Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Kamis, 3 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    9 Tips Rahasia untuk Membuat Keripik yang Tetap Renyah dan Gurih Tanpa Minyak, dengan Ketukan Kriuk yang Tahan Lama

    Oleh Rany Nasution

    Pengacara Keluarga Debora: Kami Hanya Tuntut RS Akui Salah

    Oleh Angga Maulana

    35 Kutipan Menginspirasi dari Drama Korea “When Life Gives You Tangerines”

    Oleh Rany Nasution

    Polisi: Kasus Pornografi Hasilkan Rp 50 Juta per Bulan

    Oleh Angga Maulana

    Tak Perlu Ke Bali, Klaten Sajikan Surga Air Seperti Pulau Dewata, Hanya 1 Jam dari Solo

    Oleh Rany Nasution

    Ketua DPR: Polri-Interpol Segera Ungkap Iklan PRT Indonesia

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Kisruh Kepemimpinan Kadin Bikin Kabur Investor

    Ketegangan Internal Kadin Ancam Investasi Indonesia

    Oleh Adi Ariyanto
    Pertamina Mulai Jual Sustainable Aviation Fuel

    Pertamina Resmi Jual Sustainable Aviation Fuel

    Oleh cris a jeni putri
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
    Libatkan 1,25 Juta Masyarakat Dalam Rantai Pasok, PLN EPI Targetkan Pemanfaatan 2 Juta Ton Biomassa

    PLN EPI Incar 2 Juta Ton Biomassa, Libatkan 1,25 Juta Masyarakat

    Oleh Adi Ariyanto
    Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani (kanan) bersama Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto memberikan keterangan terkait pelaksanaan Jakarta Food Security Summit (JFSS) di Jakarta, Selasa (6/3).

    Kadin Minta Pemda Sambut Hangat Investasi

    Oleh Angga Maulana
    Permintaan Hunian Naik, Griya Idola Mulai Buka Penjualan untuk Umum

    Griya Idola Buka Siaran untuk Booster Permintaan Hunian

    Oleh Adi Ariyanto
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > economics > Survei LPEM UI: Kondisi Ekonomi Memburuk di Masa Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran
economicsgovernmentnewspoliticspolitics and government

Survei LPEM UI: Kondisi Ekonomi Memburuk di Masa Awal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 21 Maret 2025 8:17 am
Rany Nasution
Bagikan
AA1yAfdp
Bagikan



Voxnes.com


,


Jakarta


–

LPEM FEB UI menyelenggarakan survei terhadap para ahli ekonomi guna menilai 100 hari kerja awal dari pemerintahan tersebut.
Prabowo Subianto
dan
Gibran Rakabuming Raka
Hasil penelitian dari LPEM UI mengindikasikan bahwa kebanyakan ahli ekonomi memandang situasi perekonomian di dalam negara ini semakin merosot jika dibandingkan dengan tiga bulan yang lalu.


Responden dalam survei itu mencakup 42 ahli ekonomi yang berasal dari beragam latar belakang, termasuk dari perguruan tinggi, organisasi penelitian, dan instansi lainnya.



think tank



, sektor swasta, sampai dengan organisasi atau lembaga multinasional. Para responden ini datang dari beragam daerah di dalam maupun luar negeri guna mencerminkan sudut pandang lokal dan global.


Meninjau hasil survei yang dirilis oleh LPEM UI, terdapat 55% dari seluruh responden, yaitu sekitar 23 orang dari total 42 peserta, merasakan penurunan pada keadaan ekonomi mereka. “Lebih lanjut, tujuh ahli juga menyetujui bahwa situasinya bahkan semakin tidak baik,” demikian disebutkan dalam laporan LPEM UI tersebut.



‘Survei Ahli Ekonomi LPEM Semesters I Tahun 2025’



yang dirujuk Ahad, 16 Maret 2025.


Pada saat bersamaan, terdapat 11 ahli yang menganggap kondisi tetap sama. Hanya ada satu ahli lainnya yang berpendapat bahwa keadaannya telah membaik dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga:Perbedaan Antara Film Adaptasi dan Asli: Mana yang Lebih Menarik?


Selanjutnya, perkiraan untuk pertumbuhan ekonomi di masa mendatang terlihat cukup suram. “Sebanyak 23 ahli dari total 42 orang memprediksikan bahwa laju pertumbuhan ekonomi bakal melambat dibanding dengan nilai saat ini; walaupun demikian, tak ada satupun responden yang meyakini adanya resesi yang semakin parah,” seperti tertulis dalam laporannya.


