Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Rabu, 30 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Polisi Imbau Warga Luar Kota tak Datangi Kota Bandung

    Oleh Angga Maulana

    Pemkot Depok tak Ingin Rugikan Siapapun Terkait SSA

    Oleh Angga Maulana

    Erick Thohir: Timnas Indonesia Siap Tempur saat Menghadapi Australia

    Oleh Rany Nasution

    Pertamina Patra Niaga JBT Kembali Konservasi Pantai Selatan Cilacap

    Oleh Angga Maulana

    Landing di Bandara Juanda, Prabowo Akan Luncurkan Proyek Besar Freeport

    Oleh Rany Nasution

    Fasilitas Terbaru di Bandara Soekarno-Hatta: Juara Penghargaan ASQ Asia Pasifik 2024

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga (tengah) menyaksikan karya terbaik dalam pameran Pewarta Foto Indonesia 2017 seusai malam penganugerahan Pewarta Foto Indonesia 2017 di Museum Galeria Fatahillah, Jakarta, Jumat (21/4).

    Menteri Puspayoga Launching Desa Terang 2018 di Lampung

    Oleh Angga Maulana
    BMKG Sebut Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu

    Peringatan BMKG: Potensi Gempa dari Zona Megathrust di Indonesia

    Oleh cris a jeni putri
    PMI Manufaktur Jeblok Lagi, Menperin Sebut Kebijakan Internal Jadi Biang Keladinya

    Indonesia Crisis! PMI Manufaktur Terpuruk, Kebijakan Internal Dipertanyakan

    Oleh Adi Ariyanto
    Ini Sosok Pemilik Blok M Plaza, Raja Real Real Estate Berharta Triliunan

    Blok M Plaza: Pusat Perbelanjaan Ikonik di Jakarta

    Oleh Panggih Suseno
    6 Juta Data NPWP Warga RI Bocor, Pakar Ungkap Petaka Besar

    Waspada Kebocoran Data NPWP: tips Keamanan dan Respon DJP

    Oleh cris a jeni putri
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > budgets > Waktu Utang Pemerintah Melampaui Angka Fantastis Rp 9.000 Triliun
budgetsdebteconomicsgovernmentpublic policy

Waktu Utang Pemerintah Melampaui Angka Fantastis Rp 9.000 Triliun

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 17 Maret 2025 11:04 pm
Rany Nasution
Bagikan
AA1ANoJ4 3
Bagikan

Voxnes.com,


Oleh

Awalil Rizky, Ekonom dari Institut Bright

Realisasi Anggaran Pendanaan Berdasarkan Perubahan Undang-Undang (APBN) dari tanggal 2 sampai 28 Februari 2025 menunjukkan bahwa Pendapatan Negara mencapai Rp 316,9 triliun sementara Belanja Negara senilai Rp 348,1 triliun. Akibatnya, terjadi defisit sekitar Rp 31,2 triliun. Meskipun begitu, dana yang digunakan untuk membiayai kekurangan tersebut sangat besar yaitu mencapai Rp 220,1 triliun lebih tinggi daripada jumlah defisit.

Anggaran Pembiayaan mencakup semua pendapatan yang harus dikembalikan serta belanja yang nantinya dapat direcovered, entah itu dalam masa anggaran saat ini ataupun periode anggaran mendatang.

Baca Juga:Patung Viral Baru: Dari Macan Cisewu ke Penyu Karton Pelabuhanratu

Penyerapan dana mencakup beberapa bentuk seperti mengambil hutang, mengatur pendapatan dari aset, menerima angsuran balik pinjaman yang telah disediakan, ataupun memulihkan kembali investasi. Sedangkan penggunaan dana meliputi kegiatan seperti mendanai proyek investasi, tanggung jawab dalam memberi jaminan, membayar angsulan modal hutang, maupun menyampaikan bantuan keuangan tambahan.

