Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Selasa, 1 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Positif Covid-19 di Kaltim Bertambah 119 Kasus

    Oleh Angga Maulana

    Kelurga Pasien Covid-19 di Flores Timur Menolak Diuji Usap

    Oleh Angga Maulana

    Jika Kalahkan Australia, Begini Cara Mudah Timnas Indonesia Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026

    Oleh Rany Nasution

    Madiun Mulai Terapkan KTP Digital

    Oleh Angga Maulana

    Setelah Menyaksikan Derby di Liga Thailand, Shin Tae-yong Peluk Hangat Asnawi Mangkusalima dan Pratama Arhan

    Oleh Rany Nasution

    Banda Aceh akan Uji Swab 5.000 Warga

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    PMI Manufaktur Jeblok Lagi, Menperin Sebut Kebijakan Internal Jadi Biang Keladinya

    Indonesia Crisis! PMI Manufaktur Terpuruk, Kebijakan Internal Dipertanyakan

    Oleh Adi Ariyanto
    Daftar Early Bird OPPO Run 2024 Dapat Banyak Diskon Pakai BRImo

    OPPO Run 2024: Momen Tak Terlupakan dalam Dunia Lari di Bali

    Oleh cris a jeni putri
    Lelang gula rafinasi kerek biaya produksi 22,5%

    Kontroversi Lelang Gula Rafinasi: Kenaikan Biaya dan Dampaknya pada Industri Makanan dan Minuman

    Oleh Angga Maulana
    Karyawan menunjukkan emas batangan Antam, Jakarta, Senin (19/1).(Republika/Yasin Habibi)

    Antam-Pos Indonesia Kerja Sama Penjualan Emas

    Oleh Angga Maulana
    Menhub Bongkar 4 Masalah Kunci Harga Tiket Pesawat Bisa Murah

    Masuknya Kebijakan Pemerintah untuk Turunkan Harga Tiket Pesawat

    Oleh cris a jeni putri
    Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

    Pertemuan IMF-WB Bisa Genjot Ekonomi Bali Hingga 6,54 Persen

    Oleh Angga Maulana
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Lingkungan Lestari > Prediksi Emisi Metana Lahan Basah Pasang Surut
Lingkungan Lestari

Prediksi Emisi Metana Lahan Basah Pasang Surut

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 14 September 2024 9:35 am
Rany Nasution
Bagikan
Penelitian Internasional Ungkap Prediksi Emisi Gas Metana di Lahan Basah Pasang Surut – Beritalingkungan.com
Bagikan

Pemantauan Emisi Metana di Lahan Basah Pasang Surut: Mengungkap Faktor-Faktor Kunci dan Meningkatkan Prediksi Angka Emisi

Sebuah penelitian internasional yang dipimpin oleh peneliti dari Universitas Otonom Barcelona (UAB), Ariane Arias-Ortiz, telah membuka jalan baru dalam memahami emisi gas metana di lahan basah pasang surut. Penelitian ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Global Change Biology, menganalisis fluks gas metana di lebih dari 100 lahan basah di Amerika Serikat, memberikan gambaran lebih jelas tentang faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi emisi dan menyediakan data standar yang lebih komprehensif untuk memperkirakan emisi gas rumah kaca di ekosistem ini.

Lahan Basah: Keanekaragaman Hayati Versus Emisi Gas Rumah Kaca

Lahan basah pasang surut memainkan peran vital dalam menjaga keanekaragaman hayati, melindungi dari erosi, dan mendukung kegiatan perikanan. Eksistensi mereka menjadi penopang penting bagi lingkungan dan masyarakat manusia.

Selain itu, lahan basah ini juga berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida dari atmosfer dan memperlambat dekomposisi bahan organik di tanah yang kaya kelembaban dan miskin oksigen. Namun, iklim mikro pada lahan basah ini yang kaya nutrisi dan lembab juga memicu pelepasan metana, gas rumah kaca yang jauh lebih kuat dalam menjebak panas dibandingkan karbon dioksida.

Oleh karena itu, prediksi yang akurat terkait emisi metana di lahan basah pasang surut menjadi kunci dalam memahami dampak iklim, baik dari restorasi maupun degradasi lingkungan alami.

Penelitian mendalam: Menginvestigasi Faktor-Faktor Emisi Metana

Baca Juga:Word Cleanup Day, ISS Kumpulkan Tiga Kwintal Sampah

Dalam penelitian ini, tim peneliti, yang dipimpin oleh Ariane Arias-Ortiz, menganalisis data fluks metana dari 109 lahan basah pasang surut, dengan fokus pada faktor-faktor seperti iklim, vegetasi, dan komposisi kimia air yang terperangkap di sediment. Data-data ini kemudian dianalisis secara mendalam untuk mengungkap hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan tingkat emisi metana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salinitas merupakan faktor dominan. Lahan basah dengan tingkat salinitas yang lebih tinggi cenderung menghasilkan emisi metana yang lebih rendah, sementara lahan basah air tawar memiliki emisi yang lebih bervariasi.