Meskipun lebih dari satu perempat sampel mengasumsikan bahwa ada sedikit atau tanpa perubahan, sekelompok kecil yang terdiri dari 6 ahli percaya akan ada peningkatan dalam perekonomian di masa mendatang.


Para puluhan ahli ekonom juga mengomentari kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah Prabowo-Gibran. Sebagian besar para profesional ini berpendapat bahwa kebijakan fiskal yang dijalankan sekarang kurang berhasil dalam mempertahankan kestabilan ekonomi serta merangsang perkembangan.


Dari total 42 orang yang diwawancara, sekitar 28% atau tepatnya 12 responden menganggap bahwa kebijakan fiskal tersebut sangat tidak efektif. Sementara itu, 60%, yaitu 25 ahli dari jumlah sama-sama 42 orang, berpendapat bahwa kebijakan tersebut kurang efektif namun hanya sedikit. “Ini merupakan bukti penting akan diperlukannya peninjauan ulang terhadap kebijakan agar dapat lebih memaksimalkan dampak positifnya,” ungkap LPEM UI.

Baca Juga:Tren Busana Lebaran yang Minimalis: Temukan 5 Inspirasi untuk Tampilan Sederhanamu yang Elegan!


Mayoritas ahli, yaitu 38% atau tepatnya 16 dari 42 peserta yang ditanyai, berpendapat bahwa kebijakan moneter di bawah pimpinan Prabowo tak memberikan dampak apa-apa. Sementara itu, sekitar 13 orang responden ataupun setara dengan 13%, merasa bahwa kebijakan tersebut hanya memiliki pengaruh minimal.


Di samping itu, berdasarkan hasil survei terdapat ketidakpastian mengenai kebijakan ekonomi yang diusung oleh Prabowo-Gibran. “Kebijakan ekonomi dari pemerintah baru pada seratus hari awalnya umumnya dipandang sebagai sesuatu yang kurang membuahkan hasil,” demikian tertulis dalam laporannya.


Dari total 42 peserta survei, sebanyak 36 individu memiliki pandangan negatif terhadap kebijakan ekonomi tersebut. Dalam detailnya, 21 partisipan merasa bahwa kebijakan itu kurang efektif, sementara 15 lainnya berpendapat bahwa kebijakan tersebut sama sekali tidak efektif. Di sisi lain, cuma dua orang saja yang menyatakan adanya sedikit manfaat dari kebijakan ini, serta empat orang lagi bersikeras untuk bertahan pada posisi mereka tanpa opini kuat. Tak ada satupun responden yang setuju jika diklaimkan bahwa aturan tersebut sangat efektif. Sebagian besar penilaian seperti ini dinyatakana oleh LPEM UI sebagai indikasi keraguan umum masyarakat.


Mengapa Pemerintah Gagal Berulang kali Menghentikan Penipuan Dalam Pendistribusian Minyak Kita

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1ASxYS Sinopsis Fast & Furious: Tayangan Spesial di Bioskop Trans TV Tanggal 15 Maret 2025
Artikel Berikutnya AA1AZKEg Pakaian Koko Terkini untuk Ayah Anda dengan Harga Menggiurkan di Transmart Full Day Sale

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Pertamina Setorkan PAD Rp 299 Miliar ke Pemda Sumbar

Operator membantu pengendara menggunakan kartu transaksi non tunai, untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) di…

Oleh Angga Maulana

LVMH Pimpin: Siapa Orang Terkaya di Dunia Sekarang?

Elon Musk Tetap Menguasai Peringkat Richest, Larry Ellison Geser Jeff Bezos Elon Musk masih kokoh…

Oleh Bayu Utomo

Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Hening Setelah Diperiksa KPK

JAKARTA, Voxnes.com - Mantan CEO PT Pertamina, Nicke Widyawati, tidak bersuara setelah menghadapi penyelidikan sebagai…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

AA1cpKmb
politicssportstournaments

Swiss Open 2025: Dejan/Fadia Siap Buat Gejolak Sejak Pertandingan Awal

Oleh Rany Nasution

Luncurkan 17 Stadion Bertaraf FIFA, Prabowo Sebut Capaian Luar Biasa Pemerintahan Jokowi

Oleh Rany Nasution

Jadwal Imsak dan Shalat Utama di Bandung: 17 Maret 2025

Oleh Rany Nasution
AA1B3xXP
economicseducationgovernmentnewspublic education

Menag: Upah Guru di Sekolah Negeri Rp 4,5 Juta, di Madrasah Cuma Rp 100 Ribu Sebulan

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?