Dengan menggunakan situs ini, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi dan Ketentuan Penggunaan.
Terima
Selasa, 8 Jul 2025
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Ikuti Buletin
Voxnes Logo Voxnes Logo
  • Berita
  • Nusantara

    Nasabah MNC Finance Terima Hadiah Sepeda Motor dalam Program Gebyar Promo Loyalty Customer 2024

    Oleh Panggih Suseno

    Australia vs Indonesia: Petualangan Antarkontinen, Menghadapi Kekuatan Garuda Yang Lelah

    Oleh Rany Nasution

    Nyaman Banget! Pengalaman Mengemudi Hyundai IONIQ 9 dari Seoul hingga Busan

    Oleh Rany Nasution

    Skenario Unik: Timnas Indonesia Dapat Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026

    Oleh Rany Nasution

    10 Rekomendasi Drama China di Netflix: Romantis hingga Mengharukan

    Oleh Rany Nasution

    Gubernur Edy Janjikan Rp 100 M Revitalisasi Lapangan Merdeka

    Oleh Angga Maulana
  • Global
  • Bisnis
    Ini Waktu CPNS Terima Gaji Pertama Setelah Lolos Seleksi

    Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS): Gaji dan Proses Penerimaan

    Oleh Panggih Suseno
    Direktur Bank Indonesia Nanang Hendrasah, Wakil Rektor UGM Paripurna Sugarda dan Direktur PT BNI securities Reza Benito Zahar (dari kiri) menjadi pembicara dalam seminar Surat Berharga Komersial (SBK) di Gedung Kebon Sirih, Bank Indonesia (BI), Jakarta, Se

    Surat Berharga Komersial Dorong Penurunan Bunga Kredit Perbankan

    Oleh Angga Maulana
    Ilustrasi jembatan timbang

    Kemenhub Masih Toleransi Truk yang Kelebihan Muatan

    Oleh Angga Maulana
    Permintaan Hunian Naik, Griya Idola Mulai Buka Penjualan untuk Umum

    Griya Idola Buka Siaran untuk Booster Permintaan Hunian

    Oleh Adi Ariyanto
    Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

    Pemerintah akan Tawarkan 79 Proyek di Pertemuan IMF-WB

    Oleh Angga Maulana
    Pengamat: Masyarakat Bisa Tolak dan Gugat Kenaikan Tarif Jalan Tol ke Ranah Hukum, Jika...

    Kenaikan Tarif Tol: Masyarakat Berhak Menggugat ke Ranah Hukum

    Oleh Panggih Suseno
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Indeks
Perbesar FontAa
VoxnesVoxnes
  • Bookmark
  • Riwayat Bacaan
Search
  • Nusantara
  • Global
  • Opini
  • Sosok
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Edukasi
  • Olahraga
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Voxnes > Eduaction > Mengkritisi Wacana Pengubahan Alokasi Anggaran Pendidikan
Eduaction

Mengkritisi Wacana Pengubahan Alokasi Anggaran Pendidikan

Dina Fadilah
Terakhir diperbarui: 16 September 2024 2:08 am
Dina Fadilah
Bagikan
5d946fda8357c
Bagikan

Melepaskan pengarusutamaan anggaran pendidikan dari belanja negara ke pendapatan negara menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana mengubah ketentuan alokasi wajib anggaran pendidikan yang selama ini mengacu pada belanja negara menjadi pengakuan yang mengacu pada pendapatan negara.

Alasan Kemenkeu

Upaya mencari sumber pendanaan alternatif untuk mendukung sektor pendidikan kian gencar dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan tekanan anggaran yang dihadapi pemerintah.

Perlu dicatat bahwa pendidikan adalah sektor vital bagi pembangunan suatu bangsa.
Individu yang cerdas sangatlah penting bagi kemajuan ekonomi dan sosial sebuah negara.

Baca Juga:Mobil Listrik SMK Wujud Pengembangan Ekonomi Saat Pandemi

Namun, mengalihkan sumber anggaran pendidikan dari belanja negara ke pendapatan negara menimbulkan serangkaian pertanyaan mengenai implikasi jangka panjangnya terhadap keberlanjutan pendidikan di Indonesia, terutama pada kualitasnya.

Potensi Risiko Mengubah Alokasi Anggaran Pendidikan

1. Ketidakstabilan Pendanaan

Di Indonesia, alokasi anggaran pendidikan saat ini telah diatur melalui APBN, dengan ketentuan minimal 20 persen dari total belanja negara sesuai amanat konstitusi. Hal ini memberikan jaminan bahwa sektor pendidikan mendapat prioritas dalam perencanaan keuangan negara.

Jika anggaran pendidikan bergantung pada pendapatan negara di luar APBN, seperti dari pendapatan perusahaan milik negara (BUMN) atau royalti sumber daya alam, maka sumber pendanaan bisa menjadi kurang stabil.

Baca Juga:Bantu Lembaga Pendidikan, Ini Inovasi InfraDigital

Pendapatan negara, terutama yang berasal dari sektor komoditas dan hasil usaha BUMN, sangat bergantung pada kondisi pasar global yang cenderung fluktuatif. Ketika harga komoditas menurun atau performa BUMN merosot, pendapatan negara bisa turun drastis.

Dampak Pada Penerima Pendidikan

Ketidakstabilan ini berdampak pada sektor pendidikan, yang membutuhkan pendanaan stabil dan berkesinambungan untuk jangka panjang.

