PBSI Ingin Ikuti Jejak Indra Sjafri, Revolusi Jalur Masuk Pelatnas Bulu Tangkis
Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Fadil Imran, menyatakan rencana untuk mencontoh langkah pelatih timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, dalam hal merekrut bakat baru. Fadil berencana mengubah jalur masuk para atlet ke pelatihan nasional (pelatnas) bulu tangkis, agar lebih inklusif dan adil bagi seluruh bibit potensial di Indonesia.
Seleksi Nasional Menjadi Lebih Luas
Saat ini, jalur masuk pelatnas bulu tangkis umumnya hanya melalui seleksi nasional (seleknas) yang dihelat di akhir tahun. Rencana Fadil akan memperluas jalur ini dengan beberapa opsi, seperti:
- Talent Scouting: Targeting atlet berbakat di daerah-daerah, bukan hanya terpusat pada klub atau daerah tertentu.
- Pemandu Bakat: Mendukung program pengembangan daerah yang identifikasi atlet potensial.
- Evaluasi Sirnas: Memberikan kesempatan bagi atlet berprestasi di Sirnas (Turnamen Internal PBSI) untuk masuk pelatnas.
Fadil menjelaskan bahwa langkah ini ingin meniru strategi Indra Sjafri dalam mencari bakat sepak bola di berbagai daerah, bukan hanya bergantung pada klub-klub besar.
Meratakan Peluang dan Menguatkan Pelatnas daerah
Fadil optimis bahwa perubahan sistem ini akan meratakan peluang bagi atlet-atlet berbakat di seluruh Indonesia. Banyak kali, atlet potensial gugur di seleknas karena berbagai faktor, seperti kurangnya dukungan atau akses terhadap fasilitas dan training terbaik.
Dengan adanya jalur alternatif, atlet-atlet tersebut tetap memiliki pintu masuk ke pelatnas, terlepas dari hasil seleknas.
"Negara-negara lain juga seperti itu. Kalau kita lihat PSSI, pelatih PSSI kita, Pak Indra Sjafri itu, dia kan dari kampung ke kampung. Peluang menjadi atlet nasional itu tidak mungkin semuanya dari klub," ujar Fadil.
Selain itu, sistem baru ini juga mendorong PBSI di tiap provinsi untuk bekerja lebih keras dalam mengembangkan atlet-atlet di wilayahnya masing-masing.
Dukungan dari Atlet
Peraih emas tunggal putra PON 2024, Richie Duta Ricardo, menyambut baik rencana perubahan sistem pelatnas bulu tangkis. Ia menilai sistem baru ini akan berjalan lebih adil bagi semua atlet.
"Kalau misalnya itu sih mungkin lebih adil. Ya, soalnya, kalau misalnya Ubaid (Zaki Ubaidillah) lah atau siapa. Tahun lalu Sirnas berapa kali juara yang masuk malah Bismo soalnya juara Seleknas kan," ungkap Richie.
Sausan Dwi Ramadhani, peraih emas tunggal putri PON 2024, juga mendukung regulasi baru ini. Ia berharap perubahan sistem dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi setiap atlet untuk bernaung di pelatnas dan mengembangkan potensi mereka.
"Apalagi seleknas itu, sebelum-sebelumnya kan cuma masuknya cuma satu orang. Jadi meskipun ini ada tambahan itu sangat berarti banget buat temen-temen lain juga," ujar Sausan.
Tantangan dan Harapan
Di balik rencana merubah sistem pelatnas bulu tangkis, tentu ada tantangan yang harus dihadapi. PBSI perlu memastikan bahwa sistem talent scouting dan pemandu bakat dapat berjalan efektif dan mencapai sasarannya.
Selain itu, perlu diciptakan standar evaluasi yang jelas dan transparan bagi atlet yang ingin masuk pelatnas melalui jalur Sirnas. Melalui sistem baru ini, PBSI diharapkan dapat semakin menemukan potensi atlet-atlet yang tersembunyi di seluruh pelosok Indonesia dan membangun tim nasional bulu tangkis yang lebih kuat dan kompetitif.