Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Selasa, 8 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Ketua DPR: Polri-Interpol Segera Ungkap Iklan PRT Indonesia

    Oleh Angga Maulana

    Petani di China Terbantu Pemanfaatan Energi Hijau

    Oleh Angga Maulana

    Menguak Misteri Marga Batak: Perjalanan Sejarah dan Identitas yang Mengakar

    Oleh Rany Nasution

    Sampai di Sydney, Timnas Indonesia langsung Beraksi Latihan di Gym

    Oleh Rany Nasution

    Skenario Unik: Timnas Indonesia Dapat Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026

    Oleh Rany Nasution

    10 Lokasi Terlarang di Bumi: Dari Pulau Ular hingga Gua Bersejarah Prancis

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    Kemenhub Dapat Tambahan Rp6,69 T di 2025, Menhub Jamin Subsidi Aman

    Menteri Perhubungan Pastikan Alokasi Subsidi Transportasi Tetap Aman di RAPBN 2025

    Oleh cris a jeni putri
    Sejumlah mekanik melakukan pengecekan pada mesin pesawat di Garuda Maintenance Fasiliti, Cengkareng, Tangerang, Banten.

    GMF Tawarkan Saham Perdana

    Oleh Angga Maulana
    Hadapi Tiongkok, Astra Optimistis Kuasai Pasar Kendaraan Listrik Nasional

    Astra Incar Dominasi Pasar Kendaraan Listrik Nasional

    Oleh Adi Ariyanto
    Layanan TelkomGroup baik fixed maupun mobile broadband di beberapa wilayah Indonesia sudah berangsur pulih setelah gangguan pada sistem komunikasi kabel laut Jawa, Sumatera dan Kalimantan (JaSuKa) ruas Batam-Pontianak sekitar pukul 17.33 WIB kemarin (19/9) mulai kembali normal.

    Layanan TelkomGroup Kembali Normal Usai Perbaikan Kabel Laut

    Oleh Angga Maulana
    Kisruh Kepemimpinan Kadin Bikin Kabur Investor

    Ketegangan Internal Kadin Ancam Investasi Indonesia

    Oleh Adi Ariyanto
    Permintaan Hunian Naik, Griya Idola Mulai Buka Penjualan untuk Umum

    Griya Idola Buka Siaran untuk Booster Permintaan Hunian

    Oleh Adi Ariyanto
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > controversies > Pengamat: Dedi Mulyadi yang Ototokratis, Tetapi Tak Otoriter
controversiesnewspoliticspolitics and governmentpolitics and law

Pengamat: Dedi Mulyadi yang Ototokratis, Tetapi Tak Otoriter

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 17 Maret 2025 11:13 pm
Rany Nasution
Bagikan
AA1B3i5o
Bagikan


Voxnes.com

–

BANDUNG

– Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
Belakangan ini menjadi pembicaraan umum lantaran merilis keputusan-keputusan yang dinilai sebagai hal yang sensitif dan menuai pro kontra.

Setelah secara resmi disumpah menjadi pemimpin utama Jawa Barat pada hari Kamis (20/2), Demul, nama panggilan dari Dedi Mulyadi, telah menerbitkan beberapa peraturan yang memicu berbagai tanggapan baik positif maupun negatif.

Berawal dari pembatasan kegiatan study tour bagi siswa sekolah menengah atas/vocational school, sampai pada penataan area Puncak Bogor yang dievaluasi menjadi sumber utama banjir di daerah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).

Kristian Widya Wicaksono dari Program Studi Kebijakan Publik di Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung mengomentari bahwa Demul mempunyai gaya kepemimpinan otokratis yang berbeda dibandingkan dengan kepemimpinan otoriter.

Baca Juga:Perbedaan Antara Film Adaptasi dan Asli: Mana yang Lebih Menarik?

“Karakteristik otoriter tersebut terlihat ketika ia membuat keputusan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya,” jelas Kristian dalam percakapan dengan JPNN pada hari Senin, 17 Maret 2024.

Menurut dia,
Demul
Memilih untuk membuat keputusan secara mandiri tanpa berdiskusi dengan stafnya lantaran memiliki rasa percaya diri yang tinggi, hingga ia yakin dapat menentukan pilihan tanpa perlu melibatkan orang lain.

“Pembunyinya adalah karena individu tersebut memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi. Sebab ia merasa bahwa ilmu serta data yang dimilikinya telah cukup untuk melakukan proses pengambilan keputusan,” jelas Kristian.