Pendidikan membutuhkan stabilitas agar dapat merencanakan dan mengimplementasikan program-programnya dengan efektif. Kurangnya stabilitas sumber daya akan berdampak pada kualitas pendidikan dan membatasi kesempatan yang tersedia untuk siswa.

2.Prioritas Pendanaan

Dengan mengalihkan sumber anggaran pendidikan dari belanja negara ke pendapatan negara, ada risiko bahwa prioritas pembiayaan pendidikan bisa tersisih oleh sektor lain yang dianggap lebih mendesak.

Ini berbeda dengan alokasi dana pendidikan melalui APBN, yang memiliki jaminan alokasi minimal sesuai konstitusi.

Pendapatan negara dari sumber seperti BUMN dan royalti sumber daya alam biasanya juga dialokasikan untuk membiayai sektor-sektor penting lainnya, seperti infrastruktur dan kesehatan.

Nasib Pendidikan Dalam Situasi Ekonomi

Dalam situasi di mana pendapatan negara tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan semua sektor, pendidikan bisa saja terpinggirkan.

Hal ini akan berdampak pada kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.

Menjaga Pentingnya Pendidikan

Peranan APBN dalam Menjamin Kualitas Pendidikan

AGPA ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) memegang peranan penting dalam memastikan terpenuhnya hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.

Salah satu contoh nyata adalah nilai minimal 20% dari total belanja negara yang dialokasikan untuk pendidikan sesuai amanat konstitusi.

Alokasi anggaran pendidikan melalui APBN memberikan jaminan kebutuhan pendanaan sektor pendidikan terpenuhi secara konsisten dan berkala, terlepas dari fluktuasi pasar global atau kondisi ekonomi nasional.

Peningkatan kualitas pendidikan secara optimal membutuhkan sumber dana yang stabil dan dapat diprediksi. Mengalihkan sumber pendanaan pendidikan ke pendapatan negara, meskipun memiliki potensi untuk menambah variasi pendanaan, justru menimbulkan risiko ketidakstabilan dan potensi pengurangan prioritas pembiayaan pendidikan.

Penting bagi pemerintah untuk mengevaluasi secara mendalam potensi risiko dan manfaat dari setiap kebijakan yang terkait dengan pembiayaan pendidikan. Mendorong investasi dan inovasi di sektor pendidikan, serta meneliti beragam model pendanaan alternatif yang lebih sistematis dan stabil harus menjadi fokus utama.

Bagikan Artikel Ini
Twitter Email Salin Tautan Cetak
Artikel Sebelumnya Pilkada Ulang Bakal Ganggu Makna Keserentakan Pilkada Ulang 2025: Tantangan Masa Jabatan Kepala Daerah
Artikel Berikutnya Lalu Muhammad Zohri Sumbang Emas Kedua untuk NTB Cabang Lari 100 Meter Zohri Raih Emas 100M, NTB Pertahankan Keunggulan

Sumber Terpercaya untuk Informasi Akurat dan Terbaru!

Kami berkomitmen untuk menyajikan berita yang akurat, objektif, dan terkini. Itulah sebabnya banyak orang mempercayai kami untuk mendapatkan informasi terbaru. Ikuti kami untuk pembaruan real-time tentang berita dan tren terbaru!
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Posting Populer

Tabel Berat Badan Ideal Kemenkes: Yuk, Bunda Hitung Sekarang!

Ibu berniat untuk memulai program diet? Sebelum memulai diet, Ibu harus memahami terlebih dahulu berat…

Oleh Rany Nasution

Pendidikan di Masa Pandemi

Nissa Hutauruk Lomba | Saturday, 18 Sep 2021, 16:29 WIB https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/019536000-1596010089-830-556.jpg Pada awal maret 2020,…

Oleh Angga Maulana

Apa Saja Tanda-Tanda Stroke? Berikut Daftar Penting yang Perlu di Waspadai…

Voxnes.com Memahami gejala stroke sangat penting guna menghindari risiko disabilitas atau kematian. Berdasarkan data dari…

Oleh Rany Nasution

Anda Mungkin Juga Menyukainya

66e6835a3ae58
Eduaction

Lampung Cerdas: Tanggapan atas Tuduhan Penipuan dan Dukungan Melibatkan Info Saya dari Pemilik Akun

Oleh Dina Fadilah
Jadi Momentum Perbaiki Tata Kelola
Eduaction

Perbaikan Tata Kelola: Momentum Positif Tercipta

Oleh Dina Fadilah
KBRI Den Haag Buka Lowongan Kerja, Minimal D4 Bisa Daftar
Eduaction

Cari Kerja di Belanda? KBRI Den Haag Buka Posisi

Oleh Dina Fadilah
Ini Cara Tumbuhkan Jiwa Kompetitif pada Siswa
Eduaction

Go Beyond: Asah Jiwa Kompetitif Siswa di Sekolah

Oleh Dina Fadilah
Voxnes Logo Voxnes Logo
FacebookSuka
TwitterIkuti
InstagramIkuti
TikTokIkuti
WhatsAppIkuti
Google NewsIkuti

Kanal

  • Voxnes Nusantara
  • Voxnes Global
  • Opini & Analisis
  • Sosok & Inspirasi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi & Inovasi
  • Gaya Hidup & Kesehatan
  • Hiburan & Budaya Pop
  • Lingkungan & Alam
  • Edukasi & Pengembangan Diri
  • Komunitas & Sosial
  • Olahraga

Berlangganan Newsletter

Daftarkan diri Anda untuk menerima artikel terbaru kami langsung di inbox Anda!

  • Disclaimer
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kontak

Copyright 2024 Voxnes Media. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi?