Sido Muncul Gandeng UNS Kembangkan Inovasi Produk Herbal
Di era industri herbal yang semakin berkembang, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) terus berinovasi. Kali ini, perusahaan raksasa produk jamu dan farmasi ini menggandeng Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dalam sebuah kolaborasi yang diharapkan dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang herbal.
MoU sebagai Limpung Perjalanan Kolaborasi
Kerjasama ini diresmikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Reviono, dan Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, pada Seminar Nasional Hybrid yang bertema "Pengembangan dan Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Mendukung Gerakan Indonesia Sehat". Acaranya diselenggarakan di Auditorium Fakultas Kedokteran UNS Surakarta pada Rabu, 18 September 2023.
Menjembatani Ilmu dan Industri
Irwan Hidayat menjelaskan, kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran UNS merupakan salah satu upaya Sido Muncul dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang herbal. Melalui kerja sama ini, mahasiswa kedokteran akan mendapatkan wawasan langsung mengenai kegunaan tanaman-tanaman untuk obat tradisional maupun herbal di perusahaan Sido Muncul.
“Para mahasiswa nantinya akan mempelajari bahan baku produk herbal, seperti jahe, temulawak, kunyit, dan tanaman-tanaman lainnya yang terstandar dan aman,” ungkap Irwan.
Membangun Pemahaman Mendalam Mengenai Produk Herbal
Irwan Hidayat juga menyebutkan bahwa upaya penyebarluasan pengetahuan tentang produk herbal ini sudah dilakukan secara aktif oleh Sido Muncul. Ia sudah puluhan kali menjadi pembicara di fakultas kedokteran berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
"Sebagai bentuk usaha untuk memperluas pemahaman tentang produk herbal dan jamu, kami menggelar seminar Nasional yang ke-51 sejak tahun 2007. Kerja sama dengan Fakultas Kedokteran UNS merupakan tahapan penting dalam upaya tersebut," ujarnya.
Selain itu, Sido Muncul juga memiliki 150 petani binaan yang berperan penting dalam memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi untuk produk-produk herbal mereka.
Ekspektasi dari Dekan Fakultas Kedokteran UNS
Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Reviono, menyambut baik kerja sama ini. Ia berkomitmen agar kerjasama ini memberikan wawasan tambahan bagi para mahasiswa fakultas kedokteran mengenai penggunaan obat tradisional.
"Bagian farmakologi di fakultas kedokteran memang mengajarkan obat-obat farmasi, termasuk mempelajari obat-obat herbal. Kerja sama dengan Sido Muncul akan memberikan warna baru bagi pemahaman mahasiwa mengenai dunia obat tradisional di Indonesia," ujar Reviono.
Kolaborasi ini, menurut Reviono, akan membantu para mahasiswa untuk lebih memahami berbagai tanaman Indonesia yang memiliki potensi sebagai obat herbal dan mendapatkan wawasan mengenai proses pengembangan obat herbal dari tahap uji klinis hingga menjadi produk terstandar.
Keuntungan Kolaborasi Bagi Mahasiswa:
Reviono juga mengungkapkan bahwa kerja sama ini membuka peluang bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS untuk magang di Sido Muncul. Melalui magang tersebut, mahasiswa bisa mendapat pengalaman langsung dalam melakukan penelitian, uji klinis, dan pengembangan produk herbal, sesuatu yang tidak sekompleksnya terdapat di akademik kampus.
getView:Tantangan dan Potensi Fitofarmaka
Dosen Fakultas Farmasi UNS, Ratih Puspita Febrinasari, menjelaskan bahwa Perkembangan penelitian saat ini telah banyak menghasilkan bahan-bahan herbal yang telah dilakukan uji praklinik hingga uji klinik, kemudian berkembang menjadi fitofarmaka.
“Perkembangannya luar biasa. Semakin ke sini fitofarmaka, atau obat herbal terstandar juga semakin banyak,” kata Ratih.
Ia juga menyebutkan bahwa Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan lokal yang fokus pada produksi produk herbal berkualitas.
Menurut Ratih, produk herbal terstandar saat ini masih menjadi terapi tambahan. Sementara itu, fitofarmaka memiliki beberapa produk yang telah menjadi obat terapi utama. “Apalagi, obat herbal maupun obat tradisional di Indonesia cukup melimpah karena didukung oleh keanekaragaman hayati yang cukup banyak,” pungkasnya.