Penelitian juga menemukan bahwa emisi metana lebih tinggi pada lahan basah yang lebih hangat dan yang sering terendam air surut.

Fluktuasi Musiman: Mengungkap Pola Emisi

Aktivitas fotosintesis tanaman juga berperan penting dalam produksi metana. Aktivitas akar yang merangsang mikroba penghasil metana di area lahan basah mempengaruhi tingkat emisi metana yang dihasilkan. Dalam ekosistem lahan basah dengan pasang surut yang signifikan, emisi metana terbesar terjadi setelah setiap air surut, ketika gas yang tersimpan di tanah dilepaskan secara berkala.

Baca Juga:Pengendalian Karhutla di Indonesia Undang Perhatian Norwegia

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi musiman dalam emisi metana dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu, semakin besar kemungkinan emisi metana yang terjadi.

Dampak Bagi Pengelolaan Lingkungan dan Mitigasi Perubahan Iklim

Penelitian ini memiliki implikasi signifikan bagi upaya restorasi lahan basah pesisir, yang semakin diminati sebagai solusi untuk mitigasi perubahan iklim.

Data yang lebih lengkap dan standar yang dihasilkan dari penelitian ini membantu dalam menyempurnakan estimasi emisi metana di lahan basah dan memperbaiki simulasi gas rumah kaca dalam skenario iklim masa depan.

Selain itu, penelitian ini juga bisa menjadi panduan praktis dalam menilai apakah emisi metana di suatu lahan basah cukup signifikan untuk dimasukkan dalam inventaris gas rumah kaca dalam proyek mitigasi emisi.

Melihat ke Depan: Emisi Metana dan Mitigasi Perubahan Iklim

Pengetahuan yang lebih baik tentang emisi metana di lahan basah pasang surut sangat penting untuk memperbaiki model iklim dan mencapai tujuan lingkungan global.

"Emisi metana memiliki dampak besar, dan memprediksi emisi ini penting untuk memperbaiki inventaris gas rumah kaca nasional dan global," ujar Ariane Arias-Ortiz, seperti dikutip oleh VOXNES.

Penelitian ini, yang diampu oleh Ariane Arias-Ortiz dari Departemen Fisika UAB, melibatkan kolaborasi erat dari para ahli dari berbagai institusi, termasuk Jaxine Wolfe dari Pusat Penelitian Lingkungan Smithsonian dan anggota Kelompok Kerja Metana Jaringan Karbon Pesisir (Marwan Aziz).

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Serunya Edukasi Penerbangan ala Captain Hanafi Herlim di TikTok Mengungkap Rahasia Penerbangan: Captain Hanafi Bareng TikTok
Artikel Berikutnya Pulau Berlapis Emas Jadi Sorotan Dunia, Lokasinya di RI Pulau Berlapis Emas Indonesia: Keajaiban Alam Terbaru

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Klasemen MotoGP 2025 Usai MotoGP Argentina: Marc Marquez Ungguli Alex Marquez dengan Selisih 16 Poin

Voxnes.com, TAMAN AIR TERAPIA RIO HONDO - Pembalap Ducati Lenovo dari Spanyol, Marc Marquez, semakin…

Oleh Rany Nasution

Swiss Open 2025: Dejan/Fadia Siap Buat Gejolak Sejak Pertandingan Awal

Voxnes.comPasangan ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti, secara langsung bertemu dengan lawan yang…

Oleh Rany Nasution

Hermes Tampilkan Koleksi Kulit Mewah di Paris Fashion Week

Voxnes.com , Jakarta - Desainer dari Hermes, Nadege Vanhee, mempersembahkan koleksinya untuk musim gugur-musim dingin…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Pembukaan Ekspor Pasir Laut Ancam Ekosistem dan Nelayan – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Ekspor Pasir Laut: Ancaman Ekosistem & Nelayan

Oleh Rany Nasution
Petani Organik yang Cekatan, Kunci Pertanian Berkelanjutan di Indonesia – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Petani Organik Gelar Revolusi Berkelanjutan di Indonesia

Oleh Rany Nasution
Mutis Timau Jadi Taman Nasional ke-56, Harapan Baru untuk Konservasi di NTT – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Mutis Timau Jadi Taman Nasional ke-56, Raup Harapan Konservasi NTT

Oleh Rany Nasution
Banjir Melanda Kota Binjai, Ratusan Rumah Warga Terendam – Beritalingkungan.com
Lingkungan Lestari

Ratusan Rumah di Binjai Terendam Banjir

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?