Dunia ini dinamis, selalu bertransformasi seiring berjalannya waktu. Peradaban yang pernah makmur, kini hanya tinggal cerita dalam butiran fosil terkubur. Lautan yang luas menyimpan rahasia masa lampau, terkadang mengangkat kembali fragmen-fragmen jejak kehidupan yang hilang ditelan zaman. Dua lokasi di belahan dunia yang jauh, Sumba, Indonesia, dan Spanyol, baru-baru ini menjadi saksi bisu dari penemuan-penemuan mengagumkan yang mengungkap kisah dunia yang dulu pernah ada.
Sumba: Makhluk Purba yang Hilang di Kepulauan Wallacea
Di tengah hamparan lautan luas, kepulauan Sumba menyimpan rahasia purba yang mengundang rasa penasaran para ilmuwan. Peneliti dari Zoological Society of London (ZSL) mengungkap bahwa Sumba dulunya merupakan rumah bagi berbagai spesies hewan yang sebagian besar telah punah. Fosil-fosil mereka, ditemukan di bebatuan, menceritakan kisah kehidupan makhluk-makhluk yang hidup jutaan tahun silam.
Fosil gajah mini, tikus raksasa, kadal raksasa, dan bahkan spesies komodo, ditemukan di Sumba. Temuan-temuan ini menggemparkan dunia paleo-biologi, karena menunjukkan bahwa Sumba, pulau yang kini berpopulasi oleh hewan dan tumbuhan endemik, pernah menjadi tempat peradaban yang unik dan kaya.
Laporan yang diterbitkan dalam jurnal ‘Proceedings of the Royal Society B’ menyatakan bahwa fosil-fosil tersebut hidup sekitar 12.000 tahun yang lalu. Temuan ini membuka wawasan baru tentang evolusi spesies di wilayah Wallacea, sebuah area kepulauan di Indonesia yang diberi nama oleh ahli biologi Alfred Russel Wallace pada abad ke-19.
Wallacea, yang meliputi Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram, juga dikenal karena penemuan ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis, spesies manusia purba yang ditemukan di Flores.
Fakta bahwa komodo, hewan yang kini hanya dijumpai di Pulau Komodo dan beberapa pulau di sekitarnya, ditemukan sebagai fosil di Sumba, memicu asumsi bahwa hewan langka ini sebenarnya berasal dari Sumba dan kemudian migrasi ke Pulau Komodo.
Ekspedisi penelitian di Sumba berlangsung dari tahun 2011 hingga 2014. Para peneliti mengumpulkan fosil di berbagai lokasi, mempelajari struktur dan komposisi batuan untuk mengungkap rahasia masa lalu dan mengurai hubungan genetik antara hewan-hewan purba di Indonesia.
Spanyol: Atlantis yang Hilang dalam Kabut Samudra
Di sisi lain dunia, di lepas pantai timur Lanzarote, Spanyol, sebuah penemuan spektakuler menarik perhatian para arkeolog dan ahli geologi. Sebuah tim peneliti menemukan bukti-bukti keberadaan sebuah pulau yang tenggelam di Laut Atlantik, yang diyakini sebagai asal usul legenda Atlantis.
Peneliti menemukan serangkaian pulau yang tenggelam, yang dikenal sebagai Gunung Los Atlantes. Gunung ini merupakan bagian dari sebuah kompleks gunung berapi yang aktif jutaan tahun yang lalu.
Luis Somoza, kepala proyek yang mempelajari aktivitas gunung berapi di Kepulauan Canary, mengatakan, “Ini mungkin asal muasal legenda Atlantis. ” Gunung Los Atlantes yang terdiri dari serangkaian pulau berada di sebelah timur Kepulauan Canary, di gunung bawah laut dengan diameter 50 kilometer dan berada 2.3 km di bawah permukaan laut.
Para peneliti menggunakan kendaraan yang dikontrol dari jarak jauh (remotely operated vehicle/ROV) untuk menjelajahi dasar laut di kedalaman 330 hingga 8.200 meter. Mereka berhasil menemukan jejak-jejak pantai, tebing, dan bukit pasir di lokasi tersebut.
Pasir yang menyelimuti batuan vulkanik kemungkinan telah mengendap saat pulau-pulau tersebut tenggelam ribuan tahun lalu.
Penelitian ini memberikan pemahaman baru tentang sejarah geologi dan evolusi pulau-pulau di wilayah tersebut. Mereka menemukan beberapa pantai tidak tenggelam terlalu dalam, dengan kedalaman sekitar 60 meter di bawah permukaan laut. Selain itu, mereka juga menemukan jejak-jejak gunung berapi yang tidak aktif dan menjadi pulau ketika permukaan air laut rendah pada zaman es terakhir. Sebagian besar pulau-pulau ini akhirnya tenggelam ketika era es berakhir.
Somoza menambahkan, “Pulau-pulau ini dihuni oleh berbagai satwa liar.”
Dugaan Atlantis di Selat Gibraltar
Sehari sebelum penemuan Gunung Los Atlantes, para ilmuwan pada falung蛟, Pernegara, berani memperkenalkan hipotesis baru tentang lokasi Atlantis. Bukan di laut Atlantik Utara, melainkan di Selat Gibraltar!
Lokasi ini memang menyimpan misteri. Geologi Selat Gibraltar menunjukkan bahwa ada aktivitas vulkanik yang mengesankan di masa lalu, dan mantan Kepala Ekspedisi Arktik, Professor Dr. Robert Ballard, memberikan pandangan bahwa Atlantis adalah koloni manusia kuno yang tenggelam akibat aktivitas vulkanik atau gempa bumi di daerah tersebut.
Menyingkap Rahasia Dunia yang Hilang
Penemuan-penemuan di Sumba dan Spanyol berikan wawasan baru tentang sejarah bumi dan kehidupan yang pernah ada. Mereka menunjukkan bahwa sejarah bumi tidak hanya tercatat dalam buku-buku, tetapi juga dalam lapisan-lapisan tanah dan dasar lautan.
Riset lebih lanjut di kedua lokasi ini diharapkan dapat membantu kita mengungkap lebih banyak misteri tentang dunia yang telah hilang, dan memberi gambaran yang lebih lengkap tentang evolusi kehidupan di Bumi.
Nama-nama seperti Atlantis dan kingdom purba di Sumba mungkin hanya menjadi legenda bagi sebagian orang. Namun, hasil penelitian dan penemuan arkeologi menunjukkan bahwa sejarah memang menyimpan banyak cerita yang menunggu untuk diuak. Mungkinkah ada lebih banyak dunia lain yang hilang dan terkubur di labirin waktu? Hanya waktu yang akan menjawabnya.