Di samping itu, gaya kepemimpinan Dedi yang sering kali turun langsung ke tengah masyarakat untuk meninjau masalah di lapangan memberinya kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan spontan.

Baca Juga:Tren Busana Lebaran yang Minimalis: Temukan 5 Inspirasi untuk Tampilan Sederhanamu yang Elegan!

Dedi Mulyadi termasuk tipe orang yang aktif di tengah masyarakat, ia percaya bahwa informasi dan pengetahuannya telah bertambah dengan menghadapi tantangan secara langsung, menurutnya hal tersebut sudah lebih dari cukup.

Kristian menyebutkan bahwa bila Demul tetap meneruskan pola kepemimpinan otoriter semacam itu, nantinya bisa timbul masalah di mana komunikasi antar birokrat bakal tertutup lantaran belum pernah dirintis dari dini. Hal tersebut berarti pejabat tinggi serta pakar staf enggan bertanggung jawab atas kondisi yang tengah berlangsung.

“Yang pertama adalah tentang bagaimana perasaan kepemilikan seseorang terhadap suatu keputusan. Saya sendiri tidak merasakan tanggung jawab atas keputusan tersebut karena telah ditentukan oleh atasan saya,” jelasnya. “Apabila muncul dampak buruk, mereka lebih condong untuk melepaskan diri dari masalah itu. Jadi intinya, saya tidak turut campur dalam hal ini dan karenanya juga tidak merasa memiliki,” lanjutnya.

Kedua, ia melanjutkan, jika terjadi suatu permasalahan, karyawan diharuskan untuk menyelesaikannya sendiri meskipun mereka tidak ikut serta dalam proses pengambilan keputusan. Menurutnya, ini merupakan hal yang buruk sebab menciptakan pola pikir bahwa ‘karyawan baru tahu setelah masalah timbul,’ yaitu pada saat ada kendala atau persoalan saja.

Selanjutnya, menurut dia, Demil dengan latar belakang sebagai seorang pemimpin daerah yang telah memiliki banyak pengalaman harus memahami betapa pentingnya sistim birokrasi dalam pemerintahan. Kristian mengharapkan bahwa bekas bupati Purwakarta tersebut dapat mencakup pegawai negeri sipil (PNS) lain dalam proses pengambilan keputusan.

“Selayaknya ia mengerti bahwa telah berkarir selama 10 tahun dalam bidang birokrasi. Ini menunjukkan bahwa birokrasi bukan sekadar menerapkan keputusan, tetapi juga perlu memiliki rasa bertanggung jawab atas segala dampak dari setiap kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh atasan,” jelasnya.

(mcr27/jpnn)

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1B3ABP Harga Menggoda untuk Mobil Honda Brio RS Matic 2016: Cukup Dengan Ini
Artikel Berikutnya AA1ARcqa Iman dan Impian: Cerita di Balik Burger Halal yang Menginspirasi

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Mengapa Skyfall Adele Bisa Menyihir Hati Anda?

Musik punya metode khusus untuk merasuki perasaan manusia. Ada beberapa lagu yang muncul dan langsung…

Oleh Rany Nasution

Armada Boeing Diterpa Masalah Keselamatan Saham Prajogo Pangestu Ambruk Seret IHSG kezona Merah

Boeing Terpuruk, Saham Prajogo Pangestu Ambruk, IHSG Nyayuk di Zona Merah Klaim Keamanan Pesawat Boeing…

Oleh cris a jeni putri

PLN Mobile, Mudahkan Pelanggan Akses Layanan Listrik

VOXNES.com, DENPASAR -- General Manager PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi, Bali Nyoman Suwarjoni Astawa…

Oleh Angga Maulana

Anda Mungkin Juga Menyukainya

AA1AYMEi 1
dramagovernmentkoreanpoliticspolitics and government

20 Rekomendasi Drama Korea Tentang Kerajaan dengan Rating Tertinggi – Wajib Dicoba!

Oleh Rany Nasution
AA1B23Te
businessfinance newsfinancial servicesmoneynews

Cara Menukar Uang Baru dengan Mudah di Kas Keliling Bank Indonesia

Oleh Rany Nasution

Akun IG Prabowo Subianto Dibanjiri Kritik Netizen, Penggemarnya Ungkap Kepedulian dan Ketidakpuasan

Oleh Rany Nasution

Abdul Ghani Kasuba Wafat, KPK Buruan Kejar Aset dari Korupsi

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?