PON Aceh-Sumut: Jokowi Batal Hadir, Presiden Diwakili Menteri PMK
Penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut yang dijadwalkan pada Jumat malam, 20 September 2024, di Stadion Utama Sport Center Desa Sena, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, mendapat perubahan penting. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengumumkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal hadir dalam acara tersebut.
Presiden Diwakili Menteri PMK
Alih-alih hadir langsung, Presiden Jokowi akan diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendy.
Dito Ariotedjo mengungkapkan hal ini seusai menyaksikan final badminton di GOR PBSI, Deliserdang, Kamis, 19 September 2024.
"Sampai hari ini, yang mewakili Pak Menko PMK," ujar Dito.
Ketika ditanya mengenai alasan batal hadirnya Presiden Jokowi, Dito mengklaim bahwa pembangunan Stadion Utama Sport Center telah selesai dan persiapan penutupan PON berjalan dengan baik.
Berbeda dengan penutupan PON sebelumnya, penutupan PON Aceh-Sumut akan lebih fokus pada elemen "guyub, kekeluargaan dan fun".
"Nanti closing ceremony-nya lebih kepada guyub, kekeluargaan dan fun," jelas Dito.
Pembangunan Stadion Kompleks Siap Menyambut Penutupan
Penjabat Gubernur Sumut Agus Fatoni turut menyampaikan bahwa penutupan PON biasanya memang tidak dihadiri langsung oleh Presiden. Namun, kehadiran Jokowi tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pihaknya.
Menurutnya, pembangunan Stadion Utama Sport Center telah memasuki tahap akhir dan dipastikan akan tampak megah saat penutupan PON.
"Tersedia 11.000 kursi untuk penonton yang ingin menyaksikan langsung. Di luar stadion, kami menyiapkan nonton bareng dengan layar lebar, lengkap dengan tenda dan fasilitas lainnya," ujar Fatoni.
Fatoni juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam memastikan pelaksanaan PON berjalan lancar. Meskipun beberapa kendala muncul, PB PON wilayah Sumut dapat mengatasinya dengan sigap.
Menurut Fatoni, PON Aceh-Sumut diwarnai dengan beragam prestasi luar biasa. Antara lain pembangunan venue berstandar internasional seperti stadion madya atletik, boling dan gateball.
Selain itu, telah dibangun juga stadion utama berkapasitas 25 ribu orang yang siap digunakan untuk berbagai event olahraga nasional dan internasional di masa mendatang.
PON Aceh-Sumut: Sebuah Sukses Besar
Fatoni menilai PON Aceh-Sumut merupakan PON terbesar dalam sejarah, mulai dari jumlah atlet, ofisial, hingga cabang olahraga yang dipertandingkan.
Tidak hanya itu, fasilitas media center yang disediakan juga melampaui standar olimpiade. Selama pelaksanaan PON, bidang kesehatan menyiapkan tim medis yang solid dengan 1.500 tenaga medis, 72 ambulans yang di posisikan di setiap venue.
Total 8.000 kamar di 92 hotel telah disediakan untuk akomodasi para atlet dan officials.
"Akomodasi dan konsumsi, seluruh atlet disiapkan hotel, rata-rata bintang tiga. Makanan disiapkan hotel, pagi, siang dan malam. Apabila atlet di venue, baru makannya kita kirim," ungkap Fatoni.
Rekor volunteer terbanyak dalam sejarah PON juga tercipta di Aceh-Sumut, yaitu 82.000 orang. Fatoni mengklaim jumlah tersebut melebihi jumlah volunteer olimpiade.
Keberhasilan PON Aceh-Sumut tidak hanya terlihat pada sisi akademik dan olahraga, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi perekonomian di Sumatera Utara.
"Ekonomi bergerak dan berkembang sejak Sumut diumumkan tuan rumah. Hotel penuh, kuliner di mana-mana, yang bawa pulang oleh-oleh pun sudah banyak, wastra kita juga terangkat, termasuk tenaga kerja terserap banyak," pungkasnya.