Prilly Latuconsina Tantang Diri dengan Dua Peran dalam Film "Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis"
Prilly Latuconsina kembali menyapa layar lebar dengan peran yang penuh tantangan. Ia tidak hanya membintangi film "Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis", tetapi juga berperan sebagai produser bersama Yahni Damayanti dan Umay Shahab. Film ini, yang rencananya akan tayang pada 17 Oktober 2024, diproduksi oleh Sinemaku Pictures.
Mengghabarkan Detik-Detik Kepekaan di Balik Radang
Film ini mengisahkan tentang Tari, karakter yang diperankan oleh Prilly Latuconsina. Tari adalah perempuan tangguh yang berjuang sendirian untuk menyelamatkan ibunya (Dominique Sanda) dari perlakuan KDRT yang dilakukan sang ayah (Surya Saputra). Dalam sebuah support group, Tari bertemu dengan Baskara (Pradikta Wicaksono), seorang pria dengan temperamen yang kompleks.
Pertemuan mereka menukarkan keutuhan pribadi, tapi di saat yang sama, membangun bridges oret yang melts into wet yang mengharukan.
"Film ini bukan hanya tentang kesedihan. Tapi tentang bagaimana ekspresi kesedihan itu bisa menjadi kekuatan," ungkap Prilly.
Inspirasi Kehidupan, Melodi Perjuangan, dan Motivasi
Dalam acara Content Day di Jakarta pada Kamis (19/9), Prilly menjelaskan bahwa film ini terinspirasi dari beberapa pengalamannya. Meskipun ia tidak pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), ia mengerti bagaimana rasa sakit dan ketidaknyamanan bisa menghantui seseorang.
"Banyak momen dalam hidupku, di mana aku merasa ingin keluar dari mobil dulu dan menarik napas buat bisa tersenyum. Itu nyata," kenang Prilly. Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa banyak orang, baik publik figur maupun awam, yang mengalami hal serupa.
“Sulit memang untuk menyampaikan perasaan yang tidak nyaman, tapi tahukah Anda, terkadang kita harus melakukannya. Ungkapkan apa yang kita rasakan kepada orang terdekat, entah itu keluarga atau pasangan," ujar Prilly.
Prilly berharap melalui film "Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis", penonton bisa memahami pentingnya komunikasi dan mengungkapkan perasaan yang terpendam.
"Banyak orang yang tidak siap untuk bercerita tentang hal-hal yang tidak nyaman. Padahal, komunikasi itu kunci. Ingat, tidak apa-apa untuk bercerita, untuk mencari rasa nyaman, untuk mencari kekuatan," pesan Prilly terpaku.
"Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis" adalah sebuah karya yang berani menggali emosi dan kerentanan manusia. Dengan makna yang mendalam dan akting berkelas, film ini siap untuk menyentuh hati penonton untuk merasakan kehidupan yang lebih nyata dan empati.