Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Selasa, 1 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Polisi Amankan 15 Orang Diduga Komplotan Geng Motor di Pekanbaru

    Oleh Angga Maulana

    Kredit Pengangguran di BCA Naik Tajam, Capai Puncak Baru

    Oleh Rany Nasution

    5 Rekomendasi Drakor yang Akan Membawa Anda Melintas Waktu

    Oleh Rany Nasution

    Dibilang Kalah oleh Kakaknya, Begini Jawaban Alex Marquez

    Oleh Rany Nasution

    Calon Ibu Dianjurkan Periksa Kesehatan Cegah HIV

    Oleh Angga Maulana

    Petani Temanggung Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Cabai

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Petani gula melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta pada 28 Agustus 2017..

    APTRI: 500 Ribu Ton Gula Petani Belum Laku

    Oleh Angga Maulana
    Aplikasi GPOS B2B dikembangkan oleh Argon Group, kelompok usaha memperkuat ekosistem digital kesehatan untuk mempermudah akses ke produk kesehatan.

    Transformasi Digital, Argon Group Kembangkan Aplikasi Belanja Produk Kesehatan

    Oleh Angga Maulana
    Petinggi Indofarma Ditetapkan Tersangka, Serikat Pekerja Minta Kejaksaan Sita Aset

    Tiga Petinggi Indofarma Terjerat Kasus Korupsi, Serikat Pekerja Minta Tuntaskan Masalah

    Oleh Panggih Suseno
    Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani (kanan) bersama Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto memberikan keterangan terkait pelaksanaan Jakarta Food Security Summit (JFSS) di Jakarta, Selasa (6/3).

    Kadin Minta Pemda Sambut Hangat Investasi

    Oleh Angga Maulana
    Petugas melakukan pengecekan rutin di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina, Tuban, Jawa Timur, Ahad (18/8).

    Pertamina Gandeng Perusahaan China Bangun Pengolahan Minyak

    Oleh Angga Maulana
    Dorong Penggunaan SAF, Pertamina Patra Niaga Gandeng Perusahaan Ini!

    Pertamina Patra Niaga, SGI dan Bell Textron Gunakan SAF di Helikopter Pertama di Indonesia

    Oleh cris a jeni putri
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > economic policy > Survei LPEM UI: Keputusan Ekonomi Prabowo-Gibran Kurang Berdampak Positif
economic policyeconomicsnewspoliticspolitics and government

Survei LPEM UI: Keputusan Ekonomi Prabowo-Gibran Kurang Berdampak Positif

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 17 Maret 2025 11:05 pm
Rany Nasution
Bagikan
Bagikan



Voxnes.com


,


Jakarta


–

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengungkapkan ada rasa tidak yakin terkait keputusan ekonomi dari Presiden Prabowo Subianto. Studi ini dijalankan guna melakukan evaluasi selama seratus hari awal kepemimpinannya.
Prabowo Subianto
dan
Gibran Rakabuming Raka
.


Responden dalam survei ini mencakup 42 ahli ekonomi yang berasal dari beragam latar belakang, termasuk perguruan tinggi, lembaga penelitian, think tank, sektor bisnis swasta, serta organisasi atau badan multinasional. Para peserta juga datang dari seluruh daerah di Indonesia maupun mancanegara guna mempresentasikan sudut pandang lokal dan global.


Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar ahli ekonomi meragukan keberhasilan kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah Prabowo-Gibran. “Kebijakan ekonomi dari administrasi terbaru selama 100 hari awalnya umumnya dianggap kurang efektif,” demikian bunyi pernyataan dalam laporan yang dirilis LPEM UI.



‘Survei Ahli Ekonomi LPEM Semester I Tahun 2025’



, sebagaimana dilaporkan Minggu, 16 Maret 2025.


Dari 42 partisipan dalam survei, sebanyak 36 ahli memberikan penilaian negatif terhadap kebijakan ekonomi Prabowo-Gibran. Dalam detailnya, 21 peserta menyatakan bahwa kebijakan tersebut kurang efektif sementara 15 lainnya merasa benar-benar tidak efektif. Hanya dua individu yang berpendapat adanya beberapa aspek positif dari kebijakan itu, serta empat lagi bersikeras untuk bertahan pada posisi mereka sebagai netral. Tak satupun responden yang percaya jika kebijakan tersebut cukup efektif. Berdasarkan analisis LPEM UI, hasil ini mewakili tingkat ketidakyakinan publik yang signifikan.

