awan
## Desa Wisata Cikole: Melihat Impian Sampah Nol di Setiap Destinasi
21 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersatu padu dalam kemasan program pemberdayaan masyarakat dan upaya nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Diiringi semangat “Sampah Nol”, mereka mengajak warga Nusa Tenggara Barat untuk berpartisipasi aktif dalam mengolah sampah secara mandiri melalui pelatihan pasukan Eco Enzyme.
Program ini digeber di Balai Desa Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sebagai langkah awal dalam sebuah rencana besar mengolah sampah di Desa Wisata Cikole. Tujuannya jelas: menjadikan Cikole sebagai contoh nyata bagi desa wisata lain di Indonesia dalam mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.
### Eco Enzyme: Solusi Inovatif Mengatasi Limbah di Desa Wisata Cikole
Eco Enzyme, sebuah solusi pengolahan sampah yang ramah lingkungan dan bersumber dari bahan-bahan alami, hadir sebagai kunci utama dalam mewujudkan impian “Sampah Nol”. Teknologi namun sederhana ini mampu menguraikan sampah organik menjadi kompos berkualitas tinggi yang berguna untuk pertanian dan juga sebagai pestisida alami.
Peserta pelatihan di Cikole, yang meliputi perwakilan masyarakat desa, didikan tentang praktek pembuatan dan pengolahan Eco Enzyme. Mereka diajarkan untuk memanfaatkan bahan-bahan biasa seperti sisa buah dan sayuran, serta bahan-bahan alami lain menjadi solusi bagi sampah organik di rumah tangga.
Pelatihan ini bukan sekadar mentransmisikan ilmu, tetapi juga menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah. Melalui Eco Enzyme, warga Cikole diharapkan dapat meminimalisir limbah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar.
### Kolaborasi antar BUMN dan Komunitas
Program pelatihan Eco Enzyme merupakan realisasi kolaborasi 23 BUMN dalam membangun ekosistem peduli lingkungan di Desa Wisata Cikole. Keikutsertaan berbagai perusahaan dari lintas sektor menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan tujuan bersama.
Maman Rosmantika, Senior Executive Vice President (SEVP) Operasional Econique PT Perhutani Alam Wisata Risorsis, mewakili 23 BUMN yang terlibat, menekankan bahwa program ini adalah langkah awal yang penting. Ia menjelaskan, “Kami akan terus berkolaborasi dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan Desa Cikole sebagai kawasan wisata yang mampu mengolah sampah secara mandiri tanpa ada yang tersisa.”
Selain pelatihan, program ini juga melibatkan pembangunan TPST 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di kawasan ini. TPST 3R dilengkapi mesin pengolah sampah canggih karya anak bangsa yang diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan sampah pada tingkat lokal.
Kerjasama yang terjalin tidak hanya melibatkan BUMN namun juga masyarakat lokal, dengan kehadiran Satgas Lembang Bersih dan relawan komunitas Eco Enzyme Bandung memberikan dukungan moral dan praktis. Arya Hindrarprayoga, konsultan program sosial dan lingkungan, juga turut berperan aktif dalam memastikan kelancaran program ini.
### Langkah Maju Menuju Desa Wisata Berkelanjutan
Kepala Desa Cikole Lembang, Tajudin, menyambut baik program ini. “Masyarakat Desa Cikole sangat antusias dengan program ini, ini merupakan bentuk nyata komitmen lingkungan yang diimplementasikan,” ujarnya.
Dijelaskan Tajudin, program ini sejalan dengan SK Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2023 Tentang Panduan Desa Peduli Lingkungan yang menjadi acuan dalam mengembangkan lingkungan desa secara berkelanjutan.
Keberhasilan program di Cikole diharapkan dapat membawa impian “Sampah Nol” ke setiap desa wisata di Indonesia, menjadikan wilayah pariwisata bukan hanya destinasi indah, namun juga contoh nyata keberlanjutan lingkungan. Perubahan kecil pada tingkat individunya, ketika dijalankan bersama oleh seluruh masyarakat dan didukung oleh sektor swasta dan pemerintahan, menghasilkan dampak besar pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lingkungan.