Perak Terbaru: Debut di PON 2024, Leica Al Humaira Lubis Raih Emas Karate
Jakarta – Pada gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumatera Utara, Sumatera Utara kembali mempertontonkan kekuatannya di cabang olahraga karate. Leica Al Humaira Lubis, karateka debutan asal Sumatera Utara, berhasil meraih medali emasAnyaman menjadi gadis emas yang berjaya dalam kelas -68 kg. Pencapaian ini bahkan jatuh tepat di hari kelahirannya yang ke-20.
Leica secara gemilang menumbangkan karateka nasional rentetan lawan, hingga mencapai puncak kejayaan: kemenangan di partai final melawan Annisa Rizkia dari Jawa Barat. Prestasinya di PON 2024 ini menjadi pencapaian luar biasa untuknya, terutama sebagai atlet karate yang masih baru merambah jenjang nasional.
Perjalanan Kejayaan: Dari Kekecewaan Menjadi Emas
Kisah perjalanan Leica menuju medali emas PON tidaklah mudah. Ia harus melewati berbagai tantangan dan ujian. Bahkan, ia sempat tidak masuk dalam daftar atlet Perguruan Tinggi Bidang Olahraga (Pelatda) karena kalah bersaing dengan karateka asal Sumatera Utara lainnya. Namun, semangat dan tekadnya tak kunjung padam.
Kesempatan hadir kembali di tahun 2023. Leica dipanggil kembali untuk mengikuti seleksi dan beruntung dapat masuk dalam daftar atlet yang akan memperkuat Sumatera Utara di babak kualifikasi PON.
"Persiapan saya kurang lebih sekitar satu tahun. Kakak-kakak yang lain sudah duluan persiapan," ungkap Leica mengungkapkan kegembiraannya.
Menghadapi Tantangan: Keyakinan sebagai Penentu
Perjalanan turnamen PON bukanlah hal yang mudah. Di babak delapan besar, Leica harus menghadapi Ceyco Georgia Zefanya. Ceyco merupakan karateka nasional unggulan yang seringkali turun di kompetisi internasional. Pertandingan tersebut berlangsung ketat, bahkan sempat membuat Leica tertinggal poin.
“Kejurnas kemarin saya juga pernah ketemu sama Kak Ceyco. Saya kalah dengan skor 6-3 dan kebetulan di PON ini saya main pertama sama Kak Ceyco. Awalnya wah gak bisa ini, gak bisa, tapi untungnya orang-orang sekitar tetap percaya sama saya,” cerita Leica tentang pertemuannya dengan Ceyco
Namun, berkat dukungan penonton tuan rumah dan semangat bertandingnya yang tak putus asa, Leica berhasil bangkit dan mengamankan kemenangan dengan skor 5-4. Kemenangan ini menjadi titik balik dan membawanya menuju final.
Di semifinal, Leica berjumpa dengan Monika Reswara Kartika dari Jawa Timur. honederek
Monika sendiri seringkali menjadi atlet Indonesia yang turun di pertandingan internasional. Namun, tertunduk dan tenang, Leica mematahkan perlawanan Monika dengan skor 3-0.
mendampingi ia. Kegagamannya untuk mengolah strategi dan teknik mendaratkan pukulan yang tepat, menyatukan seri final yang menegangkan melawan Annisa Rizkia dari Jawa Barat. Kedua atlet sama-sama memilih strategi bertahan, menunggu momentum untuk menyerang.
Final dimenangkan oleh Leona dengan skor tipis 2-1. "Sebenarnya di sepersekian detik saya udah kayak, udah lah udah cukup, juara dua enggak apa-apa. Tapi karena sorakan dari suporter, dalam hati seperti saya tidak boleh kalah di rumah saya sendiri," ungkap Leica. Sorak sorai penonton menjadi kekuatan tambahan baginya, yang membuat semangatnya berapi-api untuk menorehkan sejarah.
Sebuah Hadiah untuk Diri Sendiri
Kemenangan ini menjadi hadiah yang tak ternilai bagi Leica. Ia merayakan ulang tahunnya yang ke-20 dengan medali emas PON, sebagai bukti bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah akan membuahkan hasil yang manis.
“Saya persembahkan medali ini untuk Leica di tahun 2022, yang kalah di Porprovsu. Hanya saya yang tahu betapa beratnya perjuangan ini,” kata Leica mengenang masa-masa sulit yang hampir membuatnya berhenti dari karate.
Dukungan dari ayahnya, Andi Lubis, menjadi energi utama bagi Leica. "Ayah yang selalu support. Saya sempat ingin berhenti karena saya berada di lapis kedua, tapi ayah tetap bilang, ‘Ayo, bisa dikit lagi’. Dan alhamdulillah, akhirnya saya bisa sampai di sini," ceritanya, suaranya tergetarkan saat mengingat kembali perjuangannya.
Leica berharap medali emas ini dapat menjadi inspirasi bagi para atlet muda, khususnya untuk mereka yang asli Sumatera Utara. Ia ingin menunjukkan bahwa perjuangan dan kerja keras akan membawa pada kesuksesan. Medali emas ini adalah bukti nyata bahwa pantang menyerah dan keyakinan pada diri sendiri adalah kunci untuk meraih mimpi.