Turki Ucapkan Harapan Akan Terwujudnya Keadilan di Tengah Pertemuan Madrid untuk Meredakan Konflik Gaza
Madrid, Spanyol – Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, memimpin delegasi negaranya dalam pertemuan penting di Madrid pada Jumat (13/9) untuk membahas upaya penyelesaian konflik Gaza yang semakin memanas. Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Kelompok Kontak Arab-Islam untuk Gaza, serta perwakilan dari Spanyol, Slovenia, Norwegia, Irlandia, dan Uni Eropa.
“Kami berada di Madrid hari ini bersama tuan rumah Menteri Luar Negeri Spanyol (Jose Manuel) Albares,” ungkap Fidan melalui cuitannya di platform X (sebelumnya Twitter). “Kami bertemu dengan perwakilan dari Spanyol, Slovenia, Norwegia, Irlandia dan Uni Eropa untuk membahas langkah-langkah penting dalam mengakhiri konflik Gaza.”
Menyasar solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina, pertemuan ini merupakan momentum krusial bagi membangun komitmen global untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Meningkatnya Dukungan untuk Solusi Dua Negara
Menggambarkan pertemuan Madrid sebagai langkah positif, Fidan menekankan peningkatan dukungan terhadap solusi dua negara yang terlihat selama pertemuan.
“Meningkatnya pengakuan terhadap Palestina oleh lebih banyak negara Eropa dan persiapan lebih banyak negara untuk terlibat dalam kasus Mahkamah Internasional memberi kita harapan akan terwujudnya keadilan,” jelasnya.
Melalui pertemuan resmi dengan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, Fidan juga menjajaki peluang kerjasama bilateral untuk memperkuat dukungan terhadap Palestina.
Kritik Terhadap Israel dan Amerika Serikat
Dalam pernyataan yang penuh kecaman, Fidan turut mengkritik kurangnya akuntabilitas Israel dalam konflik tersebut, serta dukungan tanpa syarat dari Amerika Serikat yang dianggapnya sebagai pemicu runtuhnya sistem internasional.
“Kurangnya akuntabilitas Israel dan dukungan tanpa syarat dari Amerika Serikat telah menyebabkan runtuhnya sistem internasional,” tegas Fidan. “Namun, kini hal ini mulai disadari oleh negara-negara Barat.”
Fidan juga menyoroti perubahan paradigma dalam pandangan dunia terhadap konflik Palestina, dengan semakin banyak orang yang mulai menyadari ketidakadilan yang dialami Palestina.
“Periode di mana masyarakat global memandang masalah Palestina hanya dari sudut pandang Israel dan para pendukungnya akan segera berakhir. Hati nurani umat manusia mulai mengemuka,” tambahnya.
Peluang Berkibar Solusi Dua Negara
Fidan menekankan bahwa solusi dua negara, di mana Palestina dan Israel dapat hidup damai dan aman berdampingan, bukan hanya solusi ideal bagi Palestina, tetapi juga peluang bersejarah bagi Israel.
“Kami harapkan mereka (Israel) memanfaatkan kesempatan ini sebelum terlambat,” ujar Fidan dengan nada diplomasi.
Delegasi dan Pesan Solidaritas
Pertemuan Madrid dihadiri oleh delegasi penting dari berbagai negara. Norwegia dan Slovenia mengirimkan utusan, sementara Uni Eropa diwakili oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri, Josep Borrell.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, juga hadir dalam pertemuan tersebut, bersama dengan anggota Kelompok Kontak Arab-Islam untuk Gaza, yang meliputi Mesir, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Indonesia, Nigeria, dan Turki.
Kehadiran para pemimpin negara-negara ini menunjukkan komitmen dunia internasional untuk mencari solusi damai bagi konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
harapan dapat diartikulasikan dengan lebih jelas dan detail.