Baca Juga:Perbedaan Antara Film Adaptasi dan Asli: Mana yang Lebih Menarik?


Di samping itu, berdasarkan data dari sebuah penelitian, beberapa kebijakan yang dicanangkan dalam seratus hari pertama kepemimpinan Prabowo dianggap memiliki manfaat untuk publik serta ekonomi. Akan tetapi, mayoritas peserta survei masih meragukan efek totalnya.


Dilihat dari sudut pandang 40,5% ahli ekonomi, diskon tariff listrik merupakan prioritas terpenting dalam program pemerintah, disusul dengan penanganan pinjaman bermasalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar 31%. Sementara itu, sekitar 26,2% peserta survei menghargai keputusan tentang kenaikan gaji minimum serta aturan baru untuk pajak pertambahan nilai (PPN).


Dari 42 ahli yang merespons survei tersebut, cuma 19% yang berpendapat bahwa program makanan bernutrisi gratis memiliki efek baik. Sementara itu, sekitar 11,9% ahli memandang bahwa program pembangunan tiga juta hunian sangat membantu.


Selagi itu, sebanyak 9,5% peserta survei menganggap bahwa keikutsertaan BRICS memiliki dampak pada ekonomi, sementara 7,1% lainnya percaya hal tersebut memberikan layanan kesehatan gratis. Berdasarkan laporan dari LPEM UI, hanya sedikit yang merasakan pengaruh dari kebijakan peningkatan efisiensi anggaran serta potongan harga untuk perjalanan wisata, yaitu masing-masing mendapat skor 2,4%.

Baca Juga:Tren Busana Lebaran yang Minimalis: Temukan 5 Inspirasi untuk Tampilan Sederhanamu yang Elegan!


Bukan hanya itu saja, institusi penelitian tersebut juga menyatakan bahwa 23,8% peserta survei menganggap tak ada satupun dari kebijakan Prabowo yang bakal memiliki dampak positif terhadap ekonomi serta masyarakat.


Kenapa Pemerintah Gagal Berulang-ulang Dalam Menghentikan Penipuan Pendistribusionan Minyak Kemasyarakatan

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1B3lek 5 Rekomendasi Drakor Seperti When Life Gives You Tangerines, dengan Bintang Lee Min Ho hingga Shin Min Ah
Artikel Berikutnya AA1cpKmb Petinggi PSSI Malaysia Tolak Kebijakan Naturalisasi, Tantangan Membawa Pemain Berketurunan ke Timnas Indonesia

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

5 Kebiasaan Keliru Selama Puasa yang Sebaiknya Diubah

Voxnes.com , Jakarta - Puasa Ramadan tak sebatas menekan rasa lapar dan dahaga, melainkan berfokus…

Oleh Rany Nasution

BNN Tangkap Pembawa Sabu Disembunyikan dalam Sandal

VOXNES.com, SERANG -- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten menangkap salah seorang yang diduga kurir…

Oleh Angga Maulana

Banjir Kritik, Tim Good Day Akhiri Rencana Tampilan Kim Soo Hyun di Episod 6

Voxnes.com - Saluran variety show MBC berjudul "Good Day," yang dipandu oleh G-Dragon dari grup…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

AA1B3htt
motor bikesmotorsportsnewsracingsports

Klasemen MotoGP 2025 Usai MotoGP Argentina: Marc Marquez Ungguli Alex Marquez dengan Selisih 16 Poin

Oleh Rany Nasution
AA1B0kH0
governmentgovernment regulationsnewspoliticspolitics and government

Gubernur Sumsel Respon OTT KPK di OKU: Dorong Tim Kerja Sesuai Aturan

Oleh Rany Nasution
AA1B3lek
governmentgovernment regulationsnewspoliticspolitics and government

Peningkatan Perekrutan CASN: Penyusunan Juli 2025, PPKP Oktober

Oleh Rany Nasution
AA1B3eoR
korea national newsnewspensionsretirement

Dalam RUU TNI, Jenderal Bintang 4 Bisakah Pensiun di Usia 65 Tahun?

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?