Manusia menghabiskan kurang lebih satu pertiga dari masa hidup mereka untuk istirahat malam. Meskipun demikian, fungsi tidur tak hanya terletak pada durasi waktu saja, melainkan juga berkaitan dengan kualitas tidurnya. Sebab itu, tidur memiliki peranan vital dalam proses tumbuh-kembang manusia lantaran adanya hormon-hormon esensial yang bertugas melakukan regenerasi serta meregenerasi energi ketika kita sedang terlelap.
Berapa waktu istirahat yang diperlukan oleh seseorang dalam keadaan sehat?
Beberapa studi melaporkakan bahwa durasi waktu tidur ideal bagi manusia dalam menjaga kondisi fisik dan mental berada di antara 4 sampai dengan 10 jam setiap harinya, bergantung pada faktor keturunan. Orang dewasa biasanya membutuhkan sekitar 6-8 jam istirahat tiap malam. Namun, ada juga laporan dari beberapa penelitian yang mengindikasikan bahwa kita mungkin tidak selalu perlu tidur 8 jam penuh setiap hari; hanya 6, atau bahkan kurang bisa mencukupi. Lantas bagaimana dampak akibat memiliki pola tidur yang ekstrem – baik itu terlalu sering maupun jarang sekali? Sering kali ditemukan risiko lebih besar akan gangguan kesehatan pada individu yang tidurnya melebihi batasan normal dibandingkan mereka yang punya ritme tidur stabil. Salah satu contoh adalah kemungkinan bertambahnya ancaman penyakit jantung karena jumlah jam tidur yang berlebih. Selain itu, orang-orang tersebut juga rentan kepada masalah-masalah medis mirip dengan siapa saja yang kurang mendapatkan cukup tidur. Terlalu banyak tidur dapat membawa efek negatif termasuk obesitas, diabetes tipe dua, hipertensi, pengurangan massa otot, serta menurunkannya daya tahan tubuh dan membuat mood menjadi buruk.
Bagaimana cara terbaik untuk mengalami istirahat malam yang berkualitas?
1. Hindari mengonsumsi makanan 2 jam menjelang tidur. Lebih baik jika Anda membatasi diri untuk hanya menyantap camilan di sore atau malam hari, setidaknya 2 jam sebelum istirahat. Makanan berat bisa menjadi risiko bagi orang yang punya gangguan pernafasan serta suka mendengkur. Selain itu, hindarilah minuman bersoda, teh, maupun kopi karena dapat membuat tubuh terjaga lebih lama.
2. Tidurlah dalam keadaan sunyi dengan penerangan lembut. Kondisi saat akan tertidur amat krusial. Keadaan sempurna bagi seseorang agar bisa istirahat dengan baik mengharuskan adanya pencahayaan remang-remang, ketenangan, serta suhu ruangan yang hangat menggunakan tempat tidur yang tak terlalu keras ataupun lunak. Cahaya temaram mendukung produksi hormon melatonin oleh tubuh secara natural, sehingga dapat mendorong rileksasi dan meningkatkan mutu tidur.
3. Tidur dan bergelung pagi hari secara rutin. Orang tersebut harus menjaga pola tidurnya agar tetap terkontrol. Syarat utama untuk merasakan istirahat yang bermutu ialah melakukannya pada saat yang seragam setiap harinya. Menurut sumber BBC, biasanya dalam beristirahat bisa mempengaruhi kondisi mikroba di bagian pencernaan menjadi kurang baik. Karena itu, jadwal tertentu untuk masuk bobo serta keluar dari alam mimpi akan mencegah timbulnya beberapa jenis gangguan tubuh.
4. Cara tidur yang baik adalah dengan posisi miring ke kanan atau ke kiri. Ketika Anda tertidur, cobalah untuk berada dalam posisi menghadap samping, entah itu ke arah kanan atau kiri. Tiduran terlentang atau membelakangi bisa menimbulkan sejumlah masalah. Misalnya, mendengkur dan hambatan pada saluran napas cenderung lebih sering terjadi ketika orang tidur terlentang. Oleh karena itu, posisi yang direkomendasikan untuk istirahat adalah di mana Anda sedang meringkuk ke satu sisi, baik itu kanan maupun kiri.
Dengan mengikuti saran-saran ini, kita dapat merasakan kualitas tidur yang lebih baik dan terbangun dalam kondisi refresh walaupun durasi tidurnya pendek. Dengan menerapkan saran-saran ini, kita akan memiliki tidur yang lebih berkualitas, terjaga dengan segarnya bahkan jika waktu istirahatnya cukup singkat. Sebab, tidur bermutu tidak ditentukan oleh lamanya waktu beristirahat, melainkan bagaimana metode orang itu tertidur.