Gogoro Dilemahkan, CEO Mundur di Tengah Tuduhan Penyelewengan Subsidi Motor Listrik
Produsen motor listrik asal Taiwan, Gogoro, sedang menghadapi serangkaian masalah yang mengguncang perusahaan. Setelah mengalami tekanan finansial sejak go public pada tahun 2022, Gogoro kini diterpa skandal dugaan penyelewengan program subsidi motor listrik. Akibatnya, CEO dan komisaris utama Gogoro, Horace Luke, mengundurkan diri dari posisinya.
Kronologinya: Ketidakwajaran dalam Rantai Pasok dan Pengunduran Diri Sebuah CEO
Pengunduran diri Luke diumumkan Gogoro dalam keterbukaan di bursa saham, seperti dikutip oleh VOXNES. Kemungkinan besar langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Gogoro untuk bekerja sama dengan penyelidikan pemerintah terkait dugaan penyelewengan subsidi.
Kabar dugaan penyelewengan mencuat setelah Gogoro dituding menggunakan komponen impor buatan China pada motor listrik mereka, sementara secara resmi Gogoro melaporkan mereka menggunakan komponen lokal untuk memenuhi syarat mendapatkan subsidi.
Dalam keterbukaan, Gogoro mengakui telah menemukan "ketidakwajaran" dalam rantai pasok komponen yang menyebabkan "tanpa sengaja ada komponen impor di sebagian kendaraan yang diproduksi".
Kejadian ini tentu semakin menambah kesulitan yang dihadapi Gogoro. Perusahaan yang mencatatkan kerugian mencapai US$20,1 juta pada kuartal II/2024, mengalami gejolak nilai tukar dan beban biaya ekspansi ke negara lain seperti Filipina dan Indonesia.
Gogoro: Rekomendasi Sistem Baterai Berlangganan dan Tantangan Finansial
Gogoro merupakan perusahaan startup yang dikenal dengan inovasi sistem baterai berlangganan untuk motor listrik.
Mereka menawarkan motor listrik tanpa baterai dengan harga lebih terjangkau, kemudian menyediakan fasilitas penyewaan baterai untuk pengguna.
Meskipun inovatif, model bisnis ini belum mampu menyelamatkan Gogoro dari tekanan finansial.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Gogoro:
-
Gejolak Nilai Tukar: Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berdampak langsung pada biaya produksi dan operasional Gogoro.
-
Beban Biaya Ekspansi: Ekspansi ke negara lain seperti Filipina dan Indonesia membutuhkan investasi dan biaya operasional yang signifikan.
-
Persaingan yang Ketat: Industri motor listrik semakin kompetitif, dengan munculnya berbagai pemain baru baik dari dalam maupun luar negeri.
- Diskursus Sustainability dan Komponen Lokal: Tuduhan penggunaan komponen impor menciptakan citra negatif dan mempertanyakan komitmen Gogoro terhadap isu keberlanjutan dan kebijakan pemerintah yang mendukung komponen lokal.
Implikasi Penting dari Skandal Gogoro
Skandal Gogoro memiliki beberapa implikasi penting bagi industri motor listrik di Indonesia:
-
Kepercayaan Publik: Dugaan penyelewengan dana subsidi dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap industri motor listrik dan pemerintah.
-
Peningkatan Pengawasan: Kejadian ini akan mendorong pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap program subsidi dan memastikan kepatuhan produsen.
-
Pengaruh pada Investasi: Skandal ini dapat mempengaruhi minat investor terhadap industri motor listrik di Indonesia.
Kasus Gogoro menjadi pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder di industri motor listrik. Keterbukaan, transparansi, dan kepatuhan hukum menjadi kunci keberhasilan dan kepercayaan publik.