Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Selasa, 19 Agu 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Kredit Pengangguran di BCA Naik Tajam, Capai Puncak Baru

    Oleh Rany Nasution

    Kelurga Pasien Covid-19 di Flores Timur Menolak Diuji Usap

    Oleh Angga Maulana

    Prediksi Peringkat Timnas Indonesia Jika Bisa Raih Angka dari Australia

    Oleh Rany Nasution

    Jepang Berkomitmen Hancurkan Mimpi Bahrain, Targetkan Kualifikasi Langsung ke Piala Dunia

    Oleh Rany Nasution

    Keajaiban Ziarah: Explorasi Beragam Destinasi Wisata Religi di Jawa Barat dari Makam Wali Songo hingga Masjid Kuno

    Oleh Rany Nasution

    Jika Kalahkan Australia, Begini Cara Mudah Timnas Indonesia Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026

    Oleh Rany Nasution
  • Global
  • Bisnis
    Sri Mulyani Ungkap Alasan Pegawai Kemenkeu Jadi PNS Paling Tajir di RI

    Sri Mulyani Jelaskan Kenaikan Pendapatan PNS Kementerian Keuangan

    Oleh cris a jeni putri
    Pentingnya pengendalian OPT cabai ramah lingkungan berawal dari kesadaran buruknya pengaruh negatif residu pestisida. Budidaya ramah lingkungan memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian

    Teknis Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Kampung Cabai

    Oleh Angga Maulana
    BMKG Sebut Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu

    Peringatan BMKG: Potensi Gempa dari Zona Megathrust di Indonesia

    Oleh cris a jeni putri
    Bank Sumsel Babel Kembali Jadi Juara di Ajang Frontliner Championship BPDSI 2024

    Bank Sumsel Babel Raih Prestasi di Frontliner Championship BPDSI 2024

    Oleh Adi Ariyanto
    PIS Tambah Enam Armada Tanker Baru

    PIS Perkuat Kapasitas dengan 6 Armada Tanker Baru

    Oleh Adi Ariyanto
    Kisruh Kepemimpinan Kadin Bikin Kabur Investor

    Ketegangan Internal Kadin Ancam Investasi Indonesia

    Oleh Adi Ariyanto
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > caregiving > Sifat Unik Orang yang Besar di Rumah dengan Orang Tua Overprotective
caregivingchildrenlifestyleparentingsocial issues

Sifat Unik Orang yang Besar di Rumah dengan Orang Tua Overprotective

Rany Nasution
Terakhir diperbarui: 25 Maret 2025 6:59 am
Rany Nasution
Bagikan
AA1wP4mJ
Bagikan

Menjadi orang dewasa adalah suatu anugerah yang berarti dalam hidup individu tersebut. Walaupun rintangan mungkin masih ada di perjalanan mendatang, fase ini sangat krusial sebagai bagian dari penemuan dunia serta identitas asli kita sendiri.

Setiap aspek yang terdapat dalam diri seseorang biasanya menggambarkan nilai-nilai serta kemampuan yang kerap dipelajarinya semenjak usia muda. Pengajaran positif dan arahan hidup dari orangtua cenderung mendukung pembentukan kehidupan yang harmonis dan membahagiakan saat sudah dewasa.

Maka, apa katakan tentang individu yang berkembang di bawah pengawasan orangtua yang berlebihan? Bagaimana pendekatan parenting tersebut dapat mempengaruhi masa depan mereka sebagai orang dewasa? Berdasarkan artikel pada situs web Geediting, berikut ini delapan ciri khas yang biasanya ditampilkan oleh mereka.

  1. Ketergantungan

Dewasa ini, individu yang diasuh oleh orangtua sangat-sangat melindungi diri anaknya cenderung mengalami kesusahan dalam menentukan pilihan sendirian. Ini disebabkan mereka sudah biasanya mendapatkan pantauan serta arahan tanpa henti.

Baca Juga:Cerai: Pilihan Epik Menuju Kemerdekaan Atau Ikhlas Dari Perkawinan yang Sunyi?

Bertumbuh dalam lingkungan dengan pengawasan yang kuat dan kurangnya kemerdekaan biasanya membekalkan mereka dengan pemikiran bahwa mereka bergantung pada pihak lain untuk mengarahkan, mengambil keputusan, serta menjaga keselamatannya.

  1. Menghindari risiko

Penduduk tersebut umumnya enggan menghadapi resiko akibat ketakutan akan melakukan kesalahan atau menderita di masa depan. Sikap ini dapat diturunkan dari pola asuh orangtua yang kerapkali memberikan pengawasan ekstra kepada mereka.

