Joe Aditya Terkonfirmasi Berkuat Suara DKI Jakarta di PON 2024
Jakarta – Setelah melalui proses panjang dan perdebatan sengit, akhirnya Joe Aditya Wijaya Kurniawan, pemeraih medali di Olimpiade Paris 2024, dipastikan akan memperkuat DKI Jakarta dalam persaingan cabang olahraga akuatik disiplin renang Pekan Olahraga Nasional XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara (PON 2024). Keputusan ini diumumkan oleh Manajer tim renang DKI Jakarta, Jovinus Carolus Legawa, melalui keterangan tertulisnya, Jumat.
Alasan Keputusan KONI Pusat
Keputusan bulat ini didasarkan pada surat resmi dari KONI Pusat yang mengkonfirmasi validasi ID Card Joe Aditya sebagai perenang yang mewakili DKI Jakarta.
"Jadi mestinya tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan. Joe Aditya wajib tampil mewakili tim renang DKI Jakarta," tegas Jovinus Carolus Legawa.
Perdebatan Dua ID Card & Permohonan Dewan Hakim
Joe Aditya sempat tercatat sebagai atlet yang didaftarkan oleh dua daerah, yaitu DKI Jakarta dan Sulawesi Tengah, membuat ia memiliki dua ID Card.
Kedua ID Card ini menjadi titik awal perdebatan dan diadukan ke Dewan Hakim PON 2024. Dalam amar putusan yang dibacakan pada Agustus 2024, Dewan Hakim PON 2024 mengabulkan permohonan KONI DKI Jakarta.
Keputusan Dewan Hakim ini kemudian menjadi dasar bagi pimpinan KONI Pusat untuk mengeluarkan surat resmi yang ditanda tangani oleh Sekjen KONI Pusat Ade Lukman Djajadikusuma yang mewakili Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman. Surat tersebut ditujukan kepada Ketua KONI Provinsi DKI Jakarta, Ketua Kontingen DKI Jakarta, Ketua KONI Sulawesi Tengah dan Ketua Kontingen Sulawesi Tengah.
Saling Salingnya Partai Politik pada Kancah Olahraga
Manajer tim renang DKI Jakarta, Jovinus Carolus Legawa, mengungkapkan rasa kecewa dan ketidakpahamannya akan situasi ini. Ia menyoroti rekam jejak Joe Aditya yang selama ini selalu mewakili DKI Jakarta dalam berbagai ajang olahraga internasional, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
"Joe Aditya Wijaya Kurniawan mewakili DKI Jakarta di SEA Games, Asian Games, dan bahkan kompetisi renang Olimpiade Paris kemarin. Jadi tidak habis pikir kita kenapa tiba-tiba dia diklaim milik Sulteng," ungkap Jovinus dengan nada frustrasi.
Permasalahan ini semakin menguatkan kecurigaan publik mengenai adanya permainan politik dibalik permasalahan kepemilikan penggawa renang elite.
Penyeleseian di Technical Meeting
Ketegangan akhirnya terselesaikan pada Technical Meeting Akuatik yang dilaksanakan di Hotel Raz, Medan, Friday.
"Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga agar tidak terulangi di masa mendatang," harap Jovinus.