dan Oliver Wartiovaara (2300).
Tim Putri Tunjukkan Perlawanan Tegas
Meskipun kalah, tim putri Indonesia menampilkan semangat yang luar biasa. Mereka berhasil menahan imbang Estonia, yang lebih unggul dalam elo rating dan gelar. Hanya pemain papan 1, Woman Candidate Master (WCM) Evi Lindiawati (1940) yang gagal memanfaatkan situasi sementara melawan IM Mai Narva (2420).
Angel Ruth Nugroho ((1939) awalnya melakukan blunder, tetapi terus berupaya mempersulit lawan hingga akhirnya menahan serangan Woman International Master (WIM) Margareth Olde (2135) setelah bertarung selama 5,5 jam. Evi Yuliana (1912) yang bermain di papan 3 juga tampil baik dengan buah hitam dan berhasil berbagi angka dengan lawannya Woman Fide Master (WFM) Sofia Blokhin (2036).
"Tekanan lawan bisa ditangkis, Evi juga melakukan counterplay di lajur sayap menteri sehingga keduanya saling melakukan tekanan di titik lemah masing-masing, namun akhirnya sepakat remis," ujar Lisa Lumongdong, Kapten Tim Catur Putri.
Pemain papan 4, Clementia Adeline (1550) sebenarnya terdesak oleh WCM Grete Olde (1952). Namun, karena lawan melakukan kesalahan fatal, Clementia memperoleh keunggulan. Sayangnya sisa waktu berpikirnya tinggal sedikit, ia tak mau mengambil risiko dan permainan berakhir remis.
Lisa menambahkan bahwa para pemain putri Indonesia memiliki semangat yang luar biasa, terlihat dari usaha mereka yang pantang menyerah saat melawan Estonia. Di babak ke-7, tim catur putra Indonesia akan menghadapi Hong Kong, dan tim catur putri Indonesia akan melawan Tunisia.