Kemendikbud-Ristek Dorong Transformasi Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek) berkomitmen untuk mentransformasi sistem pendidikan nasional agar mampu bersaing di era global. Fokus utama tertuju pada penyempurnaan kurikulum, pengembangan kompetensi guru, serta implementasi teknologi di lingkungan pendidikan.
Dalam upaya tersebut, Sekretaris Jenderal Kemendikbud-Ristek, Suharti, menekankan pentingnya peningkatan layanan pendidikan yang berkelanjutan.
“Berikanlah layanan pendidikan yang terbaik, pastikan bahwa layanan itu terus berkembang agar Indonesia dapat mengenyam pendidikan yang berkualitas,” ujar Suharti dalam keterangan resmi, Kamis (19/9).
Transformasi Pendidikan Berfokus pada Tiga Pilar Utama
Suharti menjelaskan bahwa transformasi pendidikan nasional berlandaskan pada tiga pilar utama: inovasi kurikulum, pemberdayaan guru, dan penerapan teknologi di kelas.
Inovasi Kurikulum: Kemendikbud-Ristek terus berupaya meramesh kurikulum pendidikan agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang. Integrasi teknologi dan skill 21st century menjadi fokus utama guna menyiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Pemberdayaan Guru: Guru merupakan aset berharga dalam proses pendidikan. Kemendikbud-Ristek berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru melalui berbagai program pelatihan, pengembangan karir, dan penghargaan.
Penerapan Teknologi di Kelas: Transformasi digital menjadi bagian penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kemendikbud-Ristek mendorong penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di ruang kelas untuk mendorong pembelajaran yang lebih interaktif, efisien, dan menyenangkan.
Pentingnya Integritas Akademik di Perguruan Tinggi
Suharti juga menekankan pentingnya budaya integritas akademik di perguruan tinggi. Ia menyatakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pendidikan tinggi bergantung pada upaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kejujuran, kepercayaan, keadilan, kehormatan, tanggung jawab, dan keteguhan hati dalam menjalankan segala kegiatan di lingkungan kampus.
“Pimpinan perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam menjaga kejujuran, kepercayaan, keadilan, kehormatan, tanggung jawab, dan keteguhan hati dalam melaksanakan kegiatan di perguruan tinggi,” ujar Suharti.
Bersinergi dan Kolaboratif untuk Menuju Pendidikan Indonesia Makmur.
Dalam kesempatan tersebut, Suharti juga mengingatkan kepada para pejabat, khususnya lima pimpinan tinggi pratama di Kemdikbud-Ristek, tentang pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam mengatasi berbagai permasalahan strategis demi mewujudkan pendidikan Indonesia yang berkualitas.
“Peningkatan kualitas layanan pendidikan tinggi sangat tergantung pada kepemimpinan Bapak-Bapak, saya titip betul supaya pendidikan tinggi bisa terus maju ke depannya. Jadilah pemimpin teladan yang mampu berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar pemerintahan/lembaga,” pesan Suharti.
Suharti mengajak para pejabat baru dan yang kembali memegang amanah di satuan kerja pusat untuk segera beradaptasi dengan kebijakan baru dan bekerja secara efektif dan efisien. Ia menekankan pentingnya budaya kerja yang sehat dan memberdayakan di setiap satuan kerja dalam rangka meningkatkan layanan pendidikan bagi masyarakat.
"Setiap jabatan memiliki peran penting dan berkontribusi besar dalam percepatan target dan kinerja organisasi. Saya berharap Bapak/Ibu bisa menjadi pejabat yang juga menjadi pemimpin. Bukan hanya menjadi pejabat yang diikuti karena kewenangannya tapi juga karena kepemimpinannya. Dengan demikian, kebijakannya dipahami dan diikuti para pegawai di satuan kerja masing-masing dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab secara bersama-sama guna meningkatkan layanan,” tutup Suharti.