Walaupun sebenarnya tujuan orangtua hanyalah bermaksud baik, kebiasaan ini justru membawa dampak tak terduga. Akibatnya, mereka berkembang menjadi individu yang cenderung bersikap pesimis dan sulit menerima peluang baru di kemudian hari.

  1. Perfeksionisme

Anak-anak yang dinaikkan di lingkungan dengan pengawasan ketat cenderung dipaksa untuk mencapai harapan-harapan tak masuk akal. Pola perilaku tersebut bisa beralih jadi sikap perfeksionis sewaktu mereka tumbuh besar. Mereka bakal selalu berupaya keras buat menggapai kesempurnaan, hal ini secara ujung-ujungnya dapat menimbulkan tekanan, rasa khawatir serta hingga depresi.

  1. Kesulitan dalam pengambilan keputusan
Baca Juga:6 Kebiasaan Pagi yang Akan Tingkatkan Produktivitas dan Buat Harimu Lebih Seru

Dewasa ini, individu yang diasuh dengan cara pengawasan orangtua yang berlebihan cenderung mengalami kesusahan saat harus menentukan pilihan. Ini disebabkan ketika masih muda, mereka jarang mendapatkan peluang untuk memutuskan sesuatunya secara mandiri.

  1. Keinginan untuk merdeka

Walaupun pendidikan yang terlalu protektif bertujuan agar anak-anak selalu terlindungi, hal tersebut justru sering menghasilkan hasrat kuat untuk mencari kemerdekaan tanpa pembatasan.

Harapan ini bukannya suatu bentuk pemberontakan ataupun penolakan, tetapi merupakan aspirasi untuk memperoleh kemerdekaan dalam mengambil keputusan mandiri serta terlepas dari pengaruh orangtua. Secara mendasarnya, hal tersebut mencerminkan dorongan bawaan manusia untuk bertumbuh, mengeksplorasi, dan berproses sesuai jalan mereka sendiri.

  1. Takut akan kegagalan

Tekanan kuat untuk sukses, biasanya berasal dari dorongan ingin memenuhi ekspektasi orangtua, bisa menimbulkan perasaan takut akan gagal. Rasa takut ini nantinya malah mencegah mereka untuk mengambil resiko atau menjajaki sesuatu yang belum pernah dicoba sebelumnya.

  1. Tingkat kecemasan yang tinggi

Proteksi ekstra semacam ini bisa membentuk ‘buble’ keamanan, namun setelah meninggalkannya, seseorang mungkin merasa tersiksa. Ketidaknyamanan dan rasa takut, terkhususkan pada khawatir melakukan kesalahan atau gagal sesuai ekspektasi, bisa timbul karena pendekatan didikan seperti ini.

  1. Ketangguhan

Walaupun harus menanggulangi hambatan-hambatan tersebut, diakhirinya mereka mampu membentuk kekuatan mental yang sangat besar. Mereka mempelajari bagaimana cara bertumbuh dan bersesuaian dengan lewat pengalaman-pengalamannya sebelumnya.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya AA1ATaJ9 Resep Es Timun Melon Yummy, Hidangan Segar untuk Melegaskan Kerongkongan
Artikel Berikutnya AAOkBQZ Reshuffle Kabinet Makin Dekat, Dasco Sambangi Istana: Begini Hasilnya!

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Hardiknas 2024: Menyoroti Gaji Guru Honorer, Swasta, dan PNS di Indonesia

Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2024, kita diingatkan kembali akan peran vital…

Oleh cris a jeni putri

5 Makanan yang Harus Dikalangkan Selama Puasa untuk Menjaga Kesehatan Tubuh Anda

Voxnes.com– Sisa waktu bulan puasa sudah semakin dekat. Perhatikanlah jenis-jenis makanan yang sebaiknya dijauhi saat…

Oleh Rany Nasution

JK: Pemerintah Tetap Ingin Pertahankan KPK

Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla. VOXNES.com, ASTANA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah tetap…

Oleh Angga Maulana

Anda Mungkin Juga Menyukainya

AA1AJg4N 1
beautycelebritiesentertainment industrylifestyleskin care

Rahasia Kecantikan Glass Skin IU: Rutinitas Perawatan dari Drakor “When Life Gives You Lemons”

Oleh Rany Nasution
AA1B1Zj9
businesscultureentertainmentnewssocial issues

Datang, Foto, Makan, dan Kembali: Bukber itu Tentang Silaturahmi

Oleh Rany Nasution

Cara Mengembangkan Empati Anak Menurut Psikolog Audrey Susanto

Oleh Rany Nasution
AA1B3j2e
childrenHealthislamnewspregnancy

Aaliyah Massaid Memilih Berpuasa di Masa Kehamilan Terakhir: Apakah Aman?

Oleh Rany Nasution
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?