Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Jumat, 18 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Kasus PMK di Pasuruan Terus Melandai

    Oleh Angga Maulana

    Jika Kalahkan Australia, Begini Cara Mudah Timnas Indonesia Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026

    Oleh Rany Nasution

    Warga Positif Covid-19 Aceh Bertambah 175 Orang

    Oleh Angga Maulana

    PPNSI Kritik Kebijakan Pemerintah yang Masih Impor Beras

    Oleh Angga Maulana

    WNA Jepang Ajukan Permohonan Jadi WNI di Bali

    Oleh Angga Maulana

    Alasan Malaysia Enggan Ikuti Langkah Timnas Indonesia Melawan Argentina: Mengapa Berhadapan dengan Tim Besar jika Hanya Akan Kalah?

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    Sejumlah mekanik melakukan pengecekan pada mesin pesawat di Garuda Maintenance Fasiliti, Cengkareng, Tangerang, Banten.

    GMF Tawarkan Saham Perdana

    Oleh Angga Maulana
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
    Kisruh Kepemimpinan Kadin Bikin Kabur Investor

    Ketegangan Internal Kadin Ancam Investasi Indonesia

    Oleh Adi Ariyanto
    Akselerasi Waskita Karya Pasca Efektif Restrukturisasi

    Waskita Karya Restrukturisasi Pinjaman 26,3 Triliun dan Dapatkan Persetujuan Perjanjian KMKP

    Oleh cris a jeni putri
    BMKG Sebut Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu

    Peringatan BMKG: Potensi Gempa dari Zona Megathrust di Indonesia

    Oleh cris a jeni putri
    Sri Mulyani Buka-bukaan Alasan Kemenkeu Jadi Kementerian 'Sultan'

    Reformasi Tunjangan Kinerja di Kementerian Keuangan

    Oleh Panggih Suseno
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Pilkada > Pilkada Serentak 2024: Potensi Kecurangan di Wilayah Terpencil
Pilkada

Pilkada Serentak 2024: Potensi Kecurangan di Wilayah Terpencil

Adi Ariyanto
Terakhir diperbarui: 21 September 2024 5:52 am
Adi Ariyanto
Bagikan
Pemantauan Pilkada di Sejumlah Daerah Sulit Dilakukan
Bagikan

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, yang menandai puncak perebutan tampuk kepemimpinan di berbagai daerah Indonesia, diprediksi akan berjalan ketat di sejumlah wilayah. Namun, dibalik sorotan publik pada pertempuran politik yang sengit, tersimpan potensi ancaman kecurangan yang merayap di balik tirai wilayah terpencil.

Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas, Feri Amsari, mengungkap kekhawatirannya pada Sabtu, 21 September 2024, bahwa pengawasan Pilkada di wilayah terpencil bisa saja ditinggalkan begitu saja.

“Bukan tidak mungkin ada pilkada-pilkada yang jumlah potensial kecurangannya sangat besar, tidak teramati,” ujar Feri di Kekini Workspace, Cikini, Jakarta Pusat.

Tantangan Pemantauan di Wilayah Terpencil

Baca Juga:PKB Berikan Sembilan Syarat kepada Ridwan Kamil

Feri menjelaskan bahwa tidak hanya daerah-daerah yang menjadi pusat perhatian publik yang rawan akan kecurangan dalam Pilkada. Wilayah terpencil justru menjadi titik lemah yang mudah dilalui oleh praktik-praktik manipulasi suara. Kurangnya perhatian dari masyarakat sipil dan terbatasnya tenaga pemantau menjadi faktor utama yang memperparah situasi.

“Itu jadi problematika karena kita sendiri kalau mau jadi pemantau pilkada, kecurangan itu, kita sendiri dibebani untuk memantau di tiap-tiap daerah,” ungkap Feri.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun, menurut Feri, minim memberikan dukungan kepada kelompok masyarakat untuk mengawasi Pilkada di wilayah terpencil. Padahal, peran masyarakat sipil sebagai garda terdepan dalam menjaga integritas Pemilu sangat krusial.

Kecurangan: Menakutkan dan Multifaset

Baca Juga:Siapa yang akan Mendampingi di Pilgub Jabar, Ini Jawaban Ridwan Kamil

Feri merinci berbagai modus kecurangan yang mungkin terjadi dalam Pilkada, salah satunya adalah ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN yang tidak mematuhi prinsip netralitas dalam Pilkada berpotensi memecah belah kesatuan dan merusak prinsip keadilan hukum.

“Netralitas itu untuk pertama, untuk menjaga agar layanan publik tetap prima,” tegas Feri.

Ketidaknetralan ASN dapat diimplementasikan dalam berbagai cara, misalnya di bidang pelayanan publik, seperti kesehatan.

Bayangkan, jika petugas medis di fasilitas kesehatan mengutamakan pasien yang mendukung calon tertentu dan mengabaikan pasien yang dari kubu lawan. Hal ini tentu akan merugikan masyarakat dan menggagalkan prinsip pemerataan layanan kesehatan.

“Keuntungannya hanya untuk satu calon, tapi warga yang tidak mendukung calon itu justru dirugikan. Padahal, layanan kesehatan itu harus disamaratakan,” imbuhnya.

Ancaman Profesi untuk ASN yang Berani Beri Suara

Selain menghambat keadilan dan pelayanan publik, ketidaknetralan ASN juga membuka peluang bagi praktik penyuapan dan ancaman yang mengancam keselamatan dan karir ASN tersebut.

“Kedua, ASN itu mudah sekali dimanfaatkan, diancam, dia pindah tempat, pindah kerjaan, lalu turun pangkat dan lain-lain,” ungkap Feri, menggambarkan potensi ancaman yang mengerikan bagi ASN yang berani menolak mengikuti arus manipulasi.

Membutuhkan Etika dan Profesionalitas

Pilkada Serentak 2024 menuntut kualitas etika dan profesionalitas tinggi, terutama dari para penyelenggara Pemilu dan ASN.

Pengalaman seperti demonstrasi yang terjadi beberapa waktu lalu, menunjukan kekhawatiran masyarakat tentang kesisteman yang mungkin terjadi di beberapa daerah.

Masyarakat perlu lebih aktif mengawasi proses jejak Pilkada, termasuk di wilayah terpencil. Lembaga pemantau dan jurnalis konsisten berperan dalam meninusaratkan praktik curang dan memberikan informasi kepada publik. hanya dengan kerja sama dan pengawasan yang ketat, Pilkada 2024 dapat berjalan lebih bersih dan menghasilkan pemimpin yang dipilih secara demokratis dan adil.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Malam Nostalgia Bersama Brian McKnight, Penuh Lagu Romantis dan Haru Brian McKnight Bahagia Habiskan Malam Bersama Penggemar di Indonesia
Artikel Berikutnya Mawardi Yahya Disambut Ribuan Petani di OKU Timur Mawardi Yahya Janji Tingkatkan Hasil Pertanian jika Terpilih Jadi Gubernur Sumsel

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Cara Mengubah Pakaian Polos menjadi Statement Pieces yang Memukau

Kamu punya banyak baju berwarna solid tanpa corak? Keren banget! Baju dengan desain sederhana seperti…

Oleh Rany Nasution

Jarang Diketahui: Bridgestone Pernah Buat Motor dengan Desain Menggugah Hati dan Mesin Kenceng

Voxnes.com Jika mendengar nama Bridgestone, yang akan terlintas di benak tentunya merk ban tersebut, bukan?…

Oleh Rany Nasution

Malut United Buka Stadion Gelora Kie Raha untuk Shalat Idul Fitri, Larang Tegas Penggunaan untuk Konser Musik atau Kegiatan Politik

Voxnes.comPihak Manajemen Malut United telah memberikan persetujuan kepada Komite Peringatan Hari-Hari Besar Islam (PHBI) di…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Besok, Pramono-Rano akan Bertemu Ahok hingga SBY
Pilkada

Pramono-Rano Gandeng Ahok dan SBY: Siapa Dalang Pertemuan Ini?

Oleh Adi Ariyanto
Ilustrasi Covid-19
Pilkada

Jika Calon tak Patuhi Protokol Covid, Pilkada Bisa Ditunda

Oleh Angga Maulana
Pramono Ingin Terapkan WFH untuk Atasi Macet Jakarta
Pilkada

WFH Solusi Atasi Macet Jakarta? Pramono Ingin Coba

Oleh Adi Ariyanto
Kandidat yang Kalah dari Kotak Kosong Boleh Ikut Pemilu Ulang
Pilkada

Pemilu Ulang Terbuka: Kandidat Kaput Dapat Peluang!

Oleh Adi Ariyanto
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?