Penyertaan utang mengacu pada jumlah dana yang diambil melalui peminjaman baru dan pembayaran kembali modal pinjaman sebelumnya. Ini mencakup pendanaan untuk surat berharga negara (SBN) serta hutang langsung. Umumnya ditampilkan sebagai saldo bersih dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk dalam rincian Laporan APBN kita, terutama berkaitan dengan SBN.

Pencapaian pembiayaan melalui utang hingga tanggal 28 Februari 2025 telah mencapai angka Rp 224,3 triliun. Angka ini setara dengan 28,9% dari total RAPBN 2025 yang ditetapkan senilai Rp 775,9 triliun. Dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya, terjadi kenaikan sebesar 21,59%, dimana pada tahun tersebut pencapaiannya adalah Rp 184,47 triliun.


Realisasi selama dua bulan pertama tahun 2025 telah melampaui angka dari beberapa tahun sebelumnya, serta mencapai persentase tertinggi dibandingkan target untuk tahun tersebut. Pembiayaan pinjaman hingga akhir Februari menunjukkan presentase seperti di bawah ini:

– Rp 184,47 triliun atau 28,5% (dibandingkan dengan target tahun 2024);

– Rp 186,89 triliun atau 26,8% (untuk target pada tahun 2023);

– Dan Rp 92,91 triliun atau 9,5% (terhadap sasarannya di tahun 2022).

Baca Juga:20 Rekomendasi Drama Korea Tentang Kerajaan dengan Rating Tertinggi – Wajib Dicoba!

Nilai penyerapan pinjaman sebanyak Rp 224,3 triliun sangat melampaui kekurangan anggaran yang hanya sekitar Rp 31,2 triliun. Ini menunjukkan bahwa dana hutang tersebut direncanakan untuk mendukung pengeluaran dalam satu atau dua bulan kedepan, mengingat perkiraan penerimaan masih kurang memadai.

Pembelanjaan berjumlah signifikan yang harus dijalankan pada bulan Maret meliputi pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR). Anggaran Tenaga Kerja Daerah (TKD) diperkirakan mencapai Rp 57,1 triliun guna memfasilitasi pelayanan umum lokal. Selain itu, ditambahkan juga pengeluaran untuk dukungan sosial serta beberapa agenda unggulan baru seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Secara keseluruhan, mayoritas dari biaya ini akan dibebankan ke aliran kas melalui proses pinjaman.

Utang yang jatuh tempo di bulan Maret dan April diperkirakan juga akan naik, hal ini akan diselesaikan melalui penerbitan kembali pinjaman. Walaupun pendanaan untuk membayar utang telah menjangkau 28,9% dari tujuan awalnya, namun mengambil hutang tambahan tetap perlu dilakukan akibat masalah aliran kas. Salah satu caranya adalah dengan “mengganti” surat berharga negara (SBN) maturing dengan obligasi negara baru.

revolving

agar terkesan keren.

Meskipun demikian, tingkat risiko pendanaan semakin naik dalam beberapa bulan ke depan. Karenanya, pernyataan resmi APBN We Maret 2025 tersebut secara spesifik menyinggung bahwa para investor asing tetap berminat untuk mengucurkan pinjaman, salah satunya melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN).

revolving

SBN.

Namun, analisis data untuk dua bulan terakhir malah mengungkapkan bahwa situasinya tidak sebaik yang dibayangkan. Laporan ini mencakup hingga 10 Maret 2025, bukannya 28 Februari seperti pada laporan-laporan sebelumnya. Alasannya adalah jika dihitung hingga 28 Februari, keadaannya akan tampak semakin memburuk.

Berikut penafsiran APBN Kita hingga tanggal 10 Maret 2025 dapat memiliki interpretasi lain dibandingkan dengan pendapat Kementerian Keuangan. Meskipun tampaknya menekankan bahwa investor asing telah membeli bersih senilai Rp 22,43 triliun pada Surat Berharga Negara dalam negeri sebagai indikator minat mereka, angka tersebut ternyata jauh di bawah jumlah pembelian oleh Bank Indonesia yaitu sekitar Rp 47,07 triliun. Selain itu, ada juga kontribusi dari perbankan sebanyak Rp 23,98 triliun, serta dana pensiun dan asuransi yang membukukan total pembelian sebesar Rp 28,40 triliun.

Satu hal yang patut dicermati dari rilis pers APBN Kita pada Maret 2025 adalah kurangnya data mengenai posisi hutang Pemerintah hingga tanggal 28 Februari 2025. Data tersebut baru disampaikan dalam rilis APBN Kita bulan Februari 2025 yang telah dirilis.

takedown

, yakni posisi per 31 Januari 2025 senilai Rp8.909,13 triliun. Bahkan, dalam rilis pers APBN Kita pada Januari 2025, informasi tentang posisi per 31 Desember 2024 tidak ditampilkan.

Berbekal data tentang peminjaman dana tersebut, kita dapat menebaknya sambil mengasumsikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk bulan Februari akan tetap sama saat akhirnya diunggah lagi. Informasi yang ditampilkan meliputi total pembiayaan utang sampai tanggal 31 Januari yaitu sekitar Rp 153,36 triliun serta jumlah hutang keseluruhan telah mencapai angka Rp 8.909,13 triliun.

Rincian dari APBN kita untuk bulan Maret menunjukkan bahwa jumlah pinjaman hingga tanggal 28 Februari adalah sebesar Rp 224,3 triliun dan ini sudah termasuk data pada Januari. Ada penambahan dana melalui peminjaman sebanyak Rp 70,94 triliun. Dengan demikian, total kenaikan hutang setidaknya mencapai angka tersebut jika dibandingkan dengan saldo per 31 Januari, sehingga menjadikan besarnya utang keseluruhan menjadi Rp8.980,07 triliun.

Perlu diwaspadai adanya penurunan nilai tukar rupiah antara 31 Januari dan 28 Februari lalu, yaitu dari angka Rp16.312 hingga menjadi Rp16.575, ini setara dengan depresiasi kira-kira 1,61%. Meskipun demikian, lebih kurang 29% dari total hutang negara direalisasikan dalam mata uang asing, dimana mayoritasnya yakni 90%-nya merupakan dollar AS. Jadi bila dibandingkan menggunakan satuan rupiah, jumlah tersebut akan menunjukkan pertambahan pada besaran total hutang.

Penulis menduga bahwa estimasi tersebut mengarah ke situasi di mana Utang Pemerintah setidaknya sudah mencapai angka Rp9.000 triliun per tanggal 28 Februari 2025.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1I2AgV Pelatih Newcastle United Ungkap Rahasia Kemenangan Lawan Liverpool Sebelum Jadi Juara Piala Liga Inggris
Artikel Berikutnya AA1I2CJp Skenario Unik: Timnas Indonesia Dapat Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Demon Slayer: Infinity Castle Rilis Agustus 2025 – Simak Sinopsis Serunya!

Voxnes.com , JAKARTA - Animasi Jepang " Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba –Infinity Castle" akan…

Oleh Rany Nasution

5 Kesalahan yang Mempengaruhi Mutu Tidur Anda dan Solusi Mudahnya

Sering kali susah tidur lelap? Bisa jadi Anda tidak menyadarinya namun telah melakuarkan kesalahan tertentu!…

Oleh Rany Nasution

Hukuman Bos Timah Tamron Ditambahkan dari 8 Tahun menjadi 18 Tahun Penjara

JAKARTA, Voxnes.com - Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta mengubah vonis jadi lebih berat bagi pemimpin perusahaan…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

BB1jMN5A
employeesgovernmentnewswork and payworkers

Siap-siap! THR PNS Cair Hari Ini (17/3), 100% dari Gaji & Tunjangan

Oleh Rany Nasution

Dirut Bulog Mayjen Novi Helmy: Prajurit TNI yang Memimpin Bulog, Bagaimana Pendapat Panglima dan KSAD?

Oleh Rany Nasution

Bagaimana Revisi UU TNI Bisa Mempengaruhi Demokrasi? Pakar Ingatkan Ancaman Potensial

Oleh Rany Nasution

AS deportasi lebih dari 200 anggota geng asal Venezuela

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?