Voxnes.com
, JAKARTA — Departemen Keuangan yang juga dikenal sebagai Kemenkeu berencana untuk mentransfer sejumlah uang baru ke tiga entitas tersebut.
BUMN karya
Bidang usaha yang diexpanded melalui penambahan tersebut adalah apa?
penyertaan modal negara
atau modal asli dari PMN, setelah itu akan berubah jadi
Agrinas
.
Thomas Djiwandono, wakil menteri, menyatakan bahwa ketiganya yaitu Virama Karya, Yodya Karya, dan Indra Karya akan mengalami perubahan setelah ekspansi bisnisnya. Perusahaan yang dulunya dikenal sebagai Virama Karya kini bertransformasi menjadi PT Agrinas Jaladri Nusantara, sementara itu Yodya Karya berganti nama menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara, dan Indra Karya hadir dengan brand baru yakni PT Agrinas Palma Nusantara.
Tommy, yang dikenal juga sebagai Thomas Djiwandono, menyebut bahwa pemerintah sudah membesarakan ranah operasi ketiga BUMN itu dari hanya konsultan konstruksi hingga menjelma menjadi entitas negara yang aktif dalam industri perikanan, perkebunan, serta pertanian mulai awal tahun 2025.
Kesulitan dan Keluhan Para Direktur BUMN: Mencari Pendapatan serta Tantangan Penyusutan Anggaran Efisien
Tambahannya dana PMN ini bakal dipergunakan sebagian untuk usaha budidaya di tambak serta aktivitas penangkapan ikan, mengatur area sebagai pusat produksi makanan, memperbarui lahan dan menjaga perkebunan.
kelapa sawit
” terang Tommy pada acara Konferensi Pers tentang APBN Kita yang berlangsung di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, seperti dilaporkan pada hari Senin (17/3/2025).
Meskipun begitu, sepupu Presiden Prabowo Subianto itu enggan menyebut jumlah pasti dari tambahan penyertaan modal negara (PMN) untuk ketiga badan usaha milik negara (BUMN). Ia hanya menegaskan bahwa peningkatan PMN ini masih dalam tahap perencanaan.
:
BUMN Konstruksi PTPP Menghasilkan Laba Bersih Sebesar Rp415,65 Miliar di Tahun 2024
Sementara itu dalam catatan
Bisnis
, jumlah seluruh investasi jangka panjang dari pemerintah atau penyertaan modal negara (
audited
Pada tahun 2023, jumlahnya mencapaiRp3.093,2 triliun. Di antara total itu, Rp2.890,4 triliun berbentuk PMN yang dialirkan kepada BUMN.
Pada tahun ini atau di 2024, Kementerian Keuangan sudah mengalokasikan PMN senilai Rp81,49 triliun. Penyebarannya meliputi LPDP (sebanyak Rp15 triliun), LMAN (senilai Rp7,5 triliun), Program KPR FLPP untuk Kelompok Berpendapatan Rendah (dengan jumlah Rp17,02 triliun), dan LDKPI (berjumlah Rp0,04 triliun).
Selanjutnya adalah dana untuk Lembaga Keuangan Internasional sebesar Rp1,97 triliun, BPDLH senilai Rp0,51 triliun, dan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Lembaga lain seperti PT BPUI dengan jumlah Rp3,5 triliun, PT HK mencapai Rp18,6 triliun, PT WIKA berjumlah Rp6 triliun, PT SMF sebanyak Rp1,89 triliun, LPEI yang bernilai Rp5 triliun, PT KAI senilai Rp2 triliun, PT INKA yaitu Rp0,96 triliun, serta PT Pelni.
,5 triliun).