Jakarta, VOXNES – Perubahan iklim menebar dampak tak terignori, bahkan membahayakan generasi di masa depan. Salah satunya adalah dengan memperparah krisis malnutrisi, yang menjadi petaka kesehatan anak terburuk di dunia. Data memprihatinkan menunjukkan bahwa hingga tahun 2050, diperkirakan 40 juta anak akan mengalami malnutrisi, dan 28 juta lainnya menderita wasting, bentuk malnutrisi paling ekstrim dan sulit diatasi.
Wacana ini diangkat oleh Bill Gates, pendiri Microsoft yang kini beralih menjadi filantropis berkomitmen untuk membantu kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa kurang gizi pada anak semakin meningkat akibat perubahan iklim.
“Kecuali Anda mendapatkan makanan yang tepat, secara umum, baik di dalam rahim maupun di tahun-tahun awal Anda, Anda tidak akan pernah bisa mengejar ketertinggalan,” ujar Gates, mengacu pada kapasitas fisik dan mental anak. Kedua aspek tersebut terhambat oleh kekurangan nutrisi.
Anak-anak yang tidak mendapatkan nutrisi yang memadai lebih rentan terserang penyakit seperti campak, malaria, hingga kematian dini.
Gates mengungkapkan bahwa 90% dampak negatif dari krisis ini mengalir melalui sistem pangan. Risiko gagal panen akibat kekeringan atau curah hujan yang berlebihan menjadi ancaman nyata, demikian dilansir dari Reuters, Jumat (20/9/2024).
Data Mutismal
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2023 menunjukkan skala besarnya masalah ini. Sekitar 148 juta anak mengalami stunting dan 45 juta anak menderita wasting.
Kebutuhan Pendanaan Terbatas
Menyadari urgensi masalah ini, Gates menyerukan peningkatan pendanaan, khususnya melalui platform baru yang dipimpin oleh UNICEF bernama Dana Gizi Anak. Dana ini bertujuan mengkoordinasikan pendanaan donor dan mendukung lebih banyak penelitian terkait nutrisi pada anak.
Namun, ia menekankan bahwa pendanaan tambahan tidak boleh berasal dari program penggalangan dana untuk inisiatif penting lainnya, termasuk vaksinasi rutin.
“Pentingnya nutrisi pada anak belumlah sepenuhnya dipahami. Penekanan pada penelitian di bidang ini sangat diperlukan,” ujar Gates.
Ia menambahkan bahwa langkah-langkah sederhana seperti fortifikasi makanan atau peningkatan akses ke multivitamin prenatal bisa memberikan dampak signifikan, sama efektifnya dengan beberapa jenis vaksin, dalam meningkatkan kesehatan anak di negara-negara termiskin di dunia.
Pada Januari lalu, Bill & Melinda Gates Foundation mengumumkan rencana untuk meningkatkan alokasi dana untuk kesehatan global, karena dukungan pendanaan dari berbagai pihak mengalami penurunan